Saat ini perkembangan industri dunia bahkan sudah memasuki era 5.0 di sebagian negara maju dunia, sehingga sistem quality control juga lebih maju. Pengembangan berbagai produk terutama perangkat lunak berjalan pesat.
Semuanya dilakukan secara otomatis dengan penerapan teknologi komputer cerdas di setiap bagian untuk meningkatkan mutu sebuah produk. Dalam prosesnya, tentu dibutuhkan proses pengujian dan pengawasan oleh pihak pengembang.
Pekerjaan pengendalian mutu tentunya mempunyai tanggung jawab sangat besar, apalagi dalam sebuah perusahaan berbasis digital seperti kebanyakan perusahaan sekarang. Layaknya profesi lain, ada beberapa keterampilan untuk mendukungnya.
Tidak hanya perusahaan berbasis digital saja, semua bisnis apalagi yang berkaitan dengan proses produksi pada dasarnya membutuhkan proses pengendalian mutu. Tentunya perusahaan tidak mau produk yang dihasilkan bermutu buruk.
Quality Control Adalah Pekerjaan Penting
OC merupakan sebuah proses pengecekan serta pengujian terhadap kualitas produk untuk memastikan kualitasnya apakah sudah sesuai dengan standar perusahaan atau belum. Maka dari itu, pekerjaan ini sangat penting.
Peran pengendalian mutu sangat berpengaruh untuk mengarahkan kemana sebuah bisnis akan berjalan, serta mencapai tujuan perusahaan. Terutama dalam meningkatkan atau senantiasa mengontrol produk sebelum diperdagangkan.
QC mempunyai peran besar dalam proses pengujian produk bersama Quality Assurance (QA) di fase Software Development Life Cycle (SDLC). Walaupun terdengar mirip, keduanya mempunyai perbedaan mendasar.
QA mempunyai tugas mengecek setiap kebutuhan dari sistem atau fitur software supaya berjalan seperti seharusnya. Sedangkan QC lebih berfokus pada uji software dalam rangka meningkatkan kualitas produk supaya sesuai standar.
Pengendalian mutu mempunyai beberapa aspek untuk mendukung proses produksi agar lancer. Terdiri dari unsur utama seperti kontrol, proses kerja, manajemen, integritas kinerja, serta identifikasi catatan.
Kemudian ada juga aspek kompetensi mencakup pengalaman, ilmu pengetahuan, keterampilan, serta kualifikasi kerja yang bagus. Terakhir ada aspek elemen lunak terdiri dari kepercayaan, motivasi, relasi, serta semangat tim.
Banyak orang menanyakan berapa gaji rata-rata seorang quality control di Indonesia? Jawabannya berkisar antara Rp 3 juta hingga 4 juta, sedangkan level senior bisa mencapai 10 hingga 15 juta rupiah.
Tugas dari seorang pengendali mutu salah satunya adalah menentukan standar produk sesuai ketetapan serta objektif perusahaan. Proses ini sangat berperan penting hingga mempengaruhi efektivitas, produktivitas, serta kesiapan produk.
QC juga melakukan monitoring serta verifikasi kualitas barang yang sedang dibuat atau dikembangkan supaya sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Akan dibutuhkan kolaborasi dengan QA supaya berjalan lancar.
Quality Control, Manfaat serta Cara Kerjanya
Dalam proses pengendalian mutu, terdapat beberapa prosedur penting yang harus dilewati untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Berbagai prosedur ini perlu dilakukan secara tepat satu demi satu.
-
Menetapkan Standar
Kira-kira apa saja standar yang perlu ditetapkan sebelum produk bisa dilepaskan ke masyarakat luas? Hal ini menjadi pekerjaan rumah seorang QC di samping melakukan pemeriksaan serta pengecekan.
-
Menyelaraskan Antara Visi dengan Misi
Menyelaraskan visi misi perusahaan terbilang sangat penting, terutama dalam menjalankan pengendalian kualitas barang. Sehingga bisa menjaga hal tersebut tetap konsisten dari waktu ke waktu, tanpa menambah masalah baru.
Tentu saja sebuah keselarasan akan tercapai apabila semua pihak mulai dari manajemen sampai karyawan mempunyai pandangan sama serta koordinasi setiap waktu. Terutama mengenai kualitas produk yang harus sesuai standar.
-
Memperbaiki Produk atau Layanan
Setelah menetapkan benchmark serta menyelaraskan visi misi antara manajemen dengan karyawan, langkah selanjutnya adalah mengetahui persentase produk gagal. Barulah tim dapat melakukan perbaikan sesuai masalahnya.
Melalui proses pengecekan, diharapkan di masa mendatang persentase produk gagal akan berkurang. Apabila sebuah perusahaan merasa stuck di satu titik, maka dibutuhkan evaluasi dan rencana baru.
Manfaat dari proses pengendalian mutu yaitu untuk menjaga konsistensi produksi, baik dari segi kuantitas atau kualitasnya. Karena itulah QC ada untuk memastikan semua orang bekerja sesuai tugasnya masing-masing.
Hal ini juga berguna untuk meningkatkan efisiensi tenaga, produksi, serta waktu karena membantu meminimalisir kesalahan, kerusakan, atau cacat. Apabila terlewat sedikit saja, proses perlu diulang dari awal.
Skill yang Harus Dimiliki Quality Control
Banyak lowongan pekerjaan menawarkan posisi sebagai QC atau QA, namun Anda harus mengetahui kualifikasi serta keterampilan apa saja yang dibutuhkan. Sebaiknya fokuskan diri menguasai beberapa kualifikasi berikut.
-
Pengalaman di Bidang Relevan
Pengalaman kerja, terutama dalam bidang yang berkaitan akan menjadi nilai jual seorang pelamar di hadapan perekrut. Apabila Anda mempunyai pengalaman menjanjikan, perusahaan tidak akan ragu memilih.
-
Teliti, Berorientasi pada Detail
Tugas utama quality control adalah memeriksa, mengontrol, serta meneliti, maka seseorang haruslah mempunyai ketelitian serta ketekunan tinggi. Pekerjaan ini umumnya berhubungan dengan penghitungan, dibutuhkan ilmu menghitung mumpuni.
-
Mempunyai Sertifikat Menjadi Nilai Plus
Mempunyai sertifikat di bidang relevan dengan profesi ini akan menjadi bekal penting dalam jenjang karir, bahkan penghasilan menjanjikan di masa depan. Karena sertifikat merupakan bukti bahwa Anda mampu melakukan pekerjaan.
-
Mengoperasikan Komputer
Tugas QC terutama di era digital dibantu oleh perangkat keras berupa beberapa alat menggunakan sistem komputerisasi. Jadi mengoperasikan komputer sangat penting dikuasai, bahkan menjadi sebuah kewajiban.
-
Komunikasi
Kemampuan komunikasi akan dibutuhkan dalam kerja tim, berhubungan dengan karyawan lain maupun manajemen dalam pekerjaan apapun. QC akan membuat laporan khusus secara rutin, sehingga membutuhkan penataan kalimat yang tepat.
-
Berpikir Kritis
Baik atau tidaknya proses pengujian produk tergantung pada seberapa jauh pemikiran kritis mengenai suatu hal. Semakin banyak seseorang menggali rasa ingin tahu, maka semakin ketat proses pengujian berlangsung.
-
Mengidentifikasi dan Memecahkan Masalah
Seorang QC sebaiknya dapat mengidentifikasi masalah serta berbagai isu mengenai kualitas barang. Sehingga akan didapatkan sebuah solusi untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance
QA merupakan proses pengawasan terhadap persyaratan kualitas perusahaan apakah sudah memenuhi atau belum. QA lebih berfokus terhadap proses produksi, sedangkan QC lebih kepada menemukan kesalahannya.
Tujuan utama kedua profesi ini yaitu untuk mengembangkan atau menguji proses supaya tidak ada kesalahan ketika pengembangan dan sesudahnya. Seorang QC juga melakukan hal serupa namun setelah barang selesai dikembangkan.
Cara kerja QA membuat sistem manajemen berkualitas sebagai tolok ukur mutu perusahaan. Sedangan QC bertugas mencari sumber permasalahan kemudian memperbaikinya menggunakan peralatan yang sudah disediakan.
QA sering menghabiskan waktu bekerja dalam sebuah ruangan di lingkup area industri, bisa dibilang tidak terjun langsung ke prosesnya. Profesi ini juga mempunyai keterampilan pemeriksaan sesuai standar engineering dan industri.
Untuk membangun manajemen mutu, kedua profesi ini berperan penting walaupun tugasnya berbeda, namun tujuannya tetap sama. Mutu adalah bagaimana sebuah kesesuaian spesifikasi dapat tercapai dan memuaskan konsumen.
Supaya mutu terpenuhi, dibutuhkan koordinasi atau kerja sama kedua profesi dengan baik. QA melakukan perencanaan secara sistematis untuk meyakinkan para pelanggan sedangkan quality control akan melakukan pemantauan.