Hit and run menjadi istilah yang sangat popular dan sering terdengar dalam transaksi belanja online. Apakah Anda sudah benar-benar paham dengan istilah yang satu ini?
Banyak orang yang masih belum paham tentang istilah tersebut. Maka, ini akan menjadi kendala yang bisa terjadi ketika akan melakukan transaksi shopping berbasis internet.
Mengenal Apa Itu Hit and Run
Hit and run ini sudah sangat dikenal dalam melakukan transaksi secara online. Apa yang akan terjadi ketika strategi ini dilakukan oleh seorang pembeli?
Sebagai salah satu pengusaha online, Anda harus memahami istilah yang sangat sering dilakukan oleh pihak customer ini. Istilah ini berarti customer telah memberikan konfirmasi pembelian terhadap suatu barang, namun tidak jadi melakukan pembayaran.
Pasti hal ini akan membuat seller alias penjual merasa tertipu alias kecewa bukan? Berbagai jenis customer pastilah sangat sering ditemukan dalam online shopping termasuk customer yang sering melakukan hit and run.
Customer jenis ini ditemukan hampir dalam setiap bisnis online. Biasanya, ada beberapa sanksi yang akan diberikan oleh pihak seller terhadap customer yang sering melakukan hal tersebut.
Salah satu sanksi yang bisa dikenakan adalah daftar hitam atau blacklist. Apalagi ketika customer tersebut sudah melakukan aksi hit and run berkali-kali dalam toko online milik seller tersebut.
Sebenarnya, ini menjadi salah satu hal yang biasa terjadi. Setiap pemilik online pasti pernah memiliki customer jenis tersebut. Maka, perlu diketahui secara detail mengenai faktor-faktor penyebab pembeli melakukan pemesanan namun tidak melakukan transaksi pembayaran. Apa sajakah faktornya?
Faktor Penyebab Hit and Run
Perilaku buruk ini tentu memiliki factor penyebab tersendiri, sebagai seller Anda tidak boleh gegabah dan memberikan kata-kata buruk kepada konsumen. Ada baiknya untuk menelusuri satu demi satu mengapa pembeli melakukan hal tersebut sekali atau bahkan berkali-kali.
-
Produk yang ditawarkan terlampau banyak
Salah satu penyebab mengapa customer melakukan hit and run adalah seller memberikan penawaran barang terlampau banyak. Maka, pembeli akan bingung untuk memilihnya.
Ada baiknya sebagai penjual untuk memberikan informasi secara detail kepada calon pembeli. Jika penawaran produk terlalu banyak dan mungkin tidak terlalu dibutuhkan konsumen, maka sikap melarikan diri ini sering terjadi.
-
Unsur pemaksaan
Hal lain yang menjadi penyebab pembeli melarikan diri dari melakukan transaksi belanja online adalah karena adanya unsur pemaksaan. Penjual memang harus semangat dalam melakukan penjualan barang.
Namun, semangat ini bukan berarti harus memaksa pembeli. Kadang, penjual menawarkan secara berlebihan dan ambisius sehingga pembeli enggan untuk menyelesaikan pembelian.
Itulah mengapa, melakukan promosi produk harus diiringi informasi detail tanpa unsur memaksa. Jadi, pelanggan akan menjadi tertarik dengan satu atau dua kalimat kata kunci yang diberikan.
-
Penawaran khusus
Kasus pembeli melarikan diri bisa juga terjadi ketika penjual melakukan penawaran secara khusus. Ini adalah sebuah strategi yang harus dihindari untuk mencegah pembeli melakuan hit and run.
Penawaran khusus dinilai akan membuat masyarakat menarik dan akan menguntungkan penjual. Contohnya saja dengan memberikan promo diskon atau potongan harga khusus.
-
Kesalahpahaman
Miss communication antara pihak penjual dan pembeli bisa saja terjadi, ini salah satu pemicu yang membuat pembeli kabur alias tidak jadi membeli barang. Kondisi ini bisa terjadi dari kedua belah pihak.
Penjual menganggap pembeli salah, begitu juga sebaliknya, misalnya saja ketika melakukan konfirmasi ulang terhadap barang beserta harganya. Ada juga yang melakukan konfirmasi batas waktu pembayan dan kelanjutan pesanan.
-
Pembeli lalai
Pembeli bisa saja lalai atau lupa ketika telah melakukan pemesanan barang, oleh sebab itu ini akan menjadi terkesan pembeli melakukan pelarian diri dan transaksi jual beli. Untuk antisipasi hal ini, penjual bisa melakukan konfirmasi, namun konfirmasi harus dilakukan dengan sopan.
Tips Mengatasi Customer Hit and Run
Sebagai penjual tentu kadang merasa sebal dengan customer yang kabur dari transaksi jual beli. Namun perhatikan selalu agar tidak memberikan kata-kata kasar kepada pembeli karena ini akan merusak citra toko online, ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan oleh pihak penjual dalam mengatasi customer yang sering kabur.
-
Melakukan suspect
Ini merupakan customer yang menjadi prospek Anda, ketika akan melakukan pemasaran produk, lakukanlah suspect yang sesuai. Jika target dikhususkan untuk laki-laki dewasa, maka suspect adalah semua laki-laki yang sudah berusia 21 tahun ke atas.
Jika sudah ditentukan, maka persempit lagi dengan pemasukan mereka, hal ini dikarenakan pendapatan akan mempengaruhi tingkat pembelian. Lakukan iklan dan kampanye dengan membidik sesuai suspect.
-
Dapatkan pembeli
Untuk mengurangi pembeli kabur, maka jelaskan tentang produk yang dipasarkan. Berikan definisi tajam dan jelas tentang produk tersebut.
Anda harus bisa menjangkau melalui proses iklan yang jelas. Dengan memberikan tahapan sesuai proses pasar, ini bisa menarik perhatian pembeli.
BACA JUGA: Pengertian booked dalam belanja online
-
Ubah pembeli menjadi seorang pelanggan
Hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah menjadikan pembeli menjadi seorang pelanggan. Pelanggan akan ditemukan pada customer yang sering melakukan belanja.
Jika ada customer yang melakukan pembelanjaan setidaknya dua sampai tiga kali pembelian, artinya mereka suka dengan produk yang Anda jual. Anda bisa menjadikan mereka sebagai pelanggan.
Ketika menjadi seorang pelanggan, Anda bisa memberikan bonus tertentu pada pembelian berikutnya. Jadi, customer akan merasa puas dan akan semakin senang dalam melakukan pembelanjaan di toko Anda.
Seorang pelanggan pastilah memiliki alasan tersendiri ketika melakukan pembelian barang serta membatalkan barang pesanan mereka. Penjual yang bijak bisa melakukan langkah di atas dalam mengurangi pembeli yang melakukan hit and run.