Satu dekade terakhir, eksistensi perusahaan startup makin ramai di pasar bisnis, salah satunya startup unicorn, penggunaan kata unicorn adalah untuk menunjukkan valuasi dari startup tersebut di pasar.
Kata unicorn sendiri berasal dari bahas Yunani, tepatnya merujuk pada hewan legenda dalam mitologi Yunani. Bentuk hewan ini seperti kuda dengan satu tanduk di bagian kepalanya yang memiliki sihir dan dapat menetralkan bermacam racun.
Nama hewan legenda ini kemudian digunakan oleh seorang kapitalis ventura, Aileen Lee untuk menyebut sebuah perusahaan startup.
Perusahaan itu memiliki valuasi tinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp14 triliun.
Angka tersebut merupakan pencapaian luar biasa yang bisa diraih sebuah perusahaan rintisan sehingga untuk menyebutnya digunakan istilah langka, yaitu unicorn. Kemudian istilah ini digunakan untuk menyebut valuasi startup yang mampu meraih pencapaian fantastis.
Selain istilah unicorn, kini juga ada istilah lainnya seperti cockroach, ponies, centaur, decacorn, dan hectocorn. Kami akan membahas perbedaannya dengan unicorn pada artikel ini.
Yang Dimaksud Perusahaan Unicorn adalah
Sebagai permulaan kami akan memberikan informasi mengenai apa yang dimaksud dengan perusahaan startup unicorn. Patut Anda ketahui bahwa tidak semua perusahaan rintisan bisa disebut startup, hanya yang bergerak di bidang IT saja.