Pangkas rambut alias barbershop adalah salah satu usaha yang gak pernah sepi. Rambut terus tumbuh, dan orang-orang pasti bakal cari tempat potong rambut. Gak heran kalau bisnis ini jadi pilihan banyak orang karena modalnya fleksibel dan peluang cuannya nyata.
Usaha cukur rambut juga punya kelebihan dari sisi stabilitas. Meski tren berganti, kebutuhan potong rambut selalu ada.
Baik itu pangkas rumahan maupun barbershop modern, semua punya target pasar masing-masing. Jadi, penting banget buat kamu memahami model usaha yang cocok dengan kondisi dan tujuanmu.
Nah, kalau kamu tertarik buka usaha cukur rambut, entah itu barbershop kekinian atau pangkas rumahan, panduan ini bakal bantu kamu dari nol sampai siap ekspansi. Yuk, kita mulai!
NB: Jika nanti ada tabel yang melebar dan tidak terbaca sebagian, maka geser ke kiri!
Apa Beda Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa?
Meskipun sama-sama tempat buat potong rambut, barbershop dan pangkas rambut punya konsep yang sedikit berbeda, terutama dari sisi layanan, pengalaman pelanggan, dan branding.
Aspek | Barbershop | Pangkas Rambut Tradisional |
---|---|---|
Konsep | Modern, stylish, fokus ke pengalaman | Sederhana, cepat, fungsional |
Desain Tempat | Estetik, Instagramable, ada interior khusus | Cenderung minimalis dan seadanya |
Layanan | Potong rambut, styling, creambath, facial, cukur jenggot, pijat ringan | Hanya potong rambut, kadang tambah cukur jenggot |
Harga | Lebih mahal (Rp 20.000–50.000+) | Lebih murah (Rp 10.000–20.000) |
Target Pasar | Anak muda, pekerja urban, gaya hidup kekinian | Warga lokal, pelanggan lama, praktis |
Branding | Nama, logo, sosial media aktif | Biasanya hanya pakai papan nama sederhana |
Pelatihan Barber | Umumnya lebih terlatih soal tren gaya rambut | Skill berdasarkan pengalaman pribadi |
Jangan salah pilih:
- Kalau kamu ingin membangun pengalaman plus kenyamanan dan gaya, barbershop adalah pilihan yang pas.
- Tapi kalau ingin mulai dari versi sederhana dulu, konsep pangkas rambut biasa juga tetap menjanjikan, apalagi kalau kamu berada di daerah yang minim persaingan.
Target Pasar dan Segmentasi
Sebelum menentukan lokasi atau membeli alat cukur, hal paling dasar adalah memahami siapa yang jadi calon pelangganmu. Ini akan memengaruhi gaya tempat, harga layanan, sampai cara promosinya.
Target Utama
- Pria usia 15–45 tahun
- Mahasiswa, pelajar, pekerja, pengemudi ojol, warga kompleks
Segmentasi Pasar
- Demografis: Pria usia produktif berbagai kelas ekonomi
- Geografis: Area padat penduduk, dekat kampus, kos, atau pasar
- Psikografis: Pelanggan yang peduli penampilan, suka cepat & nyaman
- Perilaku: Rutin cukur tiap 2–4 minggu, loyal kalau puas
Analisis SWOT
Analisis SWOT akan membantumu melihat kekuatan dan kelemahan dari sisi internal, serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Ini penting banget untuk menyusun strategi yang relevan dan tahan banting sejak awal.
- Strengths = Kekuatan
- Weaknesses = Kelemahan
- Opportunities = Peluang
- Threats = Ancaman
Faktor | Penjelasan |
---|---|
Strengths | Kebutuhan rutin, tidak musiman, modal terjangkau |
Weaknesses | Tergantung lokasi, kualitas layanan sangat penting |
Opportunities | Tren grooming pria, peluang bundling layanan |
Threats | Persaingan tinggi, perubahan tren cepat, sewa naik |
Cara Pemasaran dan Branding
Punya lokasi strategis dan layanan yang bagus saja belum cukup. Kamu butuh strategi pemasaran yang kuat agar usahamu dikenal luas dan dikunjungi pelanggan secara konsisten.
1. Branding yang Menarik
- Nama usaha unik dan mudah diingat
- Desain logo simpel tapi keren
- Interior dan eksterior selaras warna brand
2. Digital Marketing
- Buat akun Instagram, TikTok, dan Google Maps
- Upload hasil potong, testimoni, promo
- Optimalkan ulasan positif & hashtag lokal
3. Strategi Offline
- Sebar brosur dan banner di sekitar
- Promo pembukaan: diskon, potong 5x gratis 1
- Kolaborasi dengan kos, laundry, warung
🔗 Baca Juga: Bisnis Merchandise Kpop: Peluang Cuan dari Dunia Idol
Kesimpulan Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa
Aspek | Barbershop | Pangkas Rambut |
---|---|---|
Modal | Lebih besar | Jauh lebih hemat |
Fasilitas | Lebih nyaman, stylish, banyak fitur tambahan | Sederhana, fungsional |
Target Pasar | Anak muda, pekerja urban, segmen lifestyle | Pelanggan lokal, fungsionalitas |
Branding | Perlu desain visual, media sosial aktif | Cukup dengan banner atau tulisan manual |
Harga Jasa | Rp 15.000–50.000 | Rp 10.000–15.000 |
Analisis Risiko dan Solusi
Setiap bisnis pasti menghadapi tantangan, apalagi saat masih merintis. Tapi bukan berarti harus takut mulai. Dengan mengenali potensi risiko sejak awal, kamu bisa lebih siap mengambil tindakan pencegahan dan solusi konkret.
Setiap usaha pasti punya tantangan. Tapi kalau kamu tahu risikonya dari awal, kamu bisa siapin solusinya dan menghindari kerugian sejak dini.
Risiko | Dampak | Solusi |
---|---|---|
Sepi pelanggan | Pendapatan minim | Promo aktif, kerja sama lokal |
Alat rusak | Layanan terganggu | Siapkan cadangan & servis rutin |
Karyawan tidak cocok | Pelayanan menurun | Rekrut selektif + masa uji coba |
Sewa naik | Beban biaya | Negosiasi jangka panjang |
Persiapan Lokasi
Lokasi sangat menentukan kesuksesan usaha cukur rambut. Semakin strategis dan mudah dijangkau pelanggan, makin besar potensi cuannya.
Lokasi | Sewa/Bulan | Sewa/Tahun |
---|---|---|
Gang padat | Rp 500.000 | Rp 6.000.000 |
Dekat pasar | Rp 800.000 | Rp 9.600.000 |
Ruko strategis | Rp 1.200.000 | Rp 14.400.000 |
Premium (mall/sekolah) | Rp 2.000.000 | Rp 24.000.000 |
Perbandingan Alat & Perlengkapan
Item | Barbershop | Pangkas Tradisional |
---|---|---|
Mesin cukur | 2–3 unit premium | 1 unit standar |
Gunting & sisir | Lengkap | Dasar |
Cape & handuk | Banyak set | 1–2 set cukup |
Cermin & meja | Estetik & besar | Minimalis |
Kursi cukur | Hidrolik | Kursi biasa |
AC/fan | AC + kipas | Kipas angin saja |
Tempat keramas | Ya | Tidak wajib |
Dekorasi & audio | Estetik + speaker | Tidak wajib |
Alat sterilizer UV | Disarankan untuk higienitas | Opsional |
Kursi tunggu | 2–3 unit nyaman | 1–2 bangku plastik |
Ring light / lampu tambahan | Ya, untuk presisi | Tidak diperlukan |
Timer / jam dinding | Ya | Ya |
Spray bottle | Ya | Ya |
Tas alat / box penyimpanan | Ya | Ya |
Katalog gaya rambut | Dicetak atau digital | Tidak wajib |
Simulasi Modal Awal
Buat kamu yang baru mulai, penting banget tahu berapa modal awal yang perlu disiapkan. Simulasi ini bisa jadi patokan biar kamu gak overbudget.
Komponen | Barbershop | Pangkas Tradisional |
---|---|---|
Alat & furnitur | Rp 12.000.000 | Rp 2.340.000 |
Sewa tempat (1 tahun) | Rp 14.400.000 | Rp 6.000.000 |
Total Modal Awal | Rp 26.400.000 | Rp 8.340.000 |
Biaya Operasional Bulanan
Setelah modal awal keluar, kamu juga harus siap dengan biaya bulanan yang wajib dikeluarkan. Ini simulasi untuk usaha kecil dan sedang.
Komponen | Tanpa Karyawan | Dengan Karyawan |
---|---|---|
Listrik & air | Rp 500.000 | Rp 500.000 |
Produk kebersihan (sabun, disinfektan, dll) | Rp 300.000 | Rp 300.000 |
Internet & promosi | Rp 200.000 | Rp 200.000 |
Laundry handuk & kebersihan alat | Rp 300.000 | Rp 300.000 |
Sewa tempat (alokasi bulanan) | Rp 1.200.000 | Rp 1.200.000 |
Gaji barber | – | Rp 2.000.000 |
Total | Rp 2.500.000 | Rp 4.500.000 |
Perbandingan Pendapatan
Sekarang kita bandingkan potensi pendapatan antara barbershop dan pangkas rambut biasa, baik untuk 1 maupun 2 barber.
Jenis Usaha |
Jumlah Barber |
Tarif | Pelanggan Harian |
Hari/ Bulan |
Pendapatan/ Bulan |
---|---|---|---|---|---|
Barbershop | 1 barber | Rp 25.000 | 15 | 30 | Rp 11.250.000 |
Barbershop | 2 barber | Rp 25.000 | 30 | 30 | Rp 22.500.000 |
Biasa | 1 barber | Rp 12.000 | 15 | 30 | Rp 5.400.000 |
Biasa | 2 barber | Rp 12.000 | 30 | 30 | Rp 10.800.000 |
🔗 Baca Juga: Panduan Lengkap Bisnis PPOB: Cara Kerja, Keuntungan, dan Strategi Sukses dari Nol
Perhitungan Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih ini dihitung setelah semua biaya operasional dikurangkan dari pendapatan kotor.
Catatan:
- Untuk simulasi 1 barber
Diasumsikan bahwa usaha dikelola sendiri oleh pemilik tanpa membayar karyawan.
- Untuk simulasi 2 barber
Diasumsikan bahwa keduanya adalah karyawan dan mendapatkan gaji sesuai perhitungan operasional.
Jenis Usaha | Jumlah Barber | Pendapatan Kotor | Biaya Operasional | Pendapatan Bersih |
---|---|---|---|---|
Barbershop | 1 barber | Rp 11.250.000 | Rp 2.500.000 | Rp 8.750.000 |
Barbershop | 2 barber | Rp 22.500.000 | Rp 6.500.000 | Rp 16.000.000 |
Pangkas Tradisional | 1 barber | Rp 5.400.000 | Rp 2.500.000 | Rp 2.900.000 |
Pangkas Tradisional | 2 barber | Rp 10.800.000 | Rp 6.500.000 | Rp 4.300.000 |
Analisis Balik Modal Saat Awal Usaha Belum Ramai
Memulai usaha cukur rambut tidak selalu langsung ramai sejak hari pertama. Untuk itu, penting untuk menghitung skenario balik modal saat usaha baru buka dan pelanggan belum stabil.
Asumsi Awal Usaha Belum Ramai:
Saat memulai, sangat disarankan untuk mengerjakan semuanya sendiri terlebih dahulu, terutama jika kamu punya keterampilan cukur dasar.
Dengan begitu, kamu bisa mengurangi beban biaya gaji karyawan di bulan-bulan awal dan memaksimalkan pendapatan untuk menutup modal awal.
- Jumlah pelanggan per hari: hanya 8 orang
- Tarif: Rp 25.000 (Barbershop)
- Hari operasional: 30 hari
- Pendapatan kotor bulanan: 8 x Rp 25.000 x 30 = Rp 6.000.000
- Biaya operasional (tanpa karyawan): Rp 2.500.000
- Pendapatan bersih awal: Rp 3.500.000
Balik Modal:
- Modal awal: Rp 26.400.000
- Pendapatan bersih awal (belum ramai): Rp 3.500.000
- Estimasi waktu balik modal: 26.400.000 ÷ 3.500.000 = sekitar 8 bulan
Jika pelanggan meningkat menjadi 15 orang/hari seperti skenario utama, waktu balik modal bisa turun menjadi 4–5 bulan.
Strategi Scale-Up
Setelah usaha mulai stabil dan pelanggan makin banyak, ini saatnya kamu mulai berpikir untuk naik level. Scale-up bukan cuma soal buka cabang, tapi juga soal meningkatkan kualitas, layanan, dan kapasitas usaha.
Kalau usahamu lancar, jangan puas di satu titik. Inilah tahapan bertumbuh:
Level 1 – Pemula
- 1 kursi, 1 barber
- Fokus pada layanan dan kebersihan
Level 2 – Tumbuh
- Tambah kursi dan layanan
- Hadirkan keramas, facial ringan
- Bangun reputasi lokal & loyalitas pelanggan
🔗 Baca Juga: 10 Kelemahan Usaha Pertamini yang Harus Kamu Tahu Sebelum Mulai
Level 3 – Profesional
- Lokasi strategis, AC, dekor menarik
- 2 barber aktif, sistem antrean
- Kapasitas 30–40 pelanggan/hari
- Siap buka cabang baru atau franchise
Checklist Siap Mulai
Supaya gak bingung harus mulai dari mana, berikut ini daftar praktis yang bisa kamu ikuti. Checklist ini bisa jadi panduan langkah demi langkah biar usaha cukur rambutmu berjalan lancar dari awal.
✅ Tentukan lokasi & target pasar
✅ Hitung modal realistis
✅ Siapkan alat dan perlengkapan
✅ Buat branding & promosi awal
✅ Pilih skema kerja (sendiri/karyawan)
✅ Siapkan akun medsos & Google Maps
✅ Sediakan SOP & uji coba pelayanan
✅ Luncurkan promo pembukaan
✅ Bangun komunitas pelanggan awal
✅ Evaluasi berkala & siap scale-up
💬 “Bisnis bukan tentang siapa yang cepat mulai, tapi siapa yang siap bertahan.”
Sistem Gaji dan Skema Bagi Hasil
Sistem penggajian barber bisa mempengaruhi performa kerja dan kepuasan pelanggan. Yuk lihat dua skema paling umum.
1. Gaji Tetap
- Gaji bulanan sekitar Rp 2.000.000–Rp 2.500.000
- Stabil dan cocok untuk sistem shift atau operasional reguler
2. Bagi Hasil
- 50:50 atau 60:40 dari tarif jasa potong
- Cocok untuk kolaborasi jangka panjang atau freelancer
Kemitraan Barbershop
Buat kamu yang pengen mulai cepat dengan sistem siap pakai, kemitraan barbershop bisa jadi pilihan menarik.
Bagi yang ingin cepat mulai dan mengandalkan sistem siap pakai, bisa mempertimbangkan franchise seperti:
- AX Barbershop
- Captain Barbershop
- UrbanCuts
Kelebihan:
- Brand dikenal
- Dapat pelatihan dan SOP
Kekurangan:
- Modal lebih besar
- Royalti bulanan
Perbandingan Strategi Bisnis
Aspek | Barbershop | Pangkas Tradisional |
---|---|---|
Skala | Bisa ekspansi | Cocok usaha rumahan |
Branding | Digital & visual | Word of mouth |
Layanan | Bisa bundling | Potong saja |
Peluang | Franchise | Konsisten lokal |
Kesimpulan
Barbershop dan pangkas tradisional punya peluang masing-masing. Kuncinya adalah:
- Kenali target pasar
- Hitung modal dan operasional dengan teliti
- Pilih model usaha yang sesuai gaya kamu
Dengan strategi yang tepat, pelayanan yang ramah, dan tempat yang bersih serta nyaman, usaha cukur rambut bisa berkembang dari kecil menjadi besar. Mulai dari sekarang, siapa tahu kamu jadi pemilik barbershop ternama berikutnya.
Gunting udah siap. Peluang udah terbuka. Tinggal kamu yang action. 💈
Q: Berapa modal minimal untuk memulai usaha barbershop? Q: Lebih baik membuka barbershop atau pangkas rambut biasa? Q: Apakah saya harus langsung menyewa ruko? Q: Bagaimana jika saya tidak punya keahlian mencukur? Q: Apakah barbershop wajib pakai AC? Q: Kapan bisa balik modal dari usaha ini?
FAQ
A: Modal minimal berkisar antara Rp 10โ12 juta jika dikerjakan dari rumah tanpa karyawan. Tapi kalau kamu menyewa kios dan menyediakan layanan lengkap seperti keramas atau facial, modal bisa mencapai Rp 18โ25 juta.
A: Barbershop cocok untuk kamu yang ingin mengembangkan bisnis jangka panjang dengan sistem loyalti dan branding. Sedangkan pangkas rambut lebih cocok untuk usaha mandiri yang stabil dan hemat modal.
A: Tidak harus. Kamu bisa mulai dari rumah atau kios kecil dulu. Setelah punya pelanggan tetap dan loyal, baru upgrade ke lokasi yang lebih strategis.
A: Kamu bisa merekrut barber profesional dan menerapkan sistem gaji atau bagi hasil. Yang penting, kamu tetap pantau kualitas layanan dan manajemen operasionalnya.
A: Tidak wajib, tapi sangat disarankan untuk kenyamanan pelanggan dan memberikan kesan profesional, apalagi di daerah yang panas atau ramai.
A: Rata-rata balik modal terjadi dalam 4โ6 bulan, tergantung lokasi, strategi promosi, dan layanan yang kamu tawarkan.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap