Home Β» Panduan Sukses Ternak Gurame Kolam Terpal: Cara Cuan dari Lahan Sempit

Panduan Sukses Ternak Gurame Kolam Terpal: Cara Cuan dari Lahan Sempit

Jangan buru-buru beli terpal, isi benih, terus bangga bilang,

“Gue lagi ternak gurame, bro!”

Tapi pas udah panen…
👉 “Ini mau dijual ke siapa, ya?”
👉 “Harga pasarannya berapa sih?”
👉 “Orang tuh beli gurame buat apa, sih?”

Nah, ini yang sering kejadian.
Ternak jalan duluan, strategi jualan belum ada.
Paling parah? Nggak tau gurame itu biasa dikonsumsi di mana. Padahal ini bukan ikan warteg biasa—tapi primadona di restoran Sunda, menu hajatan, sampai rumah makan keluarga.


🎯 Cara Nentuin Target Pasar Gurame Sejak Awal

Oke, kamu udah semangat mau ternak gurame. Tapi sebelum tebar benih, yuk balik ke dasar dulu:

Siapa yang akan beli ikan kamu nanti?

Kalau kamu asal ternak tanpa tahu siapa pembelinya, itu sama aja kayak masak tanpa tau siapa yang bakal makan.

Nah, biar kamu nggak nyasar, ini cara simpel buat nentuin target pasar sejak awal:

1. 🔍 Lihat Sekitar: Siapa yang Sering Makan Gurame?

Mulai dari yang dekat:

  • Rumah makan Sunda di kotamu?
  • Katering nikahan di desa?
  • Warga komplek yang suka masak ikan segar?

2. 📊 Cek Ukuran Pasar di Daerahmu

Kenali kebiasaan konsumsi ikan di lingkungan kamu. Jangan pakai asumsi, pakai observasi.

3. 📞 Tanyain Langsung ke Calon Pembeli

Cukup lewat WhatsApp atau ngobrol langsung:

“Bu, kalau beli gurame biasanya ukuran berapa, ya?”

4. 🧮 Sesuaikan Kapasitas Produksi Kamu

Hitung realistis berdasarkan jumlah kolam dan potensi panen.

5. 📦 Siapkan Skema Jualannya

Jangan tunggu panen dulu baru jualan. Buat jalur distribusi dari awal.

Ternak tanpa target pasar itu kayak nembak tanpa bidikan.


🛠️ Ternak Gurame Kolam Terpal: Kenapa Banyak yang Pindah dari Tambak?

Kalau kamu udah paham sedikit soal siapa pembeli gurame kamu nanti, sekarang kita masuk ke bagian yang nggak kalah penting: kolamnya.

Banyak orang mikir, “Kalau mau ternak ikan, ya harus punya tambak atau kolam tanah besar.”

Padahal sekarang, makin banyak peternak justru beralih ke kolam terpal, apalagi yang main di skala rumahan atau lahan sempit.

🆚 Kolam Terpal vs Tambak Tanah: Bedanya Apa?

Aspek Kolam Terpal Tambak Tanah
Lahan Bisa di halaman rumah, dak, atau lahan sempit Butuh lahan luas
Biaya Awal Lebih murah & fleksibel Mahal tapi tahan lama
Kontrol Air Mudah dikontrol Bergantung alam dan tanah
Resiko Lebih steril, minim hama Rentan lumpur & hama tanah
Mobilitas Bongkar pasang Tetap dan permanen

💧 Jenis Air Ideal untuk Ternak Gurame

Gurame adalah ikan air tawar tropis, jadi habitat alaminya di sungai atau danau yang airnya tenang dan bersih.

✅ Jenis Air yang Cocok:

  • Air sumur (air tanah): paling ideal
  • Air sungai: bisa dipakai kalau jernih dan nggak tercemar
  • Air PDAM: boleh, tapi diendapkan dulu 3–5 hari
🔗 Baca Juga: Panduan Usaha Peternakan dari Nol: Untuk Kamu yang Pengen Ternak Tapi Bingung Mulai dari Mana

⚠️ Hindari:

  • Air bekas cucian atau limbah
  • Air sawah yang kena pestisida
  • Air payau/asin

📊 Parameter Ideal:

Parameter Ideal
pH air 6.5 – 8
Suhu air 27–30°C
Kejernihan Jernih atau kehijauan

Air itu separuh nyawa ikanmu. Rutin dicek, jangan disepelein.


💰 Analisa Modal Awal Ternak Gurame Kolam Terpal

Sebelum masuk ke bibit dan pakan, penting buat tahu dulu seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk memulai. Berikut estimasi realistis untuk satu kolam terpal ukuran 3m x 4m:

Komponen Estimasi Biaya
Terpal + rangka kolam Rp1.000.000 – Rp1.500.000
Benih gurame (250 ekor x Rp3.000) Rp750.000
Pakan awal 2 bulan Rp400.000
Pakan lanjutan (4 bulan berikutnya) Rp800.000 – Rp1.000.000
Aerator + selang Rp200.000
Alat tambahan (ember, serokan, timbangan, dll) Rp150.000
Biaya tak terduga / cadangan Rp200.000
Total Modal Awal ± Rp3.000.000 – Rp3.500.000

Modal bisa ditekan kalau kamu sudah punya alat, bisa bikin kolam sendiri, atau beli benih langsung dari peternak besar. Biaya tenaga kerja belum dihitung karena asumsi dikerjakan sendiri. Kalau ingin ekspansi skala usaha, perlu tambahan untuk gaji karyawan.kalau kamu sudah punya alat, bisa bikin kolam sendiri, atau beli benih langsung dari peternak besar.


📐 Ukuran & Struktur Kolam Terpal Ideal

  • Ukuran umum: 3m x 4m x 1m
  • Luas total kolam: 12 meter persegi
  • Kapasitas: ±250 ekor benih gurame (sekitar 20–21 ekor/m²)
  • Kondisi: Jumlah ini ideal jika menggunakan aerator & manajemen air yang baik. Tanpa aerator, disarankan isi maksimal 150–180 ekor untuk menghindari stres dan kematian.
  • Rangka: besi hollow / bambu kuat
  • Lapisan dasar (opsional): pasir dan ijuk untuk nuansa alami

🐣 Pemilihan Bibit Gurame yang Sehat

Bibit yang sehat adalah investasi utama dalam usaha ternak gurame. Pilih bibit yang:

  • Aktif berenang dan nggak diam di dasar
  • Ukuran seragam, nggak terlalu kecil
  • Tidak ada luka, sisik mengelupas, atau jamur
  • Responsif saat diberi pakan

Disarankan ambil dari hatchery atau pembenih terpercaya, bukan dari hasil tangkapan liar atau sembarang pedagang.


🍽️ Manajemen Pakan Harian dan Pertumbuhan

Gurame dikenal lambat tumbuh dibanding lele atau nila, tapi kalau kamu pinter ngatur pakan, pertumbuhannya bisa maksimal.

Jadwal Pakan:

  • 2x sehari (pagi & sore)
  • Jumlah pakan 3–5% dari total bobot ikan
🔗 Baca Juga: Usaha Bebek Pedaging: Cara Jadi Supplier Tetap Warung Pecel Lele dan Penyetan

Jenis Pakan:

  • Pelet khusus gurame (protein 25–30%)
  • Sayuran tambahan: daun talas, kangkung, daun singkong (dicacah kecil)

Tips Tambahan:

  • Jangan overfeeding: bisa bikin air cepat keruh dan amonia naik
  • Sesekali lakukan puasa 1 hari/minggu untuk menjaga metabolisme ikan

📈 Keuntungan & BEP Ternak Gurame Kolam Terpal

Tabel Simulasi Untung Bulan ke-1 hingga ke-6

Bulan Kegiatan Jenis Biaya Pengeluaran Pemasukan Laba / Rugi
1 Siapkan kolam + tebar benih Investasi Awal Rp3.500.000 Rp0 -Rp3.500.000
2 Perawatan + pakan Operasional Rp400.000 Rp0 -Rp400.000
3 Perawatan lanjutan Operasional Rp400.000 Rp0 -Rp400.000
4 Perawatan lanjutan Operasional Rp400.000 Rp0 -Rp400.000
5 Menjelang panen Operasional Rp400.000 Rp0 -Rp400.000
6 Panen & jual hasil Panen & Distribusi Rp200.000 Rp5.936.000 +Rp1.636.000

Break Even Point (BEP): Dicapai di bulan ke-6 saat panen pertama berhasil. Siklus selanjutnya bisa lebih ringan karena infrastruktur sudah tersedia.

Setelah tahu modal awal dan strategi panen, sekarang saatnya kita hitung-hitungan. Berapa sih potensi cuan dari 1 kolam gurame?

Simulasi Keuntungan:

  • Benih awal: 250 ekor (cukup untuk kolam ukuran 3m x 4m dengan sistem aerator dan manajemen air yang baik)
  • Tingkat kelangsungan hidup: 85% (±212 ekor panen)
  • Rata-rata berat saat panen: 800 gram/ekor
  • Total berat panen: 212 x 0.8 kg = 169.6 kg
  • Harga jual: Rp35.000/kg
  • Omzet: 169.6 kg x Rp35.000 = Rp5.936.000

Estimasi Keuntungan Bersih:

  • Total biaya operasional (termasuk pakan lanjutan): ±Rp4.300.000
  • Omzet penjualan: ±Rp5.936.000
  • Laba bersih: ±Rp1.636.000 per siklus (5–6 bulan)

Break Even Point (BEP):

  • Modal bisa balik di siklus pertama jika angka kematian rendah, pasar siap, dan biaya operasional tetap terkontrol.
  • Modal balik di siklus pertama sudah sangat mungkin, asal angka kematian rendah dan ikan laku sesuai harga pasar.

⚠️ Risiko Ternak Gurame Kolam Terpal

Meski terlihat menjanjikan, ternak gurame tetap punya tantangan. Berikut beberapa risiko yang perlu kamu waspadai:

🔗 Baca Juga: Usaha Ayam Potong Kemitraan: Cuan Stabil Buat Kamu yang Siap Disiplin

1. 📉 Kematian Massal

  • Penyebab: air keruh, pakan berlebihan, suhu ekstrem, atau infeksi penyakit.
  • Solusi: jaga kualitas air, jangan overfeeding, dan perhatikan gejala awal seperti ikan mengambang atau malas gerak.

2. 🌧️ Musim Hujan Ekstrem

  • Bisa menurunkan suhu air drastis dan bikin ikan stres.
  • Solusi: tutup kolam saat hujan deras dan siapkan aerator untuk bantu suplai oksigen.

3. ❌ Pasar Tidak Siap

  • Panen siap, tapi pembeli belum ada.
  • Solusi: bangun jaringan pemasaran sejak awal, jangan tunggu panen.

4. 💸 Fluktuasi Harga Pakan

  • Harga pakan bisa naik tiba-tiba dan menggerus margin.
  • Solusi: siapkan alternatif pakan alami (daun-daunan), beli grosir saat harga murah.

Risiko itu wajar, tapi bisa dikendalikan kalau kamu siap dari awal. Jangan cuma siap panen—siap juga hadapi tantangan.


🧺 Strategi Panen dan Jual Cepat

Kapan Waktu Ideal Panen?

  • Umur 5–6 bulan
  • Berat ideal: 700–1000 gram per ekor

Cara Panen:

  • Gunakan jaring halus
  • Sortir ikan berdasarkan ukuran—karena nggak semua tumbuh seragam, ada yang lebih dulu siap jual
  • Kurangi air terlebih dahulu agar ikan lebih mudah ditangkap

Tips Biar Cepat Laku:

  • Jual dalam kondisi hidup (lebih segar & harga tinggi)
  • Bisa juga jual satuan ke konsumen akhir: gurame ukuran 1 kg biasanya dihargai Rp40.000–Rp50.000/ekor tergantung lokasi
  • Tawarkan ke pembeli tetap: katering, warung makan, atau tetangga via WA
  • Buat konten kecil-kecilan: video panen bisa jadi alat promosi organik

Ingat: panen bukan akhir, tapi justru momen kamu mengubah ikan jadi cuan.

Kesimpulan:

Jangan biarkan usaha ternak gurame kamu terhenti di tengah jalan karena tidak tahu langkah selanjutnya. Dengan strategi yang tepat, kolam terpal yang efisien, dan pemahaman pasar yang matang, gurame bisa menjadi sumber cuan yang menguntungkan. Jadi, sudah siap untuk memulai? Jangan tunggu panen baru berpikir tentang pasar – siapkan dari awal, tentukan target pasar, dan bangun jalur distribusi yang jelas.

Jika masih bingung atau butuh konsultasi lebih lanjut tentang cara memulai ternak gurame, kami siap membantu! Cobalah beberapa tips yang sudah dibagikan dan mulai langkah pertama menuju kesuksesan usaha ikan gurame kamu. Langsung hubungi kami atau cek artikel terkait untuk informasi lebih lengkap dan detail. Jangan ragu, mulai usaha sekarang juga!

1. Apakah bisa ternak gurame di kolam terpal?
Ya, bisa! Kolam terpal sangat cocok untuk ternak gurame, terutama bagi yang memiliki lahan terbatas. Kolam ini lebih fleksibel, biaya awal lebih murah, dan lebih mudah mengontrol kualitas air dibandingkan dengan tambak tanah.

2. Berapa banyak benih gurame yang bisa ditanam di kolam terpal?
Untuk kolam terpal ukuran 3m x 4m, kapasitas idealnya adalah sekitar 250 ekor benih gurame. Pastikan pengelolaan air dan aerator yang baik agar ikan tidak stres dan tumbuh dengan optimal.

3. Apa saja risiko yang harus diwaspadai dalam ternak gurame?
Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah kematian massal akibat kualitas air yang buruk, fluktuasi harga pakan, dan pasar yang belum siap saat panen. Pastikan menjaga kualitas air, tidak memberi pakan berlebihan, dan membangun jaringan pemasaran sejak awal.

4. Kapan waktu terbaik untuk memanen gurame?
Waktu ideal untuk memanen gurame adalah pada usia 5–6 bulan dengan berat antara 700–1000 gram per ekor. Pastikan ikan sudah mencapai ukuran pasar yang diinginkan agar bisa dijual dengan harga yang baik.

5. Bagaimana cara memulai usaha ternak gurame dengan modal terbatas?
Mulailah dengan kolam terpal yang lebih terjangkau, pilih bibit gurame yang sehat, dan pastikan pengelolaan pakan dan air yang baik. Tentukan target pasar sejak awal, misalnya rumah makan atau katering, dan siapkan jalur distribusi dari awal agar usaha berjalan lancar.

6. Apakah modal awal ternak gurame terjangkau?
Untuk kolam terpal ukuran 3m x 4m, modal awal sekitar Rp3.000.000 – Rp3.500.000. Biaya ini mencakup terpal, benih gurame, pakan, aerator, dan alat tambahan. Biaya ini bisa lebih rendah jika sudah memiliki beberapa alat atau membeli benih langsung dari peternak besar.

7. Dapatkah saya memulai ternak gurame meskipun lahan terbatas?
Tentu bisa! Kolam terpal sangat ideal untuk lahan terbatas, bahkan di halaman rumah. Dengan manajemen yang tepat, kamu tetap bisa sukses ternak gurame meskipun dengan ruang terbatas.

Baca Juga: Usaha Ternak Lele Rumahan

Drajad DK - Penulis Bisniz.id
✍️ Drajad DK
Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
πŸ”— Lihat Profil Lengkap