Bisnis Ayam Joper – Ada banyak bidang usaha yang bisa digeluti saat ini mulai dari bisnis pakaian, makanan, hingga salah satu yang menguntungkan, ternak. Kebutuhan akan daging ayam yang masih tinggi membuat usaha budidaya joper punya peluang besar. Banyak orang meremehkannya tetapi bagaimana analisa usaha ayam joper 1000 ekor sebenarnya?
Ayam kampung ketika diolah bisa memberikan tekstur berbeda daripada jenis unggas broiler dan rasa gurih yang tinggi. Meski dari segi pertumbuhan ayam ini lebih lambat tetapi harga di pasaran yang tinggi membuatnya lebih menguntungkan. Ada peluang untung jutaan rupiah dari usaha yang bisa dijalankan di dekat rumah ini.
Perbedaan Joper dan Kampung Biasa
Ayam joper sendiri bukan sekedar ayam kampung biasa, ada banyak kelebihan yang akan menambah keuntungan peternak. Joper punya siklus pertumbuhan yang lebih cepat yakni hanya sekitar 2 bulan saja untuk menghasilkan satu ekor siap panen.
Meski pertumbuhan ayam ini tergolong lebih cepat, tidak ada perbedaan dari segi kekerasan ataupun aroma dan rasa yang keluar. Pemeliharaannya pun cukup mudah apalagi disertai berikut tingkat ketahanan ternak terhitung lebih baik dibanding ayam broiler.
Analisis Usaha Ternak 1000 Ekor
Sebelum bisnis dijalankan, sangat penting melakukan kalkulasi dan analisis modal di awal sebelum usaha yang nantinya diperlukan. untuk analisa usaha ayam joper 1000 ekor sudah dirangkum tadi lalu berikut catatan lebih lengkapnya:
- Anakan Joper (@1000 ekor): Rp. 6.900 / ekor = 6.900.000
- Obat dan vaksin: Rp. 1.000.000
- Tambahan Vitamin: Rp. 360.000
- Pakan ayam (@40 sak): Rp. 350.000 / sak = Rp.14.000.000
- Listrik: Rp. 500.000
- Fasilitas makan minum: Rp. 1.000.000
- 50 unit lampu bohlam: Rp. 200.000
Usaha ini memerlukan total modal kurang lebih di angka Rp. 24.460.000, angka yang memang cukup tinggi. Joper ketika sampai pasaran saat ini berada di kisaran harga Rp. 33.000 untuk setiap kilonya, ini bisa fluktuatif bergantung waktu penjualan. Jika dihitung berdasarkan pakan yang diberikan, kemungkinan omset kotor yang akan didapatkan peternak berada di angka Rp. 31.350.000.
Potensi keuntungan setiap satu musim panen ayam ini ada di kisaran 6-7 juta, tentu ini belum termasuk pembayaran pekerja dan perawatan kandang. Ketika usaha sudah berlangsung, di periode ke depan ada potensi keuntungan yang lebih besar lagi karena beberapa sektor tidak perlu dibeli lagi.
Langkah Memulai Usaha
Setelah melakukan analisis di atas, tentu saja perlu perlu mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Membuat tempat ayam berkembang jika baru memulai usaha. Jika kandang adalah tempat bekas, pastikan kandang dicuci dulu dan didiamkan serta disemprot disinfektan.
- Buat juga brooder dimana nantinya bakal menjadi tempat untuk unggas berlindung dan mendapatkan kehangatan yang dipancarkan pemanas. Sebaiknya brooder diatur agar cukup memuat 100 unggas saja supaya nantinya ayam tidak akan terlalu berebut dalam mencari penghangat.
- Ketika selesai, pasang bohlam sebagai alat utama pemanas di ketinggian 90 cm – 1 m.
Dari segi pemeliharaan sendiri, pakan paling pas jika diberikan sebanyak 3 hari sekali supaya asupan pakan ternak optimal. Selain itu perhatikan juga keberadaan air minum, pastikan selalu ada mengingat ayam mungkin cepat mengalami dehidrasi. Pemberian tambahan seperti vaksin, vitamin, dan probiotik bisa dengan anjuran di setiap kemasan tersebut.
Melakukan analisa usaha ayam joper 1000 ekor menjadi penting dalam memulai usaha agar kalkulasi berjalan dengan optimal. Ayam joper hanya akan memerlukan penghangat sampai berada pada umur lebih 21 hari jadi memang pemakaian listrik tidak terlalu besar.
Hal Penting Yang Harus Diperhatikan
Potensi keuntungan yang besar menjadikan banyak orang tertarik untuk memulai usaha ini, ada beberapa langkah hal yang harus diperhatikan:
1. Anakan Ayam Joper
Paling perlu diperhatikan tentu adalah bibit atau anakan ayam terlebih dahulu. Ayam joper sendiri merupakan istilah singkatan dari para peternak untuk ayam jowo super.
Jenis ayam joper ini merupakan jenis ayam hasil persilangan yang dihasilkan dari silangan ayam betina dengan ayam kampung jantan. Hasilnya yaitu jenis daging ayam dengan kemiripan rasa serta tekstur dengan jenis ayam kampung namun tumbuh dengan cepat.
2. Biaya Kandang
Setelah menentukan anakan atau bibit dari ayam joper, selanjutnya yang perlu diperhatikan pada bisnis ayam joper adalah kandangnya. Kandang juga bagian yang penting dalam usaha peternakan. Ada beberapa orang menyarankan jika kandang dari starter atau yang baru masuk kandang lebih baik dipisahkan dari ayam yang sedang masa tumbuh atau grower.
Untuk luas dari kandangnya sendiri cukup disesuaikan dengan jumlah ayam yang diternak. Dalam menentukan untuk modal dari kandang ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan saja, karena sebenarnya tidak ada standar khusus yang mengatur tentang pembuatan kandang ini. Jadi, biaya pembuatan kandang bisa berbeda-beda pada setiap peternakan.
3. Pakan Ayam
Beralih ke pembahasan pakan ayam, yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan pakan ayam ini adalah bagaimana perhitungan FCR. Apa itu FCR? ini merupakan jumlah pakan yang diperlukan oleh hewan yang diternak hingga sesuai dari target yang ingin dicapai. Pada ayam joper ini tiap fase tumbuh memiliki FCR yang berbeda.
4. Vitamin dan Vaksin
Kesehatan ayam akan menjadi fokus selanjutnya selain kandang dan pakannya saja. Agar ayam tetap sehat dan nutrisinya selalu tercukupi, diperlukan yang namanya vaksin dan vitamin. Vitamin yang diperlukan ayam ada beberapa jenis, tetapi untuk jenis joper ini yang diperlukan adalah vitachick dan neobro.
Kemudian dari sisi vaksinasi, ayam joper memerlukan dua jenis vaksin, yakni vaksin Infectious Bronchitis dan Newcastle Disease.
BACA JUGA: Kriteria UKM dan Contohnya
5. Lampu
Hal yang terakhir ini juga tidak bisa dilewatkan dari pembahasan. Lampu berperan penting dalam perkembangan anakan dari ayam joper. Jika tidak ada lampu, ayam akan kedinginan dan mudah mati.