Bingung memilih antara jadi reseller atau dropshipper? Dua istilah ini sering banget muncul kalau kamu mau mulai bisnis online, tapi mungkin masih banyak yang belum paham banget bedanya.
Kalau kamu pengen mulai bisnis dengan modal minim dan tanpa ribet, bisa jadi dropship adalah pilihan yang pas. Tapi, kalau kamu punya modal dan pengen kontrol penuh atas barang yang kamu jual, jadi reseller mungkin lebih cocok buat kamu.
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas perbedaan antara reseller dan dropship, jadi kamu bisa tahu mana yang paling cocok buat kamu mulai berbisnis. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Reseller?
Pada dasarnya, reseller itu adalah orang yang membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali ke konsumen.
Jadi kalau kamu mau jadi reseller, kamu harus beli barang terlebih dahulu dan stok produk yang kamu jual.
Dengan kata lain, kamu memegang barangnya langsung sebelum dijual ke orang lain.
- Kelebihan: Bisa menentukan harga jual, tahu stok produk, dan punya kontrol penuh atas produk yang dijual.
- Kekurangan: Butuh modal awal untuk membeli stok dan ada risiko produk tidak laku atau rusak.
Gimana Cara Dapat Profinya?
Misalnya, kamu beli sepatu olahraga dari supplier dengan harga Rp90.000 per pasang dan jual seharga Rp150.000. Dari situ, kamu bisa mendapat keuntungan kotor sekitar Rp60.000 per pasang.
Namun, ingat, keuntungan ini belum dipotong biaya lainnya seperti biaya packing dan promosi.
Cara Kerja Reseller
Cara kerja bisnis reseller cukup sederhana. Kamu beli barang dari supplier, simpan stoknya, dan jual lagi ke konsumen. Berikut adalah beberapa langkah yang biasa dilakukan oleh reseller:
- Beli Produk: Kamu membeli produk dari supplier, dengan harga lebih murah.
- Pemasaran: Produk dijual melalui media sosial, marketplace, atau website toko online.
- Pengemasan & Pengiriman: Setelah ada yang pesan, kamu kemas barang dan kirim ke ekspedisi.
Untuk menjalankan bisnis reseller, kamu juga harus siap jadi marketer, lho! Jadi, selain jualan, kamu juga perlu belajar strategi pemasaran seperti foto produk yang menarik, cara promosi yang efektif, dan mengatur media sosial.
Modal untuk Menjadi Reseller
Kalau mau jadi reseller, kamu pasti perlu modal, nih. Besarnya bisa bervariasi, tergantung dari produk yang kamu pilih. Mau jual baju, sepatu, tas, skincare, atau makanan, semuanya bisa dijual lewat sistem reseller.
Tapi, modal yang kamu keluarkan tergantung sama harga produk dan supplier yang kamu pilih. Makanya, penting banget buat cari supplier yang kualitas produknya oke tapi harganya juga bersahabat. Jadi, kamu bisa lebih untung tanpa harus pusing soal harga pokok barang yang terlalu mahal.
Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Reseller
Setiap bisnis pasti punya kelebihan dan kekurangannya, nggak terkecuali jadi reseller. Berikut ini beberapa poin yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis ini.
Kelebihan Menjadi Reseller
-
Nentuin Keuntungan Sendiri: Kamu bisa bebas banget menentukan markup harga jual, jadi bisa sesuaikan dengan target pasar.
-
Kualitas dan Stok Terjamin: Karena kamu yang beli barangnya langsung, jadi kamu tahu kualitas dan stok produk yang kamu jual.
-
Punya Brand Sendiri: Kamu bisa pakai nama brand sendiri buat jualan, baik itu di packaging atau toko online.
-
Proses yang Terkontrol: Kamu bisa tahu persis progress dari pemesanan sampai pengiriman barang, jadi lebih mudah untuk kontrol.
Kekurangan Menjadi Reseller
-
Risiko Barang Tidak Laku: Kalau barang yang kamu beli nggak laku atau rusak, bisa-bisa kamu malah rugi.
-
Perlu Tempat Penyimpanan: Kamu butuh tempat buat nyimpen stok barang, yang kadang memakan ruang.
-
Modal Awal yang Cukup Besar: Sebagai reseller, kamu butuh modal yang lebih gede untuk beli stok barang, jadi harus siap dengan investasi awal.
Apa Itu Dropship?
Jika reseller harus membeli produk dan menyimpannya, berbeda dengan dropshipper. Dropshipper hanya bertindak sebagai perantara antara supplier dan konsumen.
Kamu nggak perlu menyetok barang atau mengeluarkan modal besar. Cara kerjanya, kamu cukup mempromosikan produk dari supplier dan menerima order, lalu supplier yang akan langsung mengirimkan barang ke konsumen.
Profitnya Dapet Dari Mana?
Jadi, profit dropshipper itu sebenarnya hampir mirip sama reseller. Jadi gini, harga beli dari supplier biasanya lebih murah daripada harga jual di pasaran.
Nah, setelah itu, kamu bisa naikin harga produk yang kamu jual. Contohnya, kalau kamu beli satu botol parfum dari supplier dengan harga Rp30.000, terus kamu jual seharga Rp45.000, berarti kamu dapet untung Rp15.000 per botol.
Tapi, apa bedanya sama reseller?
Nah, kalau reseller, harga yang mereka dapet dari supplier lebih murah daripada harga dropshipper. Misalnya, kalau reseller beli 100 botol parfum seharga Rp3.000.000, berarti harga per botolnya Rp30.000.
Sedangkan kalau dropshipper beli, harganya bisa lebih tinggi, misalnya Rp35.000 per botol. Jadi, reseller punya peluang untuk naikin harga lebih tinggi daripada dropshipper karena mereka beli barang dengan harga grosir yang lebih murah.
Kelebihan Dropship:
- Modal Minim: Kamu nggak perlu modal besar untuk beli produk.
- Tanpa Stok Barang: Kamu nggak perlu repot menyimpan barang atau mengelola stok.
- Jualan Beragam Produk: Kamu bisa jual berbagai macam produk dalam satu toko online.
Kekurangan Dropship:
- Keuntungan Lebih Kecil: Karena harga beli dari supplier biasanya lebih mahal daripada harga grosir.
- Kesulitan Mengatur Stok dan Kualitas: Kamu nggak bisa tahu pasti apakah barang yang dijual masih tersedia atau tidak.
Cara Kerja Dropship
Cara kerja dropship mirip seperti reseller, namun tanpa perlu membeli dan menyimpan barang. Begini cara kerjanya:
- Bekerja Sama dengan Supplier: Kamu memilih supplier yang menyediakan produk untuk dropship.
- Promosi Produk: Kamu mempromosikan produk di toko online atau media sosial.
- Terima Order dan Pesan ke Supplier: Kalau ada pembeli, kamu hanya perlu meneruskan pesanan ke supplier. Mereka yang akan mengemas dan mengirimkan produk ke konsumen.
Modal untuk Menjadi Dropshipper
Keuntungan utama dari dropshipping adalah kamu nggak perlu mengeluarkan modal besar. Modal utama yang diperlukan hanya kuota internet dan biaya untuk promosi.
Karena itu, dropshipping cocok banget buat kamu yang pengen memulai bisnis dengan modal minim, bahkan tanpa harus stok barang.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Dropship
Sebagai dropshipper, kamu nggak perlu repot dengan proses pengemasan dan pengiriman barang. Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Kelebihan:
- Modal lebih rendah: Kamu nggak perlu membeli barang lebih dulu.
- Fleksibilitas Produk: Kamu bisa menjual banyak jenis produk dalam satu toko online.
- Tanpa Stok Barang: Semua pengiriman dilakukan oleh supplier.
Kekurangan:
- Keuntungan Lebih Kecil: Karena harga beli lebih mahal.
- Stok dan Kualitas Produk Tergantung Supplier: Kadang kamu nggak tahu pasti stok atau kualitas barang dari supplier.
- Komplain Pelanggan: Kamu berisiko mendapat keluhan dari konsumen jika kualitas barang buruk atau pengiriman lama.
Reseller vs Dropship, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jadi, antara reseller dan dropship, mana yang lebih menguntungkan? Tergantung dengan kebutuhan dan tujuan kamu.
Jika kamu punya modal dan ingin mendapatkan kontrol penuh atas barang yang dijual, bisnis reseller bisa jadi pilihan.
Tapi, kalau kamu nggak punya modal besar dan nggak mau repot stok barang, dropship bisa jadi solusi.
Kesimpulannya:
- Reseller cocok buat kamu yang punya modal lebih dan ingin mengatur harga sendiri.
- Dropship cocok buat kamu yang nggak mau ribet stok barang dan modalnya lebih sedikit.
Namun, apapun pilihanmu, yang terpenting adalah strategi pemasaran yang tepat. Kamu harus bisa mempromosikan produk dengan baik agar bisnis kamu berkembang.
Jangan lupa, belajar dan beradaptasi dengan tren bisnis online yang terus berubah!
Jadi, siap memulai bisnis online kamu? Yuk, pilih antara reseller atau dropship dan mulailah bisnis dari sekarang!
FAQ
1. Apa perbedaan utama antara reseller dan dropship?
Reseller membeli produk dari supplier terlebih dahulu dan menyimpannya dalam stok untuk dijual kembali ke konsumen, sedangkan dropshipper hanya mempromosikan produk dan meneruskan pesanan ke supplier tanpa perlu membeli atau menyimpan barang terlebih dahulu.
2. Bisnis mana yang lebih menguntungkan, reseller atau dropship?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Reseller memiliki potensi keuntungan lebih besar karena bisa mengatur harga jual sendiri, namun membutuhkan modal untuk stok barang. Sementara itu, dropship lebih menguntungkan jika kamu ingin memulai bisnis dengan modal rendah dan tanpa perlu menyetok barang, meskipun margin keuntungan cenderung lebih kecil.
3. Apakah saya perlu modal besar untuk menjadi reseller?
Iya, untuk menjadi reseller, kamu perlu modal awal untuk membeli barang dan menyimpannya sebagai stok. Modal ini bervariasi tergantung pada produk yang kamu pilih dan supplier yang bekerja sama denganmu.
4. Apakah dropshipper perlu membeli produk terlebih dahulu?
Tidak, dropshipper tidak perlu membeli produk terlebih dahulu. Kamu hanya perlu mempromosikan produk dan meneruskan pesanan ke supplier, yang akan mengirimkan produk langsung ke konsumen.
5. Apa risiko menjadi reseller?
Risiko menjadi reseller termasuk stok barang yang tidak laku, kerusakan produk, dan biaya operasional seperti packing dan pengiriman. Selain itu, jika produk tidak terjual, kamu akan mengalami kerugian karena sudah membeli barang sebelumnya.
6. Apakah saya bisa menjual berbagai produk jika menjadi dropshipper?
Ya, salah satu keuntungan utama menjadi dropshipper adalah kamu bisa menjual berbagai produk dari berbagai supplier tanpa perlu menyetok barang, membuat toko online kamu lebih fleksibel.
7. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan sebagai reseller?
Sebagai reseller, kamu membeli produk dengan harga grosir dan menjualnya dengan harga lebih tinggi kepada konsumen. Keuntungan yang kamu dapatkan berasal dari selisih harga beli dan harga jual.
8. Apakah ada biaya tersembunyi dalam bisnis dropship?
Secara umum, bisnis dropship memerlukan biaya lebih rendah untuk memulai. Namun, ada biaya untuk promosi dan pemasaran produk, serta risiko jika supplier tidak bisa memenuhi pesanan dengan tepat waktu atau kualitas produk tidak sesuai harapan pelanggan.
9. Mana yang lebih cocok untuk pemula, reseller atau dropship?
Jika kamu pemula yang tidak memiliki banyak modal, dropship mungkin lebih cocok karena tidak membutuhkan investasi besar untuk membeli produk terlebih dahulu. Namun, jika kamu siap dengan modal awal dan ingin mengatur bisnis secara lebih mandiri, menjadi reseller bisa menjadi pilihan yang baik.
10. Apakah saya perlu memiliki website untuk memulai bisnis reseller atau dropship?
Memiliki website tidak wajib, tetapi sangat disarankan untuk kedua jenis bisnis. Website memudahkan proses pemasaran dan memberikan kesan profesional. Namun, kamu juga bisa memulai melalui platform e-commerce atau media sosial.