Kehadiran preloved artinya sebuah warna baru bagi masyarakat dalam memandang sebuah barang bekas pakai atau koleksi. Dahulu orang menganggap bahwa bekas pakai identik dengan usang, tidak bersih, robek–robek, dan kualitasnya buruk.
Tetapi semenjak kegiatan itu dipopulerkan sekitar tahun 2015 lalu, pandangan masyarakat sangat berbeda, bahkan kini malah semakin positif. Salah satu indikatornya adalah mulai berkembang berbagai jenis toko preloved dan permintaannya semakin tinggi.
Iklim ini memberikan berbagai pengaruh terhadap masyarakat, salah satunya mampu berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran. Namun dari sisi lain, juga memiliki dampak ekonomi signifikan, baik terhadap penjual maupun pembeli.
Pengertian Preloved dan Perbedaannya Dengan Thrifting dan Thrift
Apabila membicarakan mengenai secondhand, terdapat beberapa istilah yang sering ditemui serta saling terkait satu dengan lainnya, yaitu thrift, thrifting dan preloved. Meskipun keduanya memiliki kemiripan istilah, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
- Thrifting sendiri mengacu pada sebuah gaya hidup yang cenderung berhemat namun tetap memperhatikan berbagai kualitas barang – barangnya. Salah satu bentuk perilakunya adalah mulai membeli barang – barang secondhand bermerek daripada membeli baru.
- Thrift sendiri pengertiannya sangat luas, tetapi biasanya merujuk pada produk – produk fashion yang saat ini sedang berkembang pesat di masyarakat. Baju – baju tersebut memang ada yang bekas pakai, tetapi kebanyakan berasal dari pabriknya namun memiliki beberapa kecacatan.
- Sedangkan preloved artinya istilah yang digunakan untuk merujuk berbagai jenis benda kesayangan, tetapi karena alasan tertentu akhirnya di buang. Biasanya merupakan koleksi pribadi, berkualitas tinggi, hanya saja kelemahannya adalah tidak lagi fresh seperti baru.
Untuk bisa dikatakan atau sesuatu dikategorikan sebagai preloved yaitu memenuhi satu dari tiga persyaratan tersebut. Pertama membeli produk, memakainya beberapa kali kemudian menjualnya.