Pitching adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk meyakinkan orang lain. Dalam bisnis, teknik ini sering digunakan sebagai upaya memikat investor atau audiens agar mengikuti programnya.
Contoh mudahnya seperti ini, Budi adalah pengusaha bergerak di bidang asuransi. Untuk mendapatkan nasabah, biasanya melakukan berbagai macam seminar dengan membawa beberapa produk unggulan untuk ditawarkan.
Ketika menjelaskan semua produk tersebut, Budi biasanya menggunakan teknik tersebut agar pengunjung yang datang bersedia mengikuti salah satu atau bahkan seluruhnya. Dikalangan wirausahawan cara tersebut cukup efektif
Tujuan melakukan pitching adalah memperkenalkan sebuah layanan, brand, atau barang kepada orang lain. Sebenarnya, tujuan utamanya agar para pembeli tertarik, tetapi beberapa pengusaha hanya memberikan target di bawah itu.
Setidaknya, konsumen tahu, mengenal, serta memahami terlebih dulu, bahwa apa yang ditawarkan itu jauh lebih baik dibandingkan dengan kompetitor. Setelah mampu mengubah cara pandang itu, mudah saja menawarkan sesuatu.
Kemungkinan untuk membeli pasti tinggi, karena iman mereka sudah goyah terlebih dulu. Selama ini sudut pandangnya sempit, bertemu Anda menjadi luas dan mengerti bagaimana plus dan minus sebuah barang.
Teknik Melakukan Pitching
Dalam melakukan cara ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dulu agar berhasil. Poin utamanya cobalah memahami bagaimana masalah konsumen yang berhubungan dengan produk.
Contohnya seperti ini, Juni bekerja di perusahaan smartphone terbaru, dimana mereka menghadirkan teknologi tingkat tinggi. Hanya saja, sebagai brand baru pasti sulit untuk menyaingi beberapa merek ternama.
Cara yang dilakukan Juni agar konsumennya bersedia setidaknya melihat lebih dalam mengenai smartphone tersebut adalah mencari celah. Contoh brand A ternyata tidak punya fast charging, sementara mereka sangat butuh.
Merek B punya lengkap tetapi, harga mahal dan seterusnya. Identifikasi ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan mencari titik lemah sebagai bagian dari sistem promosi karena, itulah keunggulannya.
Pendekatan seperti tersebut sangat efektif, karena pelanggan sendiri akan terbuka pemikirannya. Apalagi, saudara atau temannya juga menggunakan, kemungkinan membeli pasti tinggi sekali bahkan,tanpa berpikir panjang.
Pitching Adalah Menjadikan Klien Seorang Teman
Harus diakui, teman bisa menjadi penentu dalam mengambil keputusan. Misalnya saja, ada seseorang bingung memilih investasi reksadana atau emas, mereka pasti melihat orang lain terutama sahabatnya.
Jika, mayoritas adalah emas, bukan tidak mungkin investasi itu akan dipilih. Pernyataan ini dapat digunakan sebagai sebuah trik penting, untuk memulai pitching, hanya saja jangan terlalu menonjol cukup santai saja.
Jadi, saat Anda mendekati seorang klien, cobalah menyampaikan segala sesuatunya seperti orang bercerita. Hanya saja, sejak awal sudah paham dulu apa kebutuhan dan keluhan mereka selama ini.
Cobalah mengolahnya dan disesuaikan dengan keunggulan produk, tetapi satu catatan penting yang harus dipahami adalah. Jangan selalu menyampaikan kebaikan saja, keburukan juga perlu dibicarakan kepada konsumen.
Hanya saja, masih dalam batas wajar misalnya, “harga kami memang lebih tinggi. Tetapi fasilitasnya lebih banyak bahkan mecapai 50%, produk lain ada juga seperti ini sayangnya, mahal”
Dari percakapan singkat itu sudah bisa dipahami bukan, bahwa menunjukkan sisi keburukan karena harganya tinggi. Tidak lupa menunjukkan kelebihannya yaitu fasilitas lebih banyak 50%, dibandingkan kompetitor.
Mendengar pernyataan tersebut, pasti pelanggan akan berpikir keras dan sedikit terpengaruh untuk mencoba membelinya. Karena, nambahnya hanya sedikit sementara dapatnya banyak, sangat menguntungkan sekali bukan?
Pitching Adalah Unique Value Sebuah Barang
Setelah mendapatkan perhatian dari konsumen, baru gunakan strategi berikutnya yaitu Unique Value. Kalau sampai di tahapan ini, Anda tidak perlu lagi untuk menyebutkan kekurangan, justru kelebihan serta keunikannya.
Perlu dijadikan catatan penting, saat proses penyampaian tersebut, materi harus sudah lengkap. Usahakan jangan terlalu basa-basi, langsung saja pada tujuannya, apa kelebihan serta keunikannya hingga, alasan membeli.
Pada tahap ini, pelanggan sudah 70% merasa percaya, mereka juga merasa apa yang disampaikan sejak 10 menit awal tadi benar semua. Oleh karena itu, kepercayaan sudah mulai tumbuh.
Hanya perlu sedikit sentuhan akhir saja, pasti membeli. Sayangnya, melakukan strategi Uniqe Value ini cukup sulit dan cenderung menjadi boomerang untuk diri sendiri, mengapa demikian?
Bila, penjelasan Anda ke konsumen tidak sesuai harapan mereka, maka keinginan untuk membeli turun menjadi 40%. Contohnya, sejak awal sudah dijelaskan mengenai fasilitas mumpuni, lebih keren dari kompetitor.
Ternyata, setelah diungkapkan, hasilnya sama saja, justru lebih bagus produk sebelah. Hal seperti ini, sering terjadi dan harus diperhatikan agar teknik pitching dapat berjalan sempurna.
Terakhir adalah menjaga durasi penyampaian materi, usahakan jangan terlalu lama, karena mereka pasti bosan mendengarkannya. Setidaknya, maksimal 30 menit itu sudah cukup andai cara menyampaikan poin pasti mudah diterima.
Jangan lupa saat menutup pembicaraan, lakukan call to action. Lebih baik lagi, menyiapkan kartu nama, sehingga mereka mudah untuk menghubunginya. Usahakan untuk melakukan follow up ketika mereka sudah contact Anda.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Pitching
Dalam melakukan teknik ini ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan sama sekali. Seperti, Anda terlalu berlarut-larut dalam bercerita, sehingga konsumen merasa bosan mendengarkannya hingga mereka pergi.
Oleh karena itu, sebelum melakukannya cobalah untuk membuat struktur secara menyeluruh. Bila perlu, pelajari berbagai langkah dalam membuat skenario iklan, dimana kata-kata mereka selalu poin.
1. Perhatikan Cara Mengawali Teknik Pitching
Perlu diingat, cerita pada awal menjadi faktor penting, seperti sebuah artikel dimana paragraf awal harus dibuat semenarik mungkin. Karena, akan menentukan minat pembacanya apakah, membaca sampai selesai atau cukup sekian.
Bukan hanya pemaparan pada awal dan keseluruhan cerita saja, kondisi di bawah ini merupakan kesalahan besar. Anda harus menghindarinya karena, bisa menjadi senjata dan berbalik menyerang.
2. Pitching Adalah Penyampaian Informasi Dengan Jelas dan Benar
Dalam melakukan teknik ini, ada tuntutan terbesar di mana penjelasan informasi itu harus benar. Oleh karena itu, jangan sampai memberikan materi tanpa melakukan riset terlebih dulu.
Kondisi itu adalah kesalahan besar dan sangat tidak disarankan sama sekali, mengapa riset itu perlu? Anda bisa memahami bagaimana keluhan serta apa yang dibutuhkan oleh klien, pendekatan ini akan efektif.
Dibandingkan dengan menyampaikan asal saja. Contohnya, produk A mempunyai teknologi kelas atas, karena kurang informasi, akhirnya menyampaikan bahwa, fasilitas tersebut tidak hadir dalam produk yang mereka gunakan sekarang.
Keadaan itu akan menurunkan reputasi, secara tidak langsung tingkat kepercayaan konsumen akan menurun tajam. Bahkan, untuk menyampaikan informasi lainnya, mereka malas hingga, akhirnya terlepas satu calon pelanggan.
Pitching Adalah Penyampaian Secara Lugas
Kesalahan berikutnya harus dihindari adalah cara presentasi kurang bagus. Harus diketahui, teknik ini cara menyampaikannya lugas, tenang, dan penguasaan materi diluar kepala sehingga, klien memahami benar kualitasnya.
Jika, sejak awal nilai presentasi itu sudah buruk, maka tuntutan wajib di awal itu akan menghilang dengan sendirinya. Konsumen merasa bahwa, brand tersebut kurang profesional karena, mengirim tenaga biasa saja.
Kondisi ini akan merugikan, bukan hanya Anda tetapi, juga perusahaan. Dampaknya jangka panjang, saat ada petugas lain mencoba melakukan presentasi mereka sudah terlanjur trauma dengan pegawai sebelumnya.
Akhirnya menolak untuk mengikuti presentasi atau mendengarkannya, kondisi tersebut pasti merugikan perusahaan bukan? Maka, cobalah melatih diri presentasi agar hasilnya sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Poin penting dari presentasi adalah menggunakan rumus dasar saat berbicara dengan teman. atau sahabat, biarkan mengalir begitu saja. Presentasi bercerita seperti ini lebih mampu menarik perhatian dari pada open book.
BACA JUGA: Pentingnya Feedback dalam Bisnis dan Penjualan
Membuat Ukuran Keberhasilan Dalam Pitching
Pedoman terakhir dalam melakukan teknik ini adalah membuat ukuran keberhasilan. Jangan terlalu tinggi, cukup sederhana saja tetapi, mempunyai efek besar dan jangka panjang, hal itu akan lebih baik.
Daripada viral sesaat kemudian, dilupakan selamanya. Oleh karena itu, cobalah lakukan tujuan terlebih dulu, bertanya saja mengapa teknik ini dilakukan, perlu diketahui setiap orang punya hasil akhir berbeda.
Semua tergantung pada jenjang, posisi, dan perusahaannya. Ada yang ingin hanya klien mengenal produknya saja sudah cukup, biar nanti urusan merebut hatinya, tugas dari customer service.
Selanjutnya ukuran dari keberhasilan pitching adalah melihat semua kerja keras berdasarkan data. Contoh, tujuan utamanya, adalah meningkatkan penjualan di perusahaan, Anda bisa melihat pendapatan perusahaan hari ini.
Jika, grafiknya merangkak naik, pertanda teknik tersebut berhasil dijalankan dengan baik. Tetapi bila belum menyentuh garis yang diinginkan, mungkin ada kesalahan dan harus diperbaiki segera.
Dalam dunia bisnis, mempengaruhi konsumen seperti ini sangat penting untuk menaikkan penjualan. Pitching adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli jadi, pastikan Anda menguasainya dengan baik.