UMKM adalah sebuah usaha kecil produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha.
Bagaimana karakteristik atau ciri-cirinya? Lalu usaha apa saja yang termasuk dalam kategori UMKM dan apa saja kelebihan dan kekurangan UMKM?
Lebih jelas, simak uraian di bawah ini.
Apa itu UMKM?
Kepanjangan UMKM adalah usaha mikro, kecil dan menengah. Maka jenis usaha ini kebanyakan dikelola oleh perorangan.
Berdasarkan namanya, jelas jika UMKM adalah sebuah usaha yang dikelola oleh kalangan menengah sampai ke bawah.
Maka UMKM bisa menjadi alat bagi para pekerja untuk mengembangkan tenaga kerja terampil
Karakteristik UMKM
Jadi, usaha ini dijalankan oleh satu atau beberapa orang saja yang pastinya tidak dalam jumlah besar. Maka lokasinya bisa dengan mudah berpindah sewaktu-waktu dan tidak menetap.
Beda halnya dengan usaha besar seperti PT yang mana akan sangat sulit membuat gerakan perpindahan. Bahkan akan lebih baik bagi mereka untuk membuat cabang baru di lokasi yang strategis daripada harus berpindah tempat.
Bahkan apa yang dijual oleh UMKM bisa berganti menyesuaikan kondisi.
Ciri-ciri lainnya yaitu, sistem keuangan, administrasi, dan aturan kebijakan tidak dibuat secara resmi. Karena dikelola oleh perorangan, UMKM tidak memiliki SDM dengan jiwa wirausaha dan pendidikan yang tinggi.
Pastinya, belum memiliki legalitas dan NPWP.
Kriteria UMKM adalah:
Kriteria | Usaha Mikro | Usaha Kecil | Usaha Menengah |
Kekayaan Bersih (Tidak termasuk tanah dan bangunan) | Maksimal Rp.50 juta | Rp.50 – 500 juta | Rp.500 juta – 10 milyar |
Pendapatan dalam Setahun | Rp.300 juta | Rp.300 juta – 2,5 milyar | Rp.2,5 milyar – Rp.50 milyar |
Kenapa harus ada UMKM? apa tujuan keberadaan UMKM? Kenapa UMKM mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah dan berbagai kalangan?
Tujuan UMKM dan Kenapa Harus Diberdayakan
Lihat beberapa tujuan UMKM di bawah ini:
- Untuk mengambangkan kemampuan berwirausaha sehingga masyarakat mampu menjalankan usahanya dengan tangguh dan mandiri.
- Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat yang pastinya berdampak pada perbaikan struktur perekonomian.
- Mengurangi jumlah pengangguran sehingga menurunkan tingkat kemiskinan.
- Memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Hasilnya, masyarakat bisa mewujudkan impian mereka untuk memiliki dan menjalankan usaha yang diinginkan dan sesuai dengan minat. Sehingga ada kesempatan yang sangat luas bagi mereka untuk berkembang, berkreasi dan berinovasi.
Contoh UMKM
Berikut 10 contoh UMKM:
-
Usaha Perdagangan
Pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, pedagang di pasar, warung, toko kelontong, toko bahan bangunan, toko perlengkapan dapur dan ruang tamu, dan penjual lukisan.
Termasuk penjual ayam potong, daging, dan telur di pasar.
-
Bisnis Jasa
Contoh usaha dalam bidang jasa yaitu: Fotocopy, laundry, tukang potong rambut, tambal ban, fotografer, penyewaan kostum, service pompa air, sewa mobil serta bisnis tour dan travel.
-
Kuliner
Bisnis yang berhubungan dengan makanan dan minuman ini yaitu:
Pedagang kue, warung kopi atau cafe, warmindo, warung makan, pedagang makanan skala rumahan, penjual makanan keliling, catering, usaha minuman dan makanan kemasan, tukang bubur, playground, dan banyak lagi.
-
Bisnis Fashion
Salah satu contoh usaha yang termasuk dalam kategori UMKM adalah bisnis fashion yang merupakan milik perseorangan. Jenis usaha ini yaitu penjual baju, celana, tas, topi, aksesoris wanita, fashion online shop, menjual kosmetik, salon kecantikan, dan banyak lagi yang berhubungan dengan mode dan tren.
-
Bisnis Otomotif
Jenis UMKM yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu:
Jasa cuci motor dan mobil, toko sparepart kendaraan bermotor, toko helm, servis sepeda motor sampai jasa pasang stiker striping motor dan mobil.
-
Bisnis Teknologi Internet
Contohnya yaitu: konter handphone, servis alat elektronik, mesin cuci, televisi, wifi, AC, serta servis laptop dan handphone.
-
Bisnis Produk kreatif
Bisnis yang mengandalkan kreativitas yang termasuk kategori UMKM yaitu pembuat souvenir, hantaran, mahar pernikahan, pengrajin barang bekas, pengrajin kulit, pengrajin kayu, dan lain sebagainya.
-
Bisnis Agribisnis
Usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan. Bisa mereka yang memiliki tanah luas atau hanya memanfaatkan lahan kosong di rumah. Seperti menjual dan memproduksi produk perkebunan, pertanian, dan peternakan.
Contohnya seperti, pupuk, pupuk, bibit tanaman, serta berbagai macam hasil perkebunan dan hasil pertanian.
Jadi, yang termasuk UMKM adalah usaha dengan modal:
- Rp.1 Milyar (Mikro)
- Rp.1 – 5 Milyar (Kecil)
- Rp.5 – 10 Milyar (Menengah)
Kelebihan dan Kekurangan UMKM
Kelebihan UMKM:
- UMKM lebih mudah dimulai karena sederhana dan tidak membutuhkan infrastruktur yang besar.
- Besar kemungkinan untuk lebih dekat dengan pelanggan.
- Perubahan dan inovasi lebih cepat untuk dilakukan.
- Lebih fokus pada satu bidang usaha sehingga memudahkan pemasaran dan mendapatkan pelanggan yang loyal.
Kenapa UMKM sangat sulit berkembang? Perhatikan beberapa kekurangan UMKM dan temukan solusinya:
- Biaya operasional terbatas sehingga tidak mudah untuk berkembang yang tentunya membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Untuk itu para pelaku UMKM meskipun tidak memiliki catatan pembukuan, harus bisa mengelola dan mengatur keuangan dengan baik.
- Minimnya tenaga profesional juga berdampak pada perkembangan UMKM.
- Modal awal yang kecil, tidak memungkinkan bagi pelaku UMKM untuk memproduksi dalam jumlah besar.
Maka, UMKM adalah usaha yang sangat bisa diandalkan dalam pengembangan perekonomian masyarakat. Lebih dari itu juga mampu membangun perekonomian nasional secara merata untuk berbagai kalangan.