Kamu pasti sadar kan? Anak SD zaman sekarang nggak kayak dulu lagi. Banyak orang tua yang udah makin aware sama makanan anak-anaknya. Bekal nasi, nugget, sayur, roti isi… semua dibawain dari rumah. Tapi lucunya, uang jajan tetap jalan terus.
Nah, pertanyaannya: Gimana caranya biar anak-anak tetap pengin jajan, meskipun udah kenyang sama bekal dari rumah?
Tenang, jawabannya bukan di harga doang—tapi di pengalaman dan keseruan yang kamu tawarkan. Yuk kita bahas, biar jualanmu tetap laris manis di depan gerbang sekolah~
🎯 Kenapa Jajan Masih Jadi “Kebutuhan” Anak SD?
Walaupun udah bawa bekal, anak-anak tetap punya naluri buat:
- Ikut temennya beli jajan
- Pamer makanan unik
- Cari rasa baru yang nggak ada di rumah
- Beli mainan kecil atau hadiah dari jajanan
Yup, buat anak SD, jajan tuh lebih dari sekadar makan. Ini tentang pergaulan. Tentang “kekinian” di geng-nya. Nah, kamu bisa manfaatin itu buat bangun bisnis yang bukan cuma laku, tapi dirindukan.
🍭 Strategi Biar Anak SD Mau Jajan Walau Udah Bawa Bekal
🥨 1. Jualan yang Nggak Nabrak Bekal
Anak bawa nasi dan lauk? Jangan jual nasi uduk juga dong 😅
Coba jual:
- Jajanan ringan dan snack unik
- Makanan kecil, bukan pengganti makan utama
- Contoh: mie lidi pedas manis, es jelly warna-warni, mochi mini, permen asap, es gabus jadul
Intinya: jadi pelengkap, bukan saingan bekal.
🎉 2. Jualan yang Bikin Mereka Pamer ke Teman
Anak-anak suka jajan yang:
- Ada unsur “mainan”
- Bisa dibuka rame-rame
- Ada kejutan atau bentuk lucu
Contoh:
- Snack isi stiker random
- Es krim warna pelangi yang bisa diputar
- Jelly slime rasa cola
🧠 Tips: kasih varian limited edition atau “yang ini cuma keluar hari Senin!” biar mereka ngerasa eksklusif.
😆 3. Jajanan Harus Fun, Bukan Cuma Enak
Coba tambahkan elemen seperti:
- “Level-levelan” pedas atau asam
- Warna mencolok (tapi tetap aman ya!)
- Sensasi meledak, kriuk, atau kenyal
- Bungkusnya bisa digambar atau ditempelin stiker
🎨 Contoh: snack bubuk rasa asem, jelly stick warna neon, keripik cabe 5 level
🔗 Baca Juga: Bisnis Catering Pabrik: Panduan Lengkap untuk Memulai dan Sukses
💸 4. Promo Kecil Tapi Ngena
Anak SD itu peka banget sama hadiah dan bonus.
Kamu bisa coba:
- “Beli 2 gratis 1 stiker”
- “Poin 5 jajan bisa ditukar mainan kecil”
- “Hari Jumat adalah Hari Kejutan!”
➡️ Bikin mereka ngerasa jajan tuh rewarding, bukan sekadar beli.
🧼 5. Bikin Orang Tua Nggak Waswas
Yes, walau kamu jualan buat anak, orang tuanya juga penting!
Kamu bisa:
- Pakai label “tanpa pewarna buatan” atau “tanpa MSG”
- Jual jajanan sehat juga (roti bakar mini, buah potong segar)
- Jaga kebersihan & pakai sarung tangan/celemek
- Sesekali senyum ke ortu yang antar-jemput
Tujuan: Biar ortunya nggak larang anak buat jajan ke kamu.
🚚 Model Jualan di Depan Sekolah: Gaya Boleh Sederhana, Tapi Tetap Harus “Wah”
Biasanya yang umum:
-
Pakai motor modif + etalase lipat
-
Gelar tikar + meja kecil
-
Pakai gerobak dorong mini
-
Pakai meja lipat di bawah pohon 😂
Tapi jujur, anak-anak itu visual banget. Mereka bisa skip kamu cuma karena lapaknya “b aja”.
✨ Jadi solusinya? Tetap sederhana tapi punya daya tarik visual dan suara.
🔗 Baca Juga: 20+ Ide Jualan Makanan yang Laris di Kampung: Cocok Rasa, Cocok Harga, Langganan Terus
🔥 5 Model Jualan yang Menarik Anak SD Langsung Merapat
1. Motor + Tenda Mini + Display Warna-Warni
-
Modal utama: motor + rak etalase + payung/tenda lipat
-
Bikin banner atau backdrop lucu
-
Semua jajanan dibungkus warna cerah atau punya label karakter kartun
🎨 Tips: Tempel gambar-gambar lucu, stiker, atau pajang “Menu Hari Ini” pakai papan tulis mini
2. Gerobak Mini Bergaya Mainan
-
Bikin gerobaknya kayak “mobil es krim” atau “mobil donat”
-
Kasih lampu kecil (LED) dan bel mainan
-
Buka bagian depan kayak etalase toko
🧠 Anak-anak suka yang bisa dilihat langsung prosesnya
3. Lapak Duduk-Lesehan dengan Karpet Gambar
-
Jualan lesehan? Tetap bisa keren!
-
Pakai karpet vinyl gambar kartun di depan lapak
-
Anak-anak bisa duduk sambil pilih-pilih
🎉 Kasih kursi plastik kecil buat mereka “nongkrong” bentar sambil ngemil
4. Tenda Lipat + Musik Mini + Mesin Buih (Opsional tapi WOW!)
-
Bawa speaker kecil (bisa dari HP) muterin lagu anak atau lagu TikTok lucu
-
Bisa tambahin efek buih (bubble machine mini Rp 100 ribuan)
🎯 Tujuannya bikin stand kamu “hidup” dan beda dari yang lain.
🔗 Baca Juga: Fakta Kelemahan Usaha Jus Buah yang Sering Diremehkan Pemula
5. Papan Poin atau Loyalty Card Mini
-
Setiap beli jajanan, anak dapat stiker/poin
-
Kalau ngumpulin 5 poin, bisa tukar hadiah kecil: pensil lucu, permen spesial, dll
🧠 Anak-anak suka sistem reward. Rasanya kayak main game.
💡 Tips Tambahan: Gaya Sederhana Tapi Bikin Melek Mata
🧩 Elemen | ✨ Tips Biar Menarik |
---|---|
Warna | Gunakan warna mencolok dan cerah seperti merah, kuning, hijau neon, atau biru langit untuk backdrop, meja, atau kemasan. |
Nama Menu | Pilih nama-nama yang lucu dan memancing rasa ingin tahu anak, misalnya: “Telur Alien”, “Choco Dino”, “Es Pelangi Naga”. |
Papan Harga | Pakai papan tulis kecil atau kertas warna-warni dengan tulisan besar dan bergambar. Jangan lupa tambahkan emoji atau stiker lucu. |
Gaya Jualan | Bercanda ringan, panggil anak-anak dengan sapaan seru, atau buat jargon khas yang gampang diingat: “Jajan di sini aja, dijamin hepi!” |
Baju Penjual | Pakai kaos warna cerah atau celemek dengan tulisan kocak. Contoh: “Penjaga Jajanan Resmi”, “Chef Cilik Certified”. |
🛠 Rekomendasi Setup Termurah & Efektif
Modal Awal:
-
Meja lipat kayu kecil: Rp150.000
-
Payung tenda 2x2m: Rp250.000
-
Banner print lucu: Rp50.000
-
Keranjang display plastik: Rp30.000
-
Stiker karakter & alat tulis hias: Rp30.000
-
Speaker bluetooth mini: Rp50.000
Total: Sekitar Rp500.000–600.000 bisa bikin lapak kamu jadi magnet anak SD!
💰 Modal dan Potensi Cuan
Modal jualan jajanan SD itu fleksibel, bisa mulai dari Rp200.000 – Rp500.000 aja.
Beberapa item laris:
- Mie lidi kemasan mini (modal Rp300, jual Rp1.000)
- Es jelly cup (modal Rp400, jual Rp1.500)
- Snack pedas sachet (modal Rp500, jual Rp2.000)
- Roti isi mini (modal Rp1.000, jual Rp2.500)
Kalau laku 100–200 pcs sehari, cuan bersih bisa Rp150–250 ribu per hari. Apalagi kalau udah punya pelanggan langganan.
📣 Kesimpulan: Jualan Depan Sekolah Itu Gak Harus Ribet, Tapi Harus Menarik
“Kalau anak-anak bisa bilang ‘eh beli di abang yang lucu itu, yuk!’ — berarti kamu udah menang.”
Kuncinya bukan di mahalnya gerobak, tapi di kreativitas tampilan, pengalaman, dan cara kamu menyapa mereka.
Kamu bukan cuma jual makanan, tapi juga “seru-seruan kecil” di jam istirahat mereka.
Butuh referensi lengkap soal jenis-jenis jajanan yang diminati pasar? Cek artikel lengkapnya di: Ide Jajanan Populer untuk Usaha
FAQ
Q: Apakah masih bisa laku jualan jajanan di depan sekolah, padahal anak-anak sekarang banyak bawa bekal?
A: Masih banget! Meskipun anak-anak dibawain bekal, mereka tetap dikasih uang jajan dan senang beli makanan yang lucu, unik, atau beda dari apa yang mereka bawa dari rumah. Intinya, jualanmu harus jadi pelengkap yang seru, bukan saingan bekal.
Q: Gimana cara bikin anak-anak tertarik jajan ke lapak kita?
A: Kuncinya ada di visual dan pengalaman. Gunakan warna cerah, jual jajanan yang bisa dimainkan atau ada hadiah kecilnya, dan kasih pengalaman yang bikin mereka betah. Musik mini, bubble machine, atau reward sistem bisa jadi nilai plus!
Q: Apakah perlu modal besar untuk mulai jualan jajanan anak SD?
A: Nggak harus besar. Dengan modal Rp300.000โRp600.000 kamu udah bisa mulai dengan meja lipat, tenda mini, dan jajanan kemasan sendiri. Fokus pada tampilan dan interaksi yang seru lebih penting daripada gerobak mahal.
Q: Menu seperti apa yang paling laku di kalangan anak SD?
A: Menu yang ringan, fun, dan punya tampilan menarik. Contohnya: mie lidi aneka rasa, jelly cup warna-warni, es pelangi, permen kejutan, atau snack yang punya nama lucu. Anak-anak suka yang bisa dibanggain ke teman-temannya.
Q: Apakah harus minta izin jualan di depan sekolah?
A: Idealnya iya, terutama jika area sekolah diawasi ketat. Kamu bisa koordinasi dengan penjaga sekolah atau pihak RT setempat. Tapi kalau sekolah terbuka dan banyak penjual lain, biasanya cukup dengan etika lokasi dan jaga kebersihan.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap