Merpati balap termasuk jenis merpati yang paling banyak diternak untuk kebutuhan lomba ataupun bisnis ternak merpati balap. Jenis merpati ini dikatakan merpati balap karena dirawat khusus agar bisa mengikuti kompetisi balap merpati.
Beberapa peternak sudah menerapkan cara ternak merpati ini dengan benar. Tetapi peternak pemula pasti sedikit kesulitan atau bahkan masih kebingungan bagaimana agar merpati balap bisa lebih sehat dan lincah.
Berikut adalah cara ternak burung merpati balap yang penting untuk di perhatikan:
1. Pilih Indukan Merpati Balap dengan Kualitas terbaik
Untuk mendapatkan bibit-bibit baru merpati balap yang sehat dan lincah tentu harus memilih indukan merpati yang berkualitas. Ciri-ciri burung merpati berkualitas bisa dilihat pada kedua payudaranya, nampak sehat. Selain itu warna bulunya bagus, sayapnya kuat dan cepat tanggap ketika ingin ditangkap.
Burung merpati siap produksi berkisar umur 1 sampai 1,5 tahun. Pastikan ketika memilih indukan tidak ada cacat. Umumnya merpati yang sehat akan menunjukkan kelincahannya. Jadi pastikan memilih pasangan burung yang siap kawin dan masuk kategori bermutu baik.
2. Buatkan Kandang yang Nyaman
Pemeliharaan burung merpati harus intensif untuk itulah penting untuk dibuatkan kandang yang nyaman. Buat kandang ideal 1×2 meter atau sesuai dengan ukuran tanah dan lokasinya. Sedangkan untuk penutupnya bisa dibuat 4 sekat sehingga setiap sekatnya mencapai 50 cm persegi.
Mengenai masalah material kandang gunakan plester atau bambu. Tambahkan alas pada bagian bawah kandang dan lengkapi juga tempat bertengger dan sarang burung agar burung merpati hidup nyaman.
3. Lakukan Penjodohan Burung Merpati
Apabila setelah dijodohkan terlihat reaksi minat satu sama lain maka perkawinan bisa dilangsungkan dengan menjadikannya sepasang burung siap kawin. Reaksi yang diberikan biasanya berupa suara agresif dan gigih saat bersama.
4. Kawinkan Sepasang Induk Burung yang Dijodohkan
Proses perkawinan ini terbilang sangat singkat yaitu sekitar 3 sampai 5 hari saja. Di akhir proses perkawinan ini biasanya burung merpati balap betina akan menolak burung merpati jantan.
Tanda ini berarti burung sedang dalam proses bertelur. Jika sudah bertelur, yang harus dilakukan adalah menyeleksi keturunan jantannya dan segera buatkan sarang khusus.
5. Biarkan Anakan Burung Tinggal Bersama Induknya
Setelah proses perkawinan berhasil dan burung sudah bertelur. Tahapan ternak merpati balap berikutnya, tunggu sampai telur burung merpati menetas dan biarkan indukan betina mengerami telur selama prosesnya sampai menetas.
Apabila telur sudah menetas biarkan anak burung tinggal bersama induknya dan biarkan burung indukan memberikan kehangatan pada burung. Cara ini anak burung tidak mengalami stress dan suhu tubuh tidak stabil.
6. Rawat Burung Merpati Balap dengan Baik
Seiring menunggu anakan burung dewasa rawatlah burung merpati dengan menjaga kebersihan kandang dan berikan manajemen pakan yang baik untuk burung. Bersihkan kandang burung maksimal 1 minggu sekali dan rutin mengganti minumnya.
Selain itu, perhatikan juga pemberian pakan, beri pakan pakan yang berat jenis biji atau bore. Sedangkan untuk porsi makannya sesuaikan dengan kebutuhan burung sesuai usianya.
7. Latih Merpati Balap Sampai Gesit dan Siap Ikut Lomba
Supaya merpati balap tidak hanya menjaga kebersihan kandang dan pola makannya tetapi juga harus diberikan pelatihan khusus supaya merpati bisa ikut lomba. Oleh sebab itu, pilih cultivator yang sangat terampil dalam melatih merpati balap. Dengan begitu kualitas merpati balap unggulan akan didapatkan peternak.
Bagaimana mudah sekali kan cara ternak merpati balap di atas? Jadi apabila ingin memulai usaha ternak burung merpati balap, usahakan dalam proses penjodohan sampai penetasan telur diperhatikan. Jaga kesehatannya dengan rutin membersihkan kandang sekaligus kualitas pakannya, tidak cukup melatihnya saja. Baca juga: vitamin burung