Artikel ini dibuat khusus buat kamu yang lagi cari produk makanan dan camilan rumahan apa aja yang bisa kamu titipkan di warung sekitar rumah.
Jadi bukan cuma ide random, tapi sudah dipilih yang paling cocok untuk sistem titip jual di warung, praktis, simpel, dan berpeluang cuan!
Kenapa Titip Jual di Warung Itu Cerdas?
Warung itu punya pelanggan tetap dan lokasinya biasanya strategis di lingkungan padat penduduk. Dengan sistem titip jual, kamu bisa hemat biaya operasional dan langsung menyasar pembeli aktif.
Ditambah lagi, sistem pembayaran di warung bisa fleksibel, jadi cocok untuk penjual pemula.
Sebelum masuk ke ide-ide spesifik, yuk kita bahas satu per satu contoh usaha yang bisa langsung kamu titipkan ke warung.
1. Brownies Rumahan
Brownies jadi ide usaha manis yang gampang dibuat di rumah, cocok banget buat pemula yang ingin coba titip jual tanpa ribet.
Segmentasi Pasar:
Cocok dititipkan di warung dekat sekolah, perumahan muda, atau area kost-an.
- Modal per batch: Rp50.000 (10 potong)
- Harga jual per potong: Rp5.000
- Keuntungan per potong: Rp2.000
Brownies bisa kamu buat dari rumah, topping dan rasa bisa kamu kreasikan sesuka hati. Titipin ke warung depan gang yang ramai tiap pagi, kayak warung Bu Rina. Simple dan laku cepat.
Kenapa laku?
- Rasa familiar, cocok buat sarapan atau camilan sore
- Bisa dikemas menarik pakai mika bening
2. Puding Buah Segar
Kalau ingin sesuatu yang segar, berwarna, dan disukai segala usia, puding buah bisa jadi andalan yang mudah dikreasikan.
Segmentasi Pasar:
Ideal untuk warung yang sering dikunjungi ibu rumah tangga atau anak-anak sepulang sekolah.
- Modal per batch: Rp30.000 (10 cup mini)
- Harga jual per cup: Rp4.000–5.000
- Laba per cup: Rp1.500–2.000
Puding itu segar dan ringan, cocok buat cemilan anak-anak sampai orang tua. Pakai cup bening biar keliatan menarik, dan taruh di kulkas mini di warung.
Tips Tambahan:
- Gunakan topping buah potong atau fla biar makin menarik
- Tawarkan varian rasa: coklat, mangga, stroberi
3. Basreng (Bakso Goreng Kering)
Beralih ke yang gurih dan renyah, basreng selalu punya pasar—terutama buat anak muda yang doyan camilan pedas.
🔗 Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Peluang Usaha? Pengertian dan Cara Mendapatkannya
Segmentasi Pasar:
Laris di warung depan sekolah, dekat lapangan futsal, atau pos ronda yang ramai nongkrong anak muda.
- Modal 1kg basreng: Rp100.000 (bisa jadi 20 bungkus)
- Harga jual: Rp5.000/bungkus
- Laba per bungkus: Rp3.000
Beli basreng kiloan online, terus kamu bisa kemas sendiri. Gunakan plastik zip kecil, labelin dengan nama produk, dan kasih varian pedas level 1–3 biar seru!
Kenapa Basreng Selalu Dicari?
- Camilan ringan favorit anak muda
- Tahan lama, cocok ditaruh di rak warung
4. Rujak Buah Mini
Segar, sehat, dan kaya rasa—rujak buah bisa jadi produk unik yang beda dari camilan warung biasanya.
Segmentasi Pasar:
Pas untuk warung pinggir jalan, dekat taman, atau dekat sekolah yang ramai anak-anak dan remaja.
- Modal per 10 porsi: Rp40.000
- Harga jual per porsi: Rp5.000–7.000
- Keuntungan: Rp2.000–3.000 per porsi
Campur buah segar seperti jambu, pepaya, nanas, dan siram bumbu kacang khas buatan kamu. Segar, sehat, dan bisa jadi alternatif cemilan lokal yang jarang dijual di warung.
Tips Lokal:
- Jual dalam cup kecil dengan tusuk buah
- Titip ke warung dekat sekolah, dijamin laku
5. Donat Topping Kekinian
Donat selalu punya tempat di hati banyak orang. Apalagi kalau tampilannya menarik dan rasanya kekinian.
🔗 Baca Juga: Buket Bunga Jadi Bisnis? Bisa Banget! Ini Cara & Peluangnya
Segmentasi Pasar:
Cocok di warung yang ramai keluarga muda, dekat TK atau SD, atau komplek pemukiman baru.
- Modal per batch (10 pcs): Rp60.000
- Harga jual: Rp4.000–6.000
- Laba per pcs: ±Rp2.000
Walaupun bikinnya agak ribet, hasilnya worth it. Tambahin topping cokelat, oreo, greentea, atau meses warna-warni. Anak-anak suka, ibu-ibu pun tertarik.
Cara Biar Makin Laku:
- Gunakan cetakan ukuran kecil agar murah meriah
- Variasikan bentuk: donat ring, donat isi
6. Keripik Pisang Aneka Rasa
Camilan kering seperti keripik pisang ini unggul karena tahan lama dan bisa dijual dalam berbagai varian rasa.
Segmentasi Pasar:
Laku di warung umum, dekat terminal kecil, kampus, atau dekat kantor kelurahan.
- Modal per kg: Rp50.000 (bisa jadi 15 bungkus kecil)
- Harga jual: Rp5.000
- Laba: ±Rp2.000 per bungkus
Cocok buat kamu yang pengen jualan makanan ringan. Rasa manis, asin, keju, pedas manis bisa jadi varian yang bikin pelanggan warung balik lagi.
Packaging Tips:
- Pakai standing pouch transparan
- Cetak label sederhana tapi mencolok
7. Es Lilin Warna-warni
Yang satu ini cocok banget buat suasana panas atau warung dekat sekolah. Anak-anak pasti suka!
Segmentasi Pasar:
Es lilin paling cepat laku di warung dekat lapangan, taman bermain, atau sekolah dasar.
- Modal untuk 25 pcs: Rp20.000
- Harga jual: Rp1.000–1.500
- Laba: Rp500–800 per batang
Es lilin masih hits, apalagi kalau kamu mainin warna dan rasa. Taro, susu regal, alpukat, dan stroberi bisa kamu variasikan. Taruh di termos es di warung, dan kasih nama lucu kayak “Es Lilin Bocil Legend”.
🔗 Baca Juga: 15 Ide Bisnis Untung Rp 200 Ribu Per Hari yang Bisa Kamu Mulai Sekarang
Tips Tambahan:
- Pakai plastik bening dan beri stiker
- Tambahkan promo: beli 5 gratis 1
Tabel Perbandingan Usaha
Tips Promosi Ringan:
- Tempelkan poster kecil dan lucu di depan warung
- Buat promo bundling seperti beli 2 gratis 1
- Berikan tester gratis saat awal menitipkan produk
- Sertakan stiker lucu atau ucapan terima kasih di kemasan
Top 3 Usaha Paling Laris di Warung:
- Basreng – karena tahan lama, disukai anak muda
- Puding Buah – segar dan sehat, cocok segala umur
- Keripik Pisang – ringan, renyah, dan harga terjangkau
Tambahan Strategi: Analisis SWOT Usaha Titip Jual di Warung
Strengths (Kekuatan):
- Biaya operasional rendah
- Lokasi warung strategis dan dekat dengan konsumen
- Tidak perlu sewa tempat sendiri
- Potensi pasar luas di lingkungan sekitar
Weaknesses (Kelemahan):
- Kontrol stok dan tampilan produk terbatas
- Bergantung pada pemilik warung
- Penempatan bisa kalah saing dengan produk besar
- Perlu hubungan baik dan komunikasi rutin dengan pemilik warung
Opportunities (Peluang):
- Banyak warung belum menjual produk rumahan
- Tren makanan homemade dan lokal sedang naik
- Bisa diperluas ke titip di kafe, angkringan, atau kedai kecil
- Potensi dijual online sebagai tambahan channel
Threats (Ancaman):
- Produk kompetitor dengan harga pabrik
- Perubahan kebijakan warung (misal: berhenti terima titipan)
- Cuaca dan penyimpanan (untuk produk basah seperti puding/es lilin)
- Fluktuasi harga bahan baku
Tambahan Strategi: Analisis Risiko dan Solusi
1. Risiko Produk Tidak Laku
Solusi: Lakukan riset kecil-kecilan di lingkungan sekitar sebelum mulai. Tawarkan tester gratis di awal dan kumpulkan feedback. Jika perlu, ganti rasa/kemasan sesuai selera lokal.
2. Risiko Produk Rusak atau Kadaluarsa
Solusi: Pastikan kualitas dan daya tahan produk memadai. Beri tanggal kadaluarsa jelas di kemasan. Gunakan sistem rotasi stok dan ambil kembali produk yang sudah mendekati expired.
3. Risiko Pemilik Warung Tidak Menjaga Produk dengan Baik
Solusi: Bangun komunikasi baik dengan pemilik warung. Buat kesepakatan tertulis ringan (misal: catatan stok mingguan). Datangi warung secara rutin untuk cek produk.
4. Risiko Persaingan dengan Produk Pabrikan
Solusi: Tonjolkan nilai unik produk rumahan seperti rasa khas, bebas bahan pengawet, atau tampilan handmade. Gunakan stiker branding dan nama produk yang khas.
5. Risiko Cuaca (untuk Produk Dingin atau Basah)
Solusi: Gunakan termos, box pendingin, atau pastikan warung punya kulkas. Khusus produk seperti es lilin, kirim dalam jumlah kecil dan sering.
6. Risiko Modal Macet karena Penjualan Lambat
Solusi: Awali dengan jumlah produksi kecil dan bertahap naikkan. Pantau penjualan mingguan dan evaluasi jenis produk mana yang paling cepat laku.
Kesimpulan
Menitipkan produk makanan dan camilan rumahan di warung adalah langkah cerdas bagi siapa pun yang ingin memulai usaha dengan modal kecil.
Dengan memilih jenis produk yang tepat, memahami segmen pasar, dan memanfaatkan strategi promosi sederhana, kamu bisa meraih keuntungan tanpa perlu buka toko sendiri.
Kuncinya adalah konsistensi, kualitas produk, dan komunikasi yang baik dengan pemilik warung. Mulailah dari lingkungan terdekat, uji pasar secara kecil-kecilan, dan kembangkan sesuai kebutuhan.
Usaha besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan warung di sekitar rumah bisa jadi awal dari perjalanan suksesmu
FAQ
Q: Apakah usaha titip jual di warung cocok untuk pemula?
A: Sangat cocok! Modal kecil, tidak perlu sewa tempat, dan langsung menyasar pasar yang sudah ada.
Q: Produk apa yang paling cepat laku di warung?
A: Basreng, puding buah, dan keripik pisang termasuk produk favorit karena ringan, murah, dan disukai semua kalangan.
Q: Gimana caranya biar produk saya laku di warung?
A: Buat kemasan menarik, berikan tester di awal, dan tawarkan promo seperti bundling atau diskon kecil.
Q: Berapa kali saya harus cek stok di warung?
A: Idealnya seminggu sekali. Tapi di awal kamu bisa cek 2โ3 hari sekali untuk evaluasi produk yang cepat habis.
Q: Apakah saya harus bagi hasil dengan pemilik warung?
A: Tergantung kesepakatan. Ada yang minta margin, ada juga yang gratis asal produknya laku. Komunikasikan sejak awal ya.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap