Akuisisi adalah istilah yang sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penggunaannya hanya pada bidang tertentu serta tidak semua kalangan memahaminya karena merupakan istilah khusus sehingga sulit dipahami semua orang.
Istilah ini umumnya hanya digunakan dalam bidang bisnis, jika Anda sering mengikuti publikasi terkait bisnis dan ekonomi pasti sering mendengarnya. Dihubungkan dengan kerjasama antara 2 atau lebih perusahaan yang berkesinambungan.
Terdapat beberapa pengertian secara istilah oleh para ahli. Namun secara umum maksudnya mengarah pada pokok pembahasan yang sama. Berikut penjelasan lengkap mengenai akuisisi berkaitan dengan dunia bisnis yang sedang dicari-cari.
Dengan memahami apa itu akuisisi menurut pandangan para ahli, tujuan, dan plus minusnya, otomatis itu akan membantu Anda untuk mengetahui fungsinya lebih jauh. Sehingga Anda tahu bagaimana memanfaatkan istilah tersebut.
Mengenal Apa yang Dimaksud Akuisisi
Akuisisi adalah suatu proses ambil alih, jika diartikan dari segi bahasa. Maksud dari istilah ini adalah suatu pengakuan dari satu pihak terhadap terhadap aktivitas bisnis suatu perusahaan lain yang beroperasi.
Apabila suatu perusahaan melakukan proses ambil alih tersebut secara otomatis memiliki hak atas aktiva neto dan semua aktivitas bisnis. Bisa dikatakan menjadi pemilih dari bisnis baru tersebut karena sudah disepakati.
Proses ambil alih yang dilakukan organisasi atau perusahaan terkait kepemilikan saham. Secara sederhana akuisisi adalah proses pembelian sebagian saham atau keseluruhan dari perusahaan lain menurut kesepakatan antara dua belah pihak.
Jadi bisa dibilang bahwa pengertiannya ini sebenarnya sangat sederhana sekali. Karena istilah ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja cara pengucapannya saja yang berbeda sehingga membuat orang awam bingung.
Akuisisi adalah proses yang mirip dengan merger, dimana satu organisasi bekerjasama dengan organisasi lain. Namun merger menggabungkan dua organisasi untuk sama-sama menjalankan usaha berdasarkan visi misi yang sama tujuan kinerjanya.
Ambil alih atau take over menghasilkan nama baru dan kepemilikan yang baru. Jadi bisa dibilang ini suatu hal wajar dalam dunia bisnis karena adanya hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
Meski telah di-take over namun masing-masing organisasi berdiri sendiri. Alasan proses take over umumnya tidak jauh dari motif ekonomi, bisnis, hutang-piutang selain juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis supaya maju.
Pengertian Menurut Pandangan para Ahli
Ahli memiliki pandangan yang juga saling berhubungan dengan pengertian akuisisi secara umum. Menurut Michael A. Hitt akuisisi adalah mendapatkan perusahaan lain melalui proses pembelian sebagian besar saham sehingga berganti kepemilikan.
- Marcell Go mengatakan bahwa istilah ini merupakan proses untuk menguasai sebagian besar saham organisasi subsidiary. Caranya adalah dengan membeli lebih dari 50% saham organisasi subsidiary tersebut hingga akhirnya dibeli seluruhnya.
- P.S Sudarsanan berpendapat bahwa akuisisi adalah perjanjian pembelian aset suatu perusahaan yang menyebabkan pemegang asetnya tidak lagi mempunyai hak kepemilikan terhadap perusahaan. Pemilik baru adalah pembeli aset perusahaan tersebut.
- Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, ini adalah proses penggabungan bisnis. Dimana perusahan pembeli (acquirer) mempunyai hak penuh atas operasional serta aktiva dari acquirer atau perusahaan yang dibeli oleh seorang akuisitor.
- Menurut Made Sudana, ini merupakan proses penggabungan dua perusahaan, pihak akuisitor membeli sebagian besar atau seluruh saham pihak kedua. Hasil dari penggabungan, maka pengendalian, pengelolaan diambil alih akuisitor secara langsung.
Dari semua ahli bisa diambil kesimpulan bahwa pihak pertama yang membeli aset pihak kedua memiliki kuasa lebih besar. Namun semua proses penggabungan atau pengambilalihan tersebut memiliki tujuan positif yang disepakati.
Itulah kenapa kemudian terjadi kesepakatan untuk membeli saham pada perusahaan tertentu. Karena memang keduanya merasa sama-sama diuntungkan, sehingga bisa terjadi kesepakatan bersama antar beberapa pihak tertentu ketika melakukan kesepakatan bersama.
Tujuan Akuisisi dalam Melakukan Bisnis
Pengambilalihan suatu organisasi bisnis memiliki tujuan tertentu. Dikaitkan dengan profit antara kedua belah pihak. Berikut beberapa tujuan umum yang menegaskan akuisisi adalah proses yang membangun untuk banyak pihak, antara lain:
- Suatu organisasi akan lebih kuat dengan dukungan konsumen, apalagi dalam bisnis. Dengan mengambil alih organisasi lain yang sudah memiliki pasar luas, otomatis pihak induk atau pembeli akan mudah memperluas jaringan.
Pangsa pasar perusahaan induk akan digabung. Sehingga cakupan calon konsumen lebih luas. Lebih menghemat biaya untuk promosi bisnis dan produk, profit lebih cepat dicapai dengan proses ambil alih seperti ini.
- Mendukung pertumbuhan karena pada umumnya organisasi profit yang dibeli usianya lebih muda. Masih memiliki passion kuat dalam berbisnis, sehingga pada hasil dari akuisisi adalah memberikan motivasi kuat pada acquirer tersebut.
Membeli aset perusahaan lain lebih cepat mendukung pertumbuhan usaha dibanding menggunakan sumber daya dari dalam. Sebab waktu dan biaya yang dibutuhkan lebih besar jika harus mengadakan penelitian, pelatihan dan sebagainya.
- Mendapatkan inovasi baru, bisa jadi perusahaan yang diakuisisi memiliki teknologi lebih maju. Sumber daya manusia berkualitas yang potensial untuk mengembangkan bisnis jangka panjang, peluang ini sangat menjanjikan jika terjadi pengambilalihan.
- Mengurangi persaingan, pada saat ketersediaan suatu produk di pasaran melimpah, maka persaingan mendapatkan pembeli sangat ketat. Hal ini akan mengurangi keuntungan karena angka penjualan menurun, maka opsi akuisisi adalah solusinya.
Perusahaan acquirer bisa mendominasi penjualan suatu produk jika dapat mengambil alih pesaing. Dengan begitu ekspansi bisnis yang dijalankan jadi lebih luas karena terdapat penambahan dari perusahaan baru.
- Mempertahankan produksi secara berkesinambungan, memiliki tambahan aset sama dengan menambah modal. Produksi perusahaan lebih terjaga karena semua modal yang dibutuhkan memadai, hal ini akan mendorong eksistensi bisnis dalam jangka panjang.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Penerapannya
Kelebihan dari penggabungan antara 2 perusahaan di antaranya adalah prosesnya lebih singkat dan mudah. Tidak diperlukan adanya rapat para pemegang saham dari organisasi yang akan dibeli.
Apabila salah satu dari pemegang saham tidak menyetujui adanya penjualan, maka secara pribadi dapat menolak. Dalam pembelian tidak melibatkan manajemen perusahaan, melainkan langsung antar pemegang saham disebut tender offer.
Tidak ada campur tangan manajemen, maka dalam proses pengambilalihan dapat ditujukan khusus untuk organisasi tidak bersahabat disebut juga dengan hostile takeover. Proses ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Dalam penerapannya, takeover memerlukan suara pemegang saham. Meski merupakan pemegang aset minoritas namun apabila menang suara, maka proses pembelian bisa dibatalkan. Minimal terdapat dua pertiga suara yang menyetujui.
Terdapat biaya tinggi dalam legalitas pengambilalihan perusahaan. Dari pembeli, umumnya akan mengambil peran sebagai pemilih sehingga dibutuhkan balik nama dan proses lain terkait perubahan kepemilikan aset.
Contoh akuisisi paling mudah ditemui di antaranya adalah Aqua dengan Danone. Danone membeli sebagian besar aset perusahaan air minum Aqua demi menyelamatkan bisnisnya, sebab Aqua mengalami masa krisis.
Di bidang perbankan Anda tentu tidak asing dengan CIMB dan Bank Niaga. Kemudian Maybank yang membeli aset BII, Bank NISP yang dibeli oleh OCBC dan masih banyak lagi.
Dari contoh tersebut terlihat jelas bahwa sebetulnya masing-masing badan usaha berdiri sendiri. Namun secara implisit masyarakat tahu bahwa Danone, CIMB, Maybank, OCBC memiliki aset dan wewenang lebih besar.
Dalam skala kecil, Anda yang memiliki bisnis bisa juga melakukan pembelian aset pebisnis lain. Sangat memungkinkan sebab akuisisi adalah proses yang secara umum dapat dilakukan oleh setiap pebisnis berbagai skala.