Pernahkah Anda mendengar produk white label sebelumnya, jika belum kami akan menjelaskannya secara lengkap untuk anda. Beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, juga dan pandangan para pelaku usaha terhadap bisnis tersebut.
Mungkin bagi Anda berprofesi sebagai pelaku usaha, sudah sering mendengar istilah tersebut. Perlu Anda ketahui bahwa, beberapa produk yang biasa kita lihat di supermarket atau toko elektronik memberi merek pada barang tersebut dengan nama perusahaan mereka.
Itulah yang dinamakan white label, ketika suatu perusahaan memproduksi suatu produk atau jasa dalam jumlah besar tanpa memberikan merk, kemudian perusahaan lain membeli barang tersebut dan memberi merk pada produk yang mereka beli dengan merk perusahaan pembeli.
Kegiatan ini tentunya memiliki kelebihan dan keuntungan bagi kedua pihak, namun kegiatan ini masih dilakukan hingga saat ini oleh para pelaku usaha. Jika tertarik untuk mengetahuinya, maka kami akan menjelaskan kepada Anda mulai dari cara kerja, hingga kekurangan dan kelebihan.
Sistematis Cara Kerja White Label
Sistematis yang berlangsung pada kegiatan ini cukup mudah untuk dipahami, bisa dikatakan bahwa aktivitas ini hampir sama dengan reseller. Perbedaannya hanya Anda memberi merk pada produk dagang, yang sudah Anda beli dan menjualnya dengan nama tersebut.
1. Survei ke Beberapa Supplier
Tentunya Anda perlu memikirkan terlebih dahulu, kira-kira produk seperti apa yang ingin Anda jual. Tentunya pilihlah barang dagang yang bisa digunakan oleh semua kalangan, dan siklus pemakaiannya cepat agar konsumen bisa lebih sering memesan barang tersebut.
Jika sudah memikirkan secara matang, maka Anda bisa melakukan survei ke beberapa supplier. Setiap supplier memiliki standar kualitasnya masing-masing, dan berpengaruh pada harga yang mereka berikan, biasanya memang memerlukan waktu cukup lama untuk menentukan supplier.
2. Pembelian Produk atau Jasa
Jika sudah memikirkan dengan matang, supplier mana yang akan Anda salurkan produknya, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan budget. Tentunya harga yang diberikan oleh supplier tersebut sudah sesuai, jadi Anda cukup menyiapkan budget.
Jika dana sudah sesuai dengan anggaran, maka tentukan perkiraan barang yang akan Anda beli serta disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
3. Membuat Merk Dagang
Setelah barang sudah Anda beli, selanjutnya adalah membuat merk dagang. Pebisnis dapat memanfaatkan jasa desain, agar tampilan merk menjadi lebih menarik para pelanggan. Buatlah merk dagang yang sesuai dengan ketentuan white label.
4. Memasarkan Produk
Langkah terakhir dan menjadi penentuan adalah, memasarkan produk kepada calon pelanggan. Tentunya Anda harus bersabar, karena tidak semudah itu membuat calon konsumen langsung membeli produk anda. Anda bisa memanfaatkan media sosial, agar merk produk lebih dikenal.
BACA JUGA:
Kelebihan yang Dimiliki White Label
Setiap inovasi dalam dunia bisnis pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan, namun kelebihan yang dimiliki oleh istilah ini dapat membawa keuntungan bagi para pelaku usaha.
1. Tidak Memproduksi Barang Sendiri
Pelaku usaha tidak perlu melakukan produksi barang sendiri, sehingga biaya pokok akan jauh lebih hemat. Itulah yang menjadi alasan, mengapa barang ini memiliki harga lebih rendah daripada barang lain.
Pelaku usaha hanya perlu tepat dalam menentukan supplier, agar bisa menjual produk kualitas terbaik dan menjualnya dengan merk dagang perusahaan pembeli. Tentunya hal ini akan lebih menghemat banyak biaya, jika dilihat dari sisi pengeluaran.
2. Menghemat Waktu dan Biaya
Keuntungan lainnya adalah mengemat waktu dan biaya, karena tidak ada kegiatan produksi maka proses pemasaran dan penjualan akan berjalan lebih cepat. Serta tidak diperlukan banyak sumber daya manusia untuk mengerjakannya, sehingga pengeluaran akan jauh lebih hemat.
Pebisnis hanya perlu menyiapkan strategi pemasaran yang tepat, agar barang tersebut bisa menarik perhatian banyak orang. Nilai tambah lainnya adalah, pebisnis bisa mendapatkan laba besar jika cermat dalam memperhatikan kondisi dan target pasarnya.
3. Menjadi Jembatan antara Produsen dengan Konsumen
Hal penting dan wajib untuk Anda ingat dalam menjual produk ini adalah, menjual barang berkualitas agar dapat menciptakan rasa percaya dari para konsumen. Jika konsumen sudah memberikan rasa percaya kepada perusahaan, maka Anda bisa mendapatkan pelanggan tetap.
BACA: Kelebihan Bisnis Model Kanvas
Beberapa Kekurangan dari White Label
Meskipun memiliki beberapa keuntungan yang begitu banyak, terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki oleh kegiatan ini, dan perlu diwaspadai oleh para pelaku usaha.
1. Persaingan Harga Tidak Sama
Setiap perusahaan pastinya memiliki standar kualitasnya masing-masing, dan hal tersebut juga berpengaruh pada pemilihan supplier. Setiap supplier pastinya memiliki kualitas dan harga berbeda-beda, itulah yang membuat persaingan harga menjadi tidak sama di pasaran.
Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat penjualan di masing-masing perusahaan, tentunya produk dengan kualitas yang sama dan dijual dengan harga murah, akan lebih dipilih oleh pelanggan.
2. Tidak ada Loyalitas Konsumen
Rata-rata produk yang menggunakan cara kerja white label ini, sulit untuk mendapatkan loyalitas konsumen. Hal ini disebabkan karena barang pada bisnis ini biasanya sudah banyak dijual, dengan kualitas tidak jauh berbeda.
Konsumen akan membandingkan produk dengan harga, jika harga barang satu lebih murah tentunya mereka akan lebih memilih barang tersebut. Alhasil perusahaan tidak bisa mendapatkan loyalitas konsumen, karena produk dianggap tidak spesial.
3. Kualitas Produk Belum Terjamin
Para pelaku usaha saat menjalankan bisnis ini, tidak bisa request produk spesifikasi kepada produsen. Jika Anda tidak teliti, maka bisa saja produk dibawah standar bisa diperjualkan, padahal tidak sesuai dengan ketentuan standar perusahaan.
Inilah hal perlu Anda waspadai, maka dari itu pengecekan ke beberapa supplier perlu dilakukan. Sehingga produk sesuai kualitas perusahaan, bisa sampai di tangan pelanggan.
Banyak sekali barang yang memberi nama merk dagang mereka sendiri, padahal diproduksi dari perusahaan lain. Seperti halnya produk retail, makanan dan minuman hingga bisnis UKM lainnya yang menjalani usaha mereka dengan bisnis white label.