Kalau kamu lagi cari ide usaha yang bisa dimulai dari rumah, dengan modal fleksibel dan peluang pasar besar, usaha jualan jilbab bisa jadi jawabannya.
Bisnis ini cocok untuk kamu yang ingin jualan hijab dari rumah, ingin bangun brand hijab pemula, atau lagi cari usaha muslimah kekinian yang bisa dimulai skala kecil.
Zaman sekarang, buka usaha nggak perlu ribet sewa ruko atau buka toko gede-gedean. Cukup dari rumah pun, kamu udah bisa mulai jalanin bisnis yang menjanjikan.
Salah satu yang paling realistis dan selalu dibutuhkan adalah usaha jilbab rumahan. Iya, jilbab, barang yang bukan cuma jadi kebutuhan, tapi juga bagian dari fashion yang berkembang pesat.
Kenapa Jilbab?
Karena kita tinggal di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk muslim, otomatis kebutuhan jilbab selalu ada. Bahkan bukan cuma satu atau dua potong, tapi bisa puluhan. Kenapa? Karena tiap baju, pengennya senada sama jilbabnya. Nggak matching? Nggak pede keluar rumah!
Tren jilbab juga terus berkembang. Dari yang polos, bermotif, pashmina, segi empat, instan, bergo, sampai turban. Artinya, pasar terus tumbuh dan nggak pernah sepi. Ini jadi sinyal kuat buat kamu yang pengen punya usaha dengan demand tinggi.
Peluang Usaha Jilbab Rumahan: Gede Banget!
Selalu Ada Pasar
Fashion muslimah itu bukan tren musiman. Dia berkembang terus, makin luas dan makin variatif. Anak muda, ibu rumah tangga, bahkan remaja sekolah pun sekarang update banget soal model jilbab. Ini artinya kamu punya pasar dari segala umur.
Trendy dan Stylish
Sekarang jilbab bukan cuma soal fungsi, tapi juga gaya. Banyak perempuan pengen tampil fashionable tapi tetap syar’i. Nah, di sini kamu bisa main. Produk yang kamu jual harus ngikutin tren tapi tetap affordable.
Momen Panen: Lebaran & Tahun Ajaran Baru
Kalau kamu bisa main strategi stok dan promo di momen-momen kayak ini, siap-siap deh omzet kamu naik berkali lipat.
Cara Memulai Bisnis Jilbab Rumahan
Setelah kamu yakin mau terjun ke dunia usaha jilbab rumahan, sekarang saatnya menyusun pondasi bisnis yang kuat. Jangan cuma ikut-ikutan jualan. Mulailah dengan langkah strategis yang bikin usahamu beda dan lebih siap bersaing.
Menentukan Positioning
Agar bisnismu nggak tenggelam di tengah banyaknya kompetitor, kamu perlu menentukan positioning yang tepat. Positioning adalah cara kamu menempatkan brand-mu di benak konsumen. Gampangnya, apa yang bikin brand kamu dikenal dan diingat?
Cara Menemukan Positioning
- Kenali siapa target utama kamu
- Cari celah pasar
- Fokus pada nilai utama
- Konsisten di semua channel
Contoh Positioning Bisnis Jilbab
Nama Brand Fiktif | Positioning |
---|---|
HijabHarian.id | Jilbab simple & adem untuk sehari-hari, cocok dipadukan dengan outfit casual |
ModestGlow | Jilbab premium untuk wanita karier urban yang suka tampil elegan dan rapi |
SyariTrend | Jilbab syar’i kekinian: panjang, adem, tetap stylish untuk aktivitas harian |
HijabRemaja | Pashmina kekinian dengan warna ceria, cocok untuk pelajar & mahasiswa |
Sakinah Hijab | Hijab syar’i polos & motif elegan, fokus ke kenyamanan ibadah & aktivitas |
FitHijabwear | Hijab instan sporty, ringan dan breathable, khusus untuk olahraga |
Menentukan Unique Selling Proposition (USP)
Setelah tahu positioning, sekarang kita bahas USP—senjata rahasia yang bikin bisnismu beda dan lebih menarik.
Pentingnya USP untuk Bisnis
USP adalah nilai tambah atau keunikan yang kamu tawarkan, yang nggak dimiliki oleh kompetitor.
Contohnya:
- Bahan yang adem dan ringan banget
- Desain custom sesuai keinginan pembeli
- Harga terjangkau tapi kualitas oke
- Layanan personal seperti styling hijab atau live mix & match di IG
Cara Menemukan USP
Tanya ke diri sendiri: “Kenapa pelanggan harus pilih aku?”
- Analisis kelebihan produkmu
- Tanya ke pelanggan tentang hal yang mereka suka dari produkmu
- Perhatikan kekurangan kompetitor dan isi celahnya
- Uji ke pasar dengan konten yang meng-highlight nilai tambahmu
Contoh USP Bisnis Jilbab
Nama Brand | USP |
---|---|
HijabHarian.id | Bahan anti-gerah + tutorial mix & match harian |
ModestGlow | Pashmina kerja dengan kemasan eksklusif + bordir nama |
SyariTrend | Jilbab syar’i dengan magnet praktis |
HijabRemaja | Warna kekinian + bonus bros lucu di setiap pembelian |
Target Pasar
Sekarang waktunya mengenali siapa pembelimu.
Target Pasar Utama
- Wanita muslimah usia 18–35 tahun
- Aktif di media sosial
- Peduli dengan penampilan
Contoh: Mahasiswi yang butuh banyak varian jilbab untuk kuliah, tapi pengen bahan yang adem dan gampang dibentuk.
🔗 Baca Juga: Agribisnis Bukan Cuma Bertani: Ini Cara Biar Petani Juga Cuan!
Target Pasar Sekunder
- Ibu-ibu muda yang suka belanja online
- Wanita pekerja kantoran
- Reseller pemula
Contoh: Ibu rumah tangga yang suka beli 3–5 jilbab sekaligus buat stok lebaran.
Segmentasi Pasar
Kategori | Contoh Segmentasi |
---|---|
Demografis | Wanita, usia 17–40 tahun |
Lokasi | Perkotaan & pinggiran kota di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan |
Gaya Hidup | Muslimah aktif, suka tampil stylish, update tren fashion |
Perilaku | Belanja bulanan, suka promo, aktif di media sosial |
Analisis SWOT
Apa Itu SWOT dan Kenapa Penting?
SWOT adalah analisis internal dan eksternal dari:
- Strengths (Kekuatan)
- Weaknesses (Kelemahan)
- Opportunities (Peluang)
- Threats (Ancaman)
Contoh SWOT Usaha Jilbab Rumahan
Elemen | Penjelasan |
---|---|
Strengths | Harga terjangkau, bahan adem, pelayanan cepat |
Weaknesses | Brand belum dikenal luas, masih belajar digital marketing |
Opportunities | Pasar terus tumbuh, tren hijab tinggi |
Threats | Persaingan ketat, tren berubah cepat, risiko keterlambatan supplier |
Target Penjualan & BEP
Untuk mencapai titik impas atau Break Even Point (BEP), kamu perlu tahu berapa minimal penjualan agar semua biaya operasional tertutup. Ini penting untuk menentukan target harian atau bulanan.
Tinggal sesuaikan:
- Modal awalmu (misalnya Rp3 juta, Rp5 juta, atau lebih)
- Keuntungan bersih per jilbab (bisa Rp10.000–Rp20.000 tergantung marginmu)
- Target penjualan yang realistis berdasarkan kapasitas dan waktu kamu
Ilustrasi:
- Modal awal: Rp10.750.000
- Keuntungan per jilbab: Rp15.000
- Jumlah jilbab yang harus dijual: 10.750.000 / 15.000 = 717 pcs
Kalau kamu bisa jual 25 jilbab per hari, BEP bisa dicapai dalam waktu kurang dari sebulan. Setelah itu, penjualan berikutnya adalah murni keuntungan.
Kalau kamu bisa jual 25 jilbab per hari, BEP bisa dicapai dalam waktu kurang dari sebulan.
Simulasi Keuntungan Bulanan
Untuk benar-benar untung, kamu harus bisa menjual jilbab di atas jumlah minimal yang diperlukan untuk mencapai BEP.
Misalnya:
- BEP kamu adalah 717 jilbab (dalam sebulan berarti rata-rata sekitar 24 jilbab per hari)
Maka, jika kamu hanya menjual 15 jilbab per hari:
- Rp15.000 x 15 pcs = Rp225.000/hari
- Dalam 30 hari = Rp6.750.000/bulan → ini belum menutupi BEP jika modal awalmu di atas Rp10 juta.
Tapi jika kamu bisa jual 30 pcs/hari:
- Rp15.000 x 30 pcs x 30 hari = Rp13.500.000/bulan → artinya kamu mulai masuk zona keuntungan bersih.
Kuncinya adalah: semakin besar margin dan volume penjualan harian, semakin cepat kamu balik modal dan mulai untung.
🔗 Baca Juga: Usaha Distributor Tissue: Panduan Lengkap Buat Kamu yang Mau Jadi Penyalur Resmi
Analisis Risiko dan Solusi
Risiko | Solusi |
---|---|
Stok tidak laku | Riset tren & tes pasar sebelum stok besar |
Supplier telat kirim | Punya 2–3 supplier cadangan |
Penjualan turun musiman | Buat promo bundling, flash sale, dan konten edukatif saat sepi |
Harga bahan baku naik | Atur margin fleksibel + info kenaikan harga di awal |
Pemanfaatan Media Sosial dan Marketplace
Media Sosial
Gunakan Instagram, TikTok, dan Facebook untuk:
- Upload konten harian: tutorial hijab, tips styling, behind the scenes
- Live jualan atau review produk
- Bangun interaksi dan komunitas dengan followers
- Kolaborasi dengan micro influencer lokal
Marketplace
Manfaatkan Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop untuk:
- Jangkau pasar lebih luas tanpa toko fisik
- Ikuti promo platform (flash sale, voucher, gratis ongkir)
- Naikkan rating toko & kumpulkan ulasan
Video Marketing
Jenis Video
- Tutorial hijab
- Behind the scene produksi & packing
- Testimoni pelanggan
- Live jualan dengan promo
Tips:
- Durasi 15–60 detik
- Lighting cukup, tambahkan musik, teks singkat
- Posting di Reels, TikTok, YouTube Shorts
Pemasaran dengan Endorse
Kenapa Efektif?
- Rekomendasi influencer lebih dipercaya
- Brand jadi dikenal luas
- Mempercepat keputusan beli
🔗 Baca Juga: Bisnis Kaos Olahraga: Panduan Lengkap dari Nol Sampai Cuan
Tips Memilih Influencer
- Followers aktif & niche sesuai
- Engagement tinggi
- Pilih micro influencer jika budget terbatas
Cara Kerja
- Kirim produk + skrip (opsional)
- Review jujur, mention akun tokomu
- Konten natural sesuai gaya mereka
Potensi Pengembangan Bisnis
1. Produk Pelengkap
- Inner, bros, ciput, pouch hijab
2. Sistem Pre-order & Custom
- Pilih warna/model
- Bordir nama, hampers spesial
3. Program Reseller
- Grup WA khusus
- Pelatihan & sistem komisi
4. Fashion Muslimah Lengkap
- Tunik, gamis, kaos kaki muslimah
5. Kolaborasi
- Ilustrator/desainer
- Brand lain (pouch handmade, hampers Ramadan)
Kesimpulan
Usaha jilbab rumahan adalah peluang nyata yang bisa dimulai siapa saja, bahkan dari ruang tamu sendiri. Dengan strategi yang tepat, dari positioning, USP, pemasaran digital, hingga pengembangan produk, bisnis ini punya potensi untuk tumbuh besar.
Jangan takut mulai dari kecil, yang penting konsisten, responsif, dan terus belajar dari pasar. Yang paling penting, tetap jaga kualitas dan koneksi dengan pelanggan.
Usaha jilbab rumahan ini sangat cocok untuk kamu yang ingin:
- Jualan hijab dari rumah
- Membangun brand hijab kekinian
- Menjadi reseller jilbab tanpa modal besar
- Mencari ide bisnis muslimah pemula
- Jualan jilbab modal kecil untung besar
FAQ
Apakah usaha jilbab rumahan cocok untuk pemula?
Iya, sangat cocok. Kamu bisa mulai dari sistem dropship atau pre-order tanpa stok besar. Fokus dulu ke pemasaran dan kenali produk.
Berapa modal minimal untuk memulai?
Kalau pakai sistem dropship, bisa mulai dari nol rupiah. Tapi kalau ingin stok sendiri, kamu bisa mulai dari Rp1 juta sampai Rp10 juta tergantung skala.
Di mana sebaiknya jualan jilbab?
Gunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Semakin banyak channel, makin besar peluang.
Apa tips supaya bisa cepat balik modal?
Fokus ke produk yang cepat laku (jilbab netral, bahan adem), aktif di media sosial, dan manfaatkan momen spesial seperti Ramadan atau tahun ajaran baru.
Bagaimana cara membedakan produk saya dengan yang lain?
Tentukan USP (keunggulan unik) seperti bahan anti gerah, warna eksklusif, atau bonus seperti pouch cantik. Jangan lupa bangun branding personal lewat konten yang konsisten.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap