Bisnis salon adalah bentuk usaha jasa kecantikan yang terus berkembang, terutama di era tren self-care dan gaya hidup digital. Mulai dari potong rambut, facial, creambath, hingga relaksasi, salon jadi tempat perawatan rutin—bukan sekadar gaya-gayaan.
Banyak wanita urban, pelajar, hingga pekerja muda yang menjadikan salon sebagai kebutuhan mingguan. Permintaan tinggi dan tren terus berkembang menjadikan usaha ini tahan banting dan cuan-nya stabil.
Apa Itu Bisnis Salon Kecantikan?
Salon kecantikan itu tempat buat orang mempercantik diri, mulai dari rambut, wajah, kuku, sampai relaksasi. Nggak cuma buat gaya-gayaan, tapi jadi kebutuhan rutin banyak orang, terutama perempuan.
Salon bisa jadi usaha yang tahan banting karena layanan self-care makin dibutuhkan. Bahkan banyak salon yang berfokus pada usaha perawatan rambut wanita karena permintaan yang tinggi dari kalangan urban dan pekerja muda.
Karena layanan self-care makin dibutuhkan. Apalagi tren glowing dan tampil menarik makin hits di semua kalangan.

Menentukan Positioning Bisnis Salon Kecantikan
Cari Posisi Unik Bisnismu di Tengah Pasar
Di tengah persaingan yang makin padat, kamu perlu tahu siapa dirimu dan mau dikenal sebagai apa. Positioning adalah citra yang ingin kamu tanam di benak pelanggan: beda, relevan, dan mengena.
Contohnya:
- Salon ekspres khusus wanita sibuk
- Salon muslimah tertutup
- Salon murah tapi kece untuk mahasiswa
Intinya: Biar gak tenggelam di pasar, kamu harus tampil dengan posisi yang jelas dan beda.
Cara Menemukan Positioning Bisnis Salon Kecantikan
Biar bisa menentukan positioning yang kuat, kamu bisa mulai dari 3 langkah ini:
1. Kenali Pelanggan Idealmu
Siapa sih yang paling mungkin jadi pelanggan tetap salon kamu? Coba buat profil singkat mereka:
-
Usia, pekerjaan, gaya hidup, dan kebiasaan mereka dalam merawat diri
-
Di mana mereka biasa nongkrong atau belanja
-
Apa yang mereka harapkan dari salon?
2. Amati Kompetitor di Sekitarmu
Lihat salon-salon lain di area kamu. Apa yang mereka tawarkan? Apa kelebihan dan kekurangan mereka?
Kalau kamu tahu celahnya, kamu bisa masuk dengan penawaran yang lebih niche dan menarik.
3. Temukan Nilai Unik dari Salonmu
Apa yang kamu punya, tapi nggak dimiliki pesaing?
-
Apakah kamu bisa kasih layanan cepat + hasil rapi?
-
Apakah kamu pakai produk organik?
-
Atau suasana salonmu super cozy dan Instagramable?
Positioning kamu akan muncul dari kombinasi ini: target pelanggan + celah pasar + keunikan layanan.
Contoh Praktis + Tips Sederhana
Biar makin kebayang, ini dia beberapa positioning yang bisa kamu contoh atau sesuaikan:
| Target Pelanggan | Positioning yang Bisa Digunakan |
|---|---|
| Mahasiswa & pelajar | Salon murah meriah dengan gaya kekinian |
| Ibu muda & wanita karier | Salon cepat, hasil elegan, cocok untuk jadwal padat |
| Komunitas muslimah | Salon tertutup khusus wanita, aman dan nyaman |
| Pria urban | Salon simple, bersih, cocok untuk potong rambut & facial |
| Remaja & Gen Z | Salon trendi + tempat selfie + layanan bonus untuk story IG |
Menentukan Unique Selling Proposition (USP)
Apa Itu USP dan Kenapa Penting?
USP adalah keunikan salonmu yang bikin pelanggan milih kamu, bukan yang lain. Bisa dari layanan, suasana, harga, atau pengalaman. USP = “magnet” yang bikin pelanggan datang dan balik lagi.
Cara Menemukan USP
Tanya: “Kenapa pelanggan harus pilih salon aku?”
- Solusi nyata: Salon ekspres untuk yang sibuk, salon tertutup untuk muslimah, atau paket murah untuk anak kost.
- Layanan unik: Facial vegan, paket ibu-anak, hair coloring bebas kimia.
- Pengalaman berkesan: Interior cozy, pelayanan ramah, minuman herbal gratis.
Cara Menemukan USP
Biar USP kamu kuat dan relevan, coba jawab pertanyaan inti ini:
“Kenapa pelanggan harus pilih salon kamu?”
Kalau jawabanmu bisa bikin orang langsung “wah, ini gue banget nih,” berarti kamu udah di jalur yang bener. Nah, biar lebih konkret, kamu bisa eksplorasi dengan 3 pendekatan ini:
1. Fokus pada Solusi Nyata
Apa masalah pelanggan yang kamu bantu selesaikan?
Contoh:
-
Banyak orang butuh perawatan cepat karena jadwal padat → Bikin salon ekspres 30 menit
-
Banyak wanita berhijab gak nyaman di salon umum → Buka salon tertutup khusus wanita
-
Anak kampus pengin tampil keren tapi duit pas-pasan → Salon hemat + paket promo mingguan
2. Tonjolkan Keunggulan yang Jarang Dimiliki Pesaing
Punya layanan yang belum banyak ditawarkan? Jadikan itu keunikanmu.
Contoh:
-
Hair coloring vegan-friendly & bebas kimia
-
Facial pakai produk lokal organik
-
Paket couple spa untuk pasangan ibu-anak
3. Buat Pengalaman yang Berkesan
Kadang bukan soal produknya aja, tapi suasana dan servisnya.
Contoh:
-
Interior super Instagramable
-
Pelayanan ramah dan selalu pakai nama pelanggan
-
Ada teh herbal gratis buat semua tamu
Contoh USP
| USP | Penjelasan |
| Salon cepat 30 menit | Cocok untuk wanita sibuk |
| Salon muslimah 100% privacy | Nyaman bagi perempuan berhijab |
| Harga mahasiswa | Perawatan hemat + promo |
| Produk organik | Aman untuk kulit sensitif |
| Salon + selfie spot | Kombinasi perawatan dan konten |
🔗 Baca Juga: Usaha Steam Motor, Bukan Cuci Motor Biasa: Modal Kecil, Untung Maksimal
Peluang dan Target Pasar Salon Kecantikan
Di bagian ini, kamu akan lebih paham siapa calon pelanggan idealmu, bagaimana mereka berperilaku, dan apa yang harus kamu tawarkan supaya mereka tertarik.
Kita bahas dari target, segmentasi, sampai SWOT-nya.
Target Pasar
Target Pasar Utama
Target utama salon kecantikan biasanya berasal dari kalangan perempuan usia produktif dan aktif di dunia digital.
Mereka sadar penampilan, aktif di medsos, dan rela bayar demi tampil kece.
- Perempuan usia 18–35 tahun
Aktif di medsos, suka tampil rapi, dan peduli perawatan diri. - Pekerja kantoran & ibu muda
Butuh layanan cepat dan hasil maksimal, biasanya datang sore atau akhir pekan. - Mahasiswi & pelajar akhir
Budget terbatas, tapi tetap ingin perawatan kekinian.
Target Pasar Sekunder
Kelompok sekunder ini memang bukan prioritas utama, tapi tetap punya potensi besar jika ditangani dengan layanan yang tepat. Mereka bisa menjadi pelanggan loyal karena kebutuhan perawatan dasar yang rutin.
- Pria urban atau pekerja
Buat potong rambut, creambath, atau facial ringan. - Anak-anak & remaja
Khusus untuk layanan potong rambut dan hair spa ringan.
Khusus untuk layanan potong rambut dan hair spa ringan.
Segmentasi Pasar
Supaya lebih detail lagi, yuk kita pecah target pasar tadi jadi beberapa segmen berdasarkan karakteristik pelanggan.
| Kriteria | Segmentasi Utama |
|---|---|
| Usia | 18–35 tahun |
| Gender | Perempuan (utama), pria (tambahan) |
| Gaya Hidup | Urban, aktif di medsos, sadar perawatan |
| Lokasi | Daerah pemukiman, kampus, kompleks perkantoran |
| Kebutuhan | Perawatan berkala, hasil instan, harga sesuai |
Analisis Pasar Bisnis Salon Kecantikan
Setelah kamu tahu positioning dan USP-nya, sekarang saatnya baca peta medan—alias melakukan analisis pasar. Tujuannya? Supaya kamu tahu apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan, siapa lawan bisnismu, dan gimana caramu tampil beda dan unggul.
Analisis pasar ini penting banget buat menentukan arah layanan, harga, bahkan strategi promosi ke depan.
Analisis Kebutuhan Pasar
Masalah Pelanggan dan Solusi dari Produkmu
Pelanggan ke salon bukan cuma mau cantik, tapi butuh solusi cepat & nyaman.
Berikut ini beberapa masalah umum yang sering dialami calon pelanggan salon, plus solusi yang bisa kamu tawarkan:
| Masalah Pelanggan | Solusi dari Salon Kamu |
|---|---|
| Nggak punya waktu lama untuk perawatan | Layanan ekspres: facial 15 menit, hair spa 30 menit |
| Gak nyaman ke salon campur (untuk pelanggan muslimah) | Salon khusus wanita dengan ruang full tertutup |
| Budget terbatas untuk perawatan rutin | Paket hemat mingguan + diskon loyal pelanggan |
| Takut perawatan merusak rambut/berjerawat | Pakai produk organik dan konsultasi ringan sebelum treatment |
| Pengen tampil kece buat konten tapi gak bisa styling | Bantu styling + spot selfie + bonus mini makeover |
Analisis Kompetitor
Siapa Lawan, dan di Mana Celahnya
Kompetitor bukan musuh, tapi bahan belajar. Amati sisi:
-
Apa yang mereka tawarkan dan unggulkan
-
Bagaimana cara mereka melayani pelanggan
-
Apa kelemahan mereka yang bisa kamu manfaatkan
Lalu, kamu bisa cari celah lewat pendekatan ini:
| Jenis Kompetitor | Apa yang Mereka Punya | Celah yang Bisa Kamu Ambil |
|---|---|---|
| Salon premium & besar | Layanan lengkap, brand kuat | Kamu bisa unggul di kecepatan & personal service |
| Salon umum campur | Layanan campur pria-wanita | Kamu bisa buka salon khusus wanita/muslimah |
| Salon kecil rumahan | Harga murah, tapi kadang kualitas seadanya | Kamu bisa tawarkan harga terjangkau tapi dengan SOP yang rapi |
| Barbershop pria | Fokus pria, ga punya layanan relaksasi | Buka salon pria urban dengan facial dan hair spa ringan |
Strategi Posisi Pasar
Cara Tampil Beda dan Unggul
Nah, ini dia bagian penting dari semua riset pasar yang kamu lakukan: gimana caramu mengambil posisi yang paling strategis dan menonjol di tengah pasar?
Ini beberapa strategi posisi pasar yang bisa kamu pakai:
| Strategi | Penjelasan Singkat |
|---|---|
| Diferensiasi Spesifik | Fokus ke layanan tertentu (misal: hair spa premium) |
| Fokus pada Niche Market | Targetkan segmen tertentu (misal: salon muslimah, Gen Z, ibu muda) |
| Harga vs Value | Tawarkan harga bersaing dengan kualitas tetap terjaga |
| Experience-Based Marketing | Bangun suasana, aroma, musik, dan servis yang bikin pelanggan betah |
| Community-Oriented Approach | Bikin salon jadi tempat ngobrol + ada loyalty program |
Contoh konkret:
Kalau kompetitor fokus ke layanan basic potong rambut, kamu bisa hadir sebagai “Salon Relaksasi Harian” yang fokus ke hair spa, aroma therapy, dan musik healing.
Analisis pasar bukan cuma soal data, tapi soal pemahaman mendalam terhadap perilaku manusia. Kalau kamu bisa tahu apa yang mereka butuhkan dan kenapa mereka belum puas sama yang ada sekarang, di situlah peluang besar kamu untuk tumbuh.
Analisis SWOT Bisnis Salon Kecantikan
Nah, biar makin yakin sama potensi bisnis ini, yuk kita lihat analisis SWOT, alat penting buat tahu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang bisa muncul.
Cocok banget buat bahan pertimbangan sebelum terjun langsung ke lapangan.

| Faktor | Penjelasan |
|---|---|
| Strengths (Kekuatan) | – Permintaan tinggi dan stabil dari pelanggan- Margin keuntungan besar dari tiap layanan- Bisa dimulai dari rumah tanpa perlu sewa tempat mahal |
| Weaknesses (Kelemahan) | – Butuh alat dan produk yang cukup lengkap- Perlu tenaga kerja yang terampil- Kualitas layanan sangat tergantung pada skill SDM |
| Opportunities (Peluang) | – Tren self-care dan perawatan diri makin populer- Potensi kolaborasi dengan MUA atau influencer lokal- Bisa buka kelas kecantikan atau jual produk sendiri |
| Threats (Ancaman) | – Persaingan tinggi dengan salon lain dan klinik kecantikan- Tren kecantikan cepat berubah, harus update terus- Lokasi sangat menentukan jumlah pelanggan |
Kalau kamu bisa mengatasi kelemahan dan ancaman di atas dengan strategi yang tepat, bisnis salonmu bisa punya masa depan yang cerah dan tahan lama.
Perencanaan Bisnis Salon Kecantikan
Udah tahu siapa targetnya dan SWOT-nya gimana, sekarang saatnya kamu mulai nyusun rencana dari nol.
Bagian ini bakal bantu kamu nentuin arah usaha supaya nggak jalan tanpa tujuan.
Checklist Persiapan Buka Salon
| Komponen | Keterangan |
|---|---|
| Nama & branding usaha | Sudah punya nama & logo |
| Lokasi salon | Rumah / ruko / kios |
| Daftar layanan | Potong rambut, facial, creambath |
| Peralatan dasar | Lengkap sesuai kebutuhan |
| Tim atau SDM | Sendiri / rekrut karyawan |
| Estimasi modal awal | Rp 10–35 juta |
| Strategi promosi awal | Soft opening, media sosial |
🔗 Baca Juga: 7 Usaha yang Dibutuhkan Orang Setiap Hari: Stabil dan Tahan Krisis
Strategi Pemasaran dan Branding
Biar nggak cuma buka salon tapi sepi pelanggan, kamu perlu strategi promosi yang ngena. Bagian ini bantu kamu tampil beda dari pesaing.
- Soft Opening dengan promo bundling
- Konten before-after di Instagram dan TikTok
- Kerja sama dengan content creator lokal
- Testimoni pelanggan di media sosial
Branding dan Identitas Usaha
- Pilih nama salon yang catchy dan mudah diingat
- Buat logo & warna branding yang konsisten
- Siapkan media sosial & profil Google Maps
Modal Awal & Kebutuhan
Peralatan Dasar
- Kursi salon
- Alat creambath, hair dryer, catokan
- Meja rias, cermin besar
- Produk perawatan: masker, shampoo, toner
Estimasi Modal Awal (Skala Ruko)
| Kebutuhan | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Sewa kios/ruko (1 tahun) | Rp 10–15 juta |
| Peralatan & produk awal | Rp 8–12 juta |
| Renovasi interior & dekorasi | Rp 3–5 juta |
| Promosi awal (iklan, diskon) | Rp 1–2 juta |
| Total Modal | Rp 22–34 juta |
Kalau buka di rumah, kamu bisa hemat 30–40% dari total di atas.
Rencana Operasional
Supaya bisnis tetap jalan dan nggak keteteran, kamu juga wajib punya rencana operasional yang jelas. Mulai dari biaya bulanan sampai siapa yang ngerjain apa.
Biaya Bulanan (Skala Ruko + Karyawan)
| Pos Biaya | Estimasi per Bulan |
|---|---|
| Gaji 2 karyawan | Rp 3–4 juta |
| Listrik + air | Rp 700–900 ribu |
| Produk harian | Rp 1–2 juta |
| Internet & promosi | Rp 500 ribu |
| Total Operasional | Rp 6–8 juta |
Target Penjualan untuk Menutup Operasional
Yuk hitung-hitungan ringan. Dari biaya operasional bulanan, kamu bisa tahu berapa minimal pelanggan yang dibutuhkan biar nggak tekor.
- Rata-rata harga layanan: Rp 75.000
- Biaya operasional: Rp 6 juta
- Maka target: ±80 pelanggan per bulan
- Atau sekitar: ±3 pelanggan per hari
Skala Bisnis: Rumahan vs Profesional
Mau mulai dari rumah atau langsung buka ruko? Dua-duanya bisa, tinggal disesuaikan sama modal dan targetmu.
🔗 Baca Juga: 10 Ide Usaha yang Jarang Tapi Dibutuhkan: Minim Pesaing dan Nyata Penghasilannya
Skala Rumahan (Tanpa Karyawan)
| Pos Pengeluaran | Estimasi |
|---|---|
| Modal awal | Rp 10–15 juta |
| Operasional bulanan | Rp 1–2 juta |
| Omzet per bulan | Rp 5–10 juta |
| BEP | 2–4 bulan |
Skala Profesional (2 Karyawan + Ruko)
| Pos Pengeluaran | Estimasi |
|---|---|
| Modal awal | Rp 25–35 juta |
| Operasional bulanan | Rp 6–8 juta |
| Target omzet bulanan | Rp 15–20 juta |
| Laba bersih | Rp 6–8 juta |

Jenis Layanan yang Bisa Ditawarkan di Salon
Salah satu keunggulan salon adalah fleksibilitas dalam jenis layanan yang ditawarkan. Kamu bisa sesuaikan dengan modal, keahlian, dan kebutuhan pasar lokal.
- Potong rambut (wanita/pria/anak)
- Creambath dan hair spa
- Hair coloring (highlight, bleaching, fashion color)
- Facial (basic/deep cleansing)
- Manicure & pedicure
- Totok wajah dan relaksasi
- Paket rias event (wedding, wisuda, lamaran)
- Penjualan produk kecantikan (masker, serum, hair tonic)
Tips: Buat paket hemat dan bundling layanan biar lebih menarik!
Contoh Simulasi Keuntungan Bulanan
| Layanan | Harga/unit | Pelanggan/hari | Total per bulan |
|---|---|---|---|
| Hair spa | Rp 100.000 | 2 | Rp 6.000.000 |
| Facial basic | Rp 80.000 | 2 | Rp 4.800.000 |
| Potong rambut | Rp 50.000 | 4 | Rp 6.000.000 |
| Total | Rp 16.800.000 |
Biaya operasional: Rp 7 juta
Laba bersih: ± Rp 9,8 juta/bulan
Analisis Risiko dan Solusi
Setiap usaha pasti punya tantangan. Tapi dengan mengenali risikonya sejak awal, kamu bisa siapkan strategi untuk menghadapinya. Berikut beberapa risiko umum dalam usaha salon kecantikan dan solusi praktisnya:
| Risiko | Solusi |
| Sepi pelanggan di awal pembukaan | Buat promo grand opening, undang teman/keluarga sebagai model awal |
| Karyawan tidak profesional | Terapkan SOP, adakan pelatihan rutin, dan sistem evaluasi kinerja |
| Modal menipis sebelum balik modal | Mulai dari skala kecil dulu, fokus pada layanan dengan margin tinggi |
| Peralatan cepat rusak/tidak awet | Investasi alat yang berkualitas dan rawat secara berkala |
| Tren cepat berubah | Rutin riset tren baru + upgrade skill karyawan secara berkala |
| Komplain pelanggan | Tanggapi cepat dan berikan solusi atau kompensasi yang masuk akal |
| Kompetitor buka di dekat lokasi | Tawarkan layanan unik, pelayanan ramah, dan jaga kualitas |
Dengan persiapan dan mitigasi risiko yang matang, salon kamu nggak cuma siap buka—tapi juga siap tumbuh!
Tips Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
- Buat sistem poin atau membership dengan reward treatment gratis
- Kirim reminder jadwal perawatan via WhatsApp
- Panggil pelanggan dengan nama (efek psikologis positif)
- Berikan diskon ulang tahun atau kunjungan ke-5
Legalitas dan Perizinan
Jangan lupa legalitas ya! Ini penting untuk kepercayaan dan keberlangsungan usahamu:
- Urus NIB (Nomor Induk Berusaha) dari OSS.go.id
- Buat IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) untuk usaha rumahan
- Pastikan produk dan treatment kamu aman dan sudah terdaftar di BPOM
Potensi Pengembangan Bisnis Salon
Kalau salon kamu udah stabil dan punya pelanggan tetap, saatnya mikir untuk scale-up!
- Buka cabang di area pemukiman atau mall
- Kolaborasi dengan klinik skincare lokal
- Franchise mini salon (pakai brand dan SOP kamu)
- Buka kelas pelatihan kecantikan (tambahan income + branding)
Kesimpulan
Bisnis salon bukan sekadar potong rambut, tapi soal strategi, layanan, dan branding.
Mulai dari kecil? Gak masalah. Yang penting paham siapa targetmu, tahu cara promosi, dan punya rencana jangka panjang. Cuan pun bisa ngalir!
FAQ
Q: Bisa nggak sih buka salon tanpa pengalaman?
A: Bisa banget! Asal kamu punya manajer atau karyawan berpengalaman, kamu bisa fokus ke pengelolaan dan marketing.
Q: Harus punya sertifikat perawatan?
A: Kalau kamu ikut turun langsung, sebaiknya punya. Tapi kalau hanya sebagai owner, cukup punya tim yang tersertifikasi.
Q: Layanan apa yang wajib ada saat buka?
A: Potong rambut, creambath, manicure, dan facial ringan. Sisanya bisa kamu tambah sambil jalan.
Q: Promosi apa yang paling efektif di awal?
A: Promo bundling, diskon soft opening, dan konten before-after di Instagram & TikTok.
Q: Kapan waktu terbaik buka salon?
A: Awal bulan atau menjelang weekend. Orang cenderung cari perawatan pas ada waktu senggang atau habis gajian.
Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap