Tinggal di daerah sepi bukan alasan buat gak mulai usaha. Justru, ada banyak peluang yang bisa kasih cuan gede, asal kamu tahu jenis bisnis yang cocok.
Buat kamu yang punya lahan kosong atau tinggal di desa yang tenang, ini saatnya manfaatin kondisi itu jadi ladang penghasilan. Yuk, intip ide-ide usaha yang cocok banget buat daerah sepi!
Target Pasar Usaha di Daerah Sepi
Menentukan target pasar dan melakukan segmentasi adalah langkah penting agar usaha kamu tepat sasaran dan efisien secara biaya serta tenaga. Berikut pembagian target pasarnya:
🎯 Target Pasar Utama (Primer)
Yaitu kelompok konsumen yang paling mungkin dan paling sering menggunakan produk atau jasa dari usaha yang kamu jalankan.
Warga setempat (RT/RW, dusun, desa)
- Kebutuhan pokok: sembako, pulsa, gas, air
- Jasa harian: laundry, permak pakaian, fotokopi
- Hiburan dan gaya hidup: konten digital, jasa print, kuliner lokal
Petani & Peternak lokal
- Butuh pupuk, pakan ternak, jasa penggilingan, dan alat produksi
- Potensi kerja sama jangka panjang
UMKM dan pelaku usaha kecil sekitar
- Membutuhkan jasa percetakan, suplai logistik kecil, atau kerja sama distribusi
Anak muda & pelajar lokal
- Butuh koneksi internet, fotokopi, jasa cetak tugas, konten hiburan
- Potensi pasar untuk produk digital & pendidikan
🎯 Target Pasar Sekunder (Pelengkap)
Yaitu kelompok konsumen yang tidak rutin membeli, tapi tetap punya potensi pasar besar dalam waktu-waktu tertentu.
Pendatang atau wisatawan lokal
- Jika usaha terhubung dengan sektor agrowisata atau pasar tradisional
- Membeli oleh-oleh, makanan lokal, atau mencoba pengalaman edukatif (budidaya, pertanian)
Pelanggan dari desa sekitar
- Mereka bisa datang karena tidak ada usaha serupa di wilayah mereka
- Potensi besar untuk memperluas jangkauan usaha
Keluarga muda & pekerja rumahan
- Perlu jasa praktis seperti laundry kiloan, layanan antar galon/gas, makanan siap saji
Segmentasi Pasar Usaha di Daerah Sepi
Untuk memaksimalkan potensi pasar, kamu bisa membagi segmen pasar berdasarkan beberapa kategori berikut:
📌 1. Berdasarkan Demografi
-
Usia: 20–50 tahun → usia produktif dan kepala keluarga
-
Jenis Kelamin: Pria & wanita (tergantung jenis usaha, misal jasa jahit lebih banyak wanita)
-
Status: Menikah, keluarga kecil, atau petani/peternak
-
Pendidikan: SD – SMA (rata-rata masyarakat desa)
📌 2. Berdasarkan Geografis
-
Lokasi: Desa, dusun, pinggiran kota
-
Akses jalan: Bisa dilalui kendaraan roda dua/empat
-
Jarak ke kota: ±5–30 km dari kota terdekat
📌 3. Berdasarkan Psikografis
-
Gaya hidup hemat dan praktis
-
Menghargai hubungan sosial & pelayanan ramah
-
Cenderung loyal pada produk/jasa yang terpercaya
📌 4. Berdasarkan Perilaku
-
Sering beli secara tunai
-
Suka produk/jasa yang mudah dijangkau dan bisa dibayar secara fleksibel
-
Lebih percaya pada usaha yang direkomendasikan dari mulut ke mulut
Analisis SWOT Usaha di Daerah Sepi
Sebelum memulai usaha di daerah sepi, penting untuk mengenali berbagai faktor internal dan eksternal yang bisa memengaruhi keberhasilan bisnismu.
Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), kamu bisa lebih siap dalam menyusun strategi yang tepat dan menghindari potensi kerugian. Yuk kita bahas satu per satu:
🔗 Baca Juga: Bisnis Es Batu Kristal Rumahan: Cuan Dingin yang Nggak Main-Main!
Strengths (Kekuatan) 🟩
Keuntungan utama menjalankan usaha di daerah sepi sering kali justru datang dari kondisi yang tenang dan minim kompetitor. Berikut beberapa kekuatan yang bisa jadi modal utama:
-
Persaingan minim → Peluang lebih besar untuk jadi yang pertama atau satu-satunya penyedia jasa/produk.
-
Biaya operasional rendah → Sewa tempat, bahan baku, dan tenaga kerja cenderung lebih murah.
-
Lahan luas dan fleksibel → Cocok untuk usaha yang butuh ruang besar seperti peternakan, budidaya, pertanian, dll.
-
Hubungan sosial kuat → Komunitas lokal biasanya saling mendukung dan loyal jika pelayanan baik.
-
Potensi pengembangan dari nol → Bisa membentuk sistem sendiri tanpa tekanan tren kota.
Weaknesses (Kelemahan) 🟨
Namun, ada pula tantangan yang harus dihadapi saat membuka usaha di wilayah yang tidak padat penduduk. Beberapa keterbatasan berikut perlu kamu antisipasi:
-
Jumlah konsumen terbatas → Populasi kecil = pasar lebih sempit dibanding daerah ramai.
-
Sulit akses distribusi → Jarak ke pasar besar atau pusat logistik bisa jauh.
-
Kurangnya tenaga terampil → Tidak semua pekerjaan bisa diserahkan pada tenaga lokal.
-
Keterbatasan koneksi internet dan teknologi → Menghambat usaha digital, promosi online, dan efisiensi sistem.
-
Ketergantungan pada musim atau kondisi alam → Terutama untuk sektor pertanian dan peternakan.
Opportunities (Peluang) 🟦
Meski ada tantangan, daerah sepi juga menyimpan peluang besar jika kamu bisa membaca potensi dan kebutuhan lokal. Inilah beberapa peluang yang bisa kamu manfaatkan:
-
Peluang usaha berbasis kebutuhan primer → Seperti sembako, air, gas, pakaian, jasa fotokopi, laundry.
-
Potensi agrowisata dan edukasi → Menarik minat wisatawan kota untuk datang (pertanian, ternak, alam).
-
Dukungan dari pemerintah/desa → Banyak program bantuan atau insentif untuk UMKM dan usaha desa.
-
Bisnis hybrid lokal-digital → Jual produk lokal lewat marketplace, dropship, atau media sosial.
-
Kerja sama dengan komunitas → Dapat memberdayakan warga setempat untuk usaha bersama.
Threats (Ancaman) 🟥
Selain peluang, kamu juga harus mewaspadai ancaman dari luar yang bisa memengaruhi kelangsungan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung:
-
Daya beli rendah → Harga jual harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi warga sekitar.
-
Transportasi terbatas → Bisa memengaruhi pasokan bahan baku atau pengiriman produk.
-
Risiko bencana alam → Seperti banjir, kekeringan, atau tanah longsor di beberapa wilayah desa.
-
Kurangnya edukasi pasar lokal → Masyarakat belum terbiasa dengan produk/jasa baru yang ditawarkan.
-
Kompetitor dari luar daerah → Bisa masuk ketika usaha mulai terlihat potensial.
Risiko Menjalankan Usaha di Daerah Sepi Dan Solusinya
Setiap peluang tentu punya tantangannya sendiri, begitu juga dengan usaha di daerah sepi. Berikut beberapa risiko yang perlu diantisipasi:
1. Akses pasar terbatas
Jarak ke pusat kota atau pasar besar bisa memengaruhi distribusi dan kecepatan penjualan.
Solusi:
- Bangun jaringan tetap dengan tengkulak atau pemasok
- Manfaatkan komunitas lokal atau kelompok tani
- Coba sistem titip jual di warung atau pasar mingguan
2. Tenaga kerja terbatas
Jika butuh karyawan, bisa sulit menemukan tenaga kerja terampil di desa.
Solusi:
- Ajak kerja sama warga lokal atau keluarga
- Latih tenaga kerja baru secara bertahap
- Fokus dulu pada skala kecil yang bisa dijalankan sendiri
3. Keterbatasan infrastruktur
Mulai dari internet, jalan, hingga listrik kadang tidak selalu optimal.
Solusi:
- Pilih usaha yang bisa dijalankan secara manual
- Siapkan genset kecil untuk jaga-jaga
- Manfaatkan sinyal dari titik terbaik untuk usaha digital
4. Persaingan kecil, tapi loyalitas juga kecil
Warga kadang sudah terbiasa dengan langganan lama. Butuh waktu membangun kepercayaan.
Solusi:
- Berikan pelayanan ekstra seperti bonus atau diskon
- Bangun hubungan baik dan komunikasi personal
- Gunakan kemasan menarik untuk usaha produk
5. Modal awal tetap dibutuhkan
Meski biaya hidup lebih murah, tetap perlu modal untuk membangun kandang, beli bibit, atau stok barang.
Solusi:
- Mulai dari skala kecil atau gabung dengan koperasi
- Manfaatkan bantuan UMKM atau program pemerintah
- Gunakan sistem pre-order atau patungan keluarga
6. Keamanan lokasi usaha
Daerah sepi rentan terhadap pencurian, apalagi jika usaha melibatkan hewan ternak, barang dagangan, atau alat produksi.
Solusi:
- Pasang penerangan yang cukup di sekitar area usaha
- Gunakan pagar dan kunci ganda
- Pertimbangkan sistem pengamanan sederhana seperti CCTV, alarm lokal, atau ronda bersama warga
Jenis Usaha di Daerah Sepi
🔗 Baca Juga: Blueprint Lengkap Memulai Usaha Apotek: Modal Awal, Strategi, Hingga Balik Modal
1. Ternak Ayam
Ayam selalu dibutuhkan—baik daging maupun telurnya. Kamu bisa mulai dengan:
- Ternak ayam pedaging → dijual ke pasar atau restoran
- Ternak ayam petelur → hasilkan telur setiap hari
Keuntungannya:
- Bisa panen harian dari telur
- Daging ayam cepat laku di pasaran
- Permintaan selalu tinggi dari rumah makan hingga katering
2. Ternak Bebek
Mirip seperti ayam, bebek juga punya pasar yang stabil. Apalagi buat menu bebek goreng yang makin digemari.
Nilai plusnya:
- Harga jual lebih tinggi dari ayam
- Telur bebek juga laku keras, apalagi buat dijadikan telur asin
3. Ternak Sapi
Punya lahan luas? Ternak sapi bisa jadi pilihan cuan jangka panjang. Cocok banget buat daerah sepi karena:
- Sapi butuh tempat luas dan jauh dari pemukiman
- Perawatannya intensif, tapi hasil jualnya tinggi banget
4. Ternak Kambing
Gak sebesar sapi, tapi kambing juga menjanjikan. Banyak dibutuhkan saat hari raya, acara hajatan, dan jadi menu favorit di rumah makan.
Keunggulannya:
- Perawatan lebih mudah dibanding sapi
- Cepat berkembang biak dan gampang dijual
5. Budidaya Lele
Lele bisa jadi solusi buat kamu yang mau usaha simpel dan gak perlu lahan terlalu luas.
- Bisa pakai kolam terpal
- Panen bisa dilakukan dalam waktu 2-3 bulan
- Banyak permintaan dari warung makan hingga rumah tangga
Tipsnya:
- Mulai dari skala kecil dulu (1000 ekor)
- Perhatikan kualitas pakan dan air
- Cari pasar tetap seperti warteg atau penjual pecel lele
6. Pertanian Sayur atau Rempah
Tanah subur di daerah sepi bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran atau rempah-rempah seperti cabai, serai, jahe, atau kangkung. Produk ini selalu dicari di pasar.
Keuntungannya:
- Bisa panen berkala
- Produk bisa dijual langsung atau lewat pengepul
- Bisa dikembangkan menjadi agrowisata
7. Budidaya Ikan Air Tawar Lainnya
Selain lele, kamu juga bisa membudidayakan ikan nila, patin, atau gurame. Permintaan tinggi dan cocok untuk kolam skala rumahan.
Keuntungannya:
- Proses budidaya mirip lele
- Bisa panen dalam 3-5 bulan tergantung jenis ikan
- Cocok untuk lahan terbatas
8. Produksi Pupuk Kompos atau Pakan Ternak
Manfaatkan limbah organik di sekitarmu untuk dijadikan pupuk atau pakan. Modalnya minim, tapi banyak petani yang butuh.
Keuntungannya:
- Ramah lingkungan
- Bisa kerja sama dengan peternak dan petani sekitar
- Skala usaha fleksibel
🔗 Baca Juga: Cara Memulai Usaha Baby Shop: Bisnis Perlengkapan Bayi yang Menguntungkan
9. Warung Sembako Sederhana
Warga sekitar tetap butuh bahan pokok. Kamu bisa mulai dari skala rumahan dan melayani tetangga terdekat. Tambahkan layanan antar jika memungkinkan.
Keuntungannya:
- Kebutuhan selalu ada
- Barang cepat laku
- Bisa ditambah jualan gas LPG, air galon, dan pulsa
10. Usaha Tani Terpadu atau Penggilingan Padi
Kalau di daerahmu banyak petani padi, coba buka jasa penggilingan atau bantu pasarkan hasil tani. Bisa juga sewa alat pertanian sebagai pendapatan tambahan.
Keuntungannya:
- Bisa jadi usaha keluarga
- Permintaan jasa stabil
- Modal awal memang besar tapi penghasilan berulang
11. Jasa Jahit atau Permak Pakaian
Banyak warga desa masih mengandalkan jasa penjahit lokal untuk baju harian atau acara. Dengan skill menjahit, kamu bisa buka jasa permak pakaian dari rumah.
Keuntungannya:
- Bisa dijalankan sendiri dari rumah
- Modal kecil, hasil stabil
- Cocok untuk ibu rumah tangga atau pemula
12. Jualan Pulsa dan Token Listrik
Meski jauh dari kota, kebutuhan pulsa dan token tetap tinggi. Kamu bisa jadi agen dari rumah dan melayani warga sekitar.
Keuntungannya:
- Modal fleksibel
- Bisa dijalankan bersamaan dengan usaha lain
- Transaksi cepat dan berulang
13. Laundry Kiloan Rumahan
Kalau di sekitarmu banyak pekerja, mahasiswa, atau keluarga sibuk, buka laundry bisa jadi solusi. Mulai dari mesin cuci rumahan dan layanan antar-jemput.
Keuntungannya:
- Perputaran cepat
- Cocok untuk desa padat penduduk atau dekat kampus
- Bisa dikembangkan jadi laundry sepatu juga
14. Bikin Konten atau Jadi Freelancer Online
Koneksi internet sudah masuk desa? Kamu bisa manfaatkan buat jadi content creator, admin media sosial, atau freelancer penulis dan desain.
Keuntungannya:
- Modal hampir nol
- Bisa kerja dari rumah
- Potensi penghasilan tak terbatas kalau konsisten
15. Jasa Fotokopi dan Print
Kalau di desa belum ada yang buka, ini peluang bagus. Apalagi kalau dekat sekolah, balai desa, atau tempat ibadah.
Keuntungannya:
- Modal relatif kecil
- Permintaan stabil terutama saat musim sekolah atau acara kampung
- Bisa ditambah jasa ketik dan jilid
Kesimpulan: Sepi Bukan Berarti Sepi Cuan
Daerah sepi justru punya banyak kelebihan buat mulai usaha, apalagi yang butuh lahan dan ketenangan.
Dari ternak ayam, bebek, sapi, kambing, sampai budidaya lele—semuanya bisa dikembangkan jadi ladang penghasilan besar. Yang penting, tekun dan sabar di awal.
Siap mulai usaha dari desa? Yuk, wujudkan rencana cuanmu dari tempat yang tenang tapi penuh potensi!
FAQ
Q: Apakah usaha di daerah sepi benar-benar bisa menghasilkan keuntungan?
A: Bisa banget. Dengan memilih jenis usaha yang sesuai dengan kondisi daerah dan kebutuhan masyarakat sekitar, peluang untuk cuan tetap terbuka lebar.
Q: Usaha mana yang cocok untuk pemula dengan modal minim?
A: Kamu bisa mulai dari ternak ayam skala kecil, jualan pulsa, atau jasa laundry rumahan. Modalnya terjangkau dan bisa langsung dijalankan dari rumah.
Q: Kalau gak punya lahan luas, apakah masih bisa buka usaha?
A: Tentu bisa. Budidaya lele pakai kolam terpal, jasa jahit, jualan sembako, atau usaha digital bisa dijalankan di lahan terbatas.
Q: Bagaimana kalau tidak punya pengalaman usaha sebelumnya?
A: Mulailah dari yang sederhana dan belajar sambil jalan. Banyak jenis usaha di atas yang bisa kamu pelajari secara otodidak atau dari YouTube.
Q: Apakah usaha ternak selalu butuh modal besar?
A: Tidak selalu. Banyak usaha ternak seperti ayam kampung, bebek, atau lele yang bisa dimulai dengan skala kecil dan modal terbatas.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap