Apa itu reksadana? Secara umum, pengertian reksadana adalah sebuah tempat yang dipergunakan untuk mengumpulkan dana pemodal dari masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan oleh manager investasi dalam bentuk efek. Yang termasuk efek diantaranya adalah surat berharga seperti obligasi dan saham.
Reksadana adalah sebuah aktivitas masyarakat dalam melakukan investasi yang bertujuan mencari keuntungan dalam jangka panjang. Dimana, modal awal tidak terlalu besar dengan risiko kerugian juga minim.
Dari pengertian tersebut tidak heran bila, salah satu investasi ini sering direkomendasikan untuk para pemula. Walaupun total pendapatan dinilai cukup kecil, namun lebih menguntungkan dibandingkan trading sahan atau forex.
Karena, volatilitasnya cenderung sangat lambat, artinya kalau saja rugi tidak sebesar saham atau forex. Angka tersebut jatuhnya perlahan dalam hitungan waktu, cara mudah memahaminya seperti contoh di bawah ini.
Budi melakukan trading pada reksadana membeli harga per unit Rp100, beberapa hari kemudian turun menjadi Rp95. Inilah kondisinya saat melakukan transaksi tersebut, tetapi bagi saham penurunan bisa di angka Rp75.
Inilah alasannya mengapa masyarakat dengan modal kecil lebih suka transaksi disini, ketika mereka masuk fase rugi, tidak perlu panik. Cukup rajin membeli saja, pasti nilainya akan bertambah perlahan juga.
Oleh karena itu, sebelum melakukan trading disini, pahami dulu bagaimana cara melakukannya. Walaupun risiko cukup rendah, Anda harus mengalami proses perencanaan dan analisa agar hasilnya sesuai keinginan.
Dua proses tersebut biasanya dilakukan dengan melihat grafik, beberapa platform menampilkannya sebagai bagian dari analisis fundamental. Hal ini sangat penting untuk dipahami dan dibaca dengan seksama.
Perlu diketahui bahwa, dalam investasi ini mempunyai berbagai jenis yang dapat dipilih. Dimana, semuanya punya risiko dan keuntungan berbeda, para trader harus memahaminya terlebih dulu sehingga, mampu memutuskan.
Berbagai Jenis dari Reksadana
Jenis dari investasi ini sendiri terdiri dari 4 pilihan, pertama ada campuran. Dimana, tingkat risikonya menengah saja cocok bagi investor yang ingin mendapatkan hasil 3 sampai 5 tahun mendatang.
Berikutnya, Anda dapat memilih jenis saham, dimana memiliki potensi atau risiko cukup tinggi. Pergerakannya memang tidak menentu, hanya saja masih dalam batas dan dapat diprediksi sebelumnya.
Sehingga, Anda sendiri sebelum melakukan trading dapat memperhatikan bagaimana pergerakannya. Selain keduanya, masih ada lagi dua pilihan lainnya yang mungkin, dapat dipilih dengan tingkat risiko masing-masing.
1. Reksadana Pasar Uang
Selanjutnya, ada pasar uang, dimana pilihannya cukup banyak perusahaan yang bergerak disini. Pilihan ini dinilai paling tepat, terutama bagi Anda para pemula karena, risiko sangat rendah dibandingkan dengan lainnya.
Hanya saja, perlu diketahui untuk rencana jangka panjang seperti dana pensiun rasanya kurang tepat. Rendahnya volatilitas ini membuat pendapatan trader ikut sedikit, rasanya rugi menunggu lama tetapi, pertambahannya tidak signifikan.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Terakhir, bagi Anda yang menginginkan investasi jangka pendek saja sekitar 1 sampai 3 tahun. Jenis pendapatan tetap dinilai paling baik untuk dicoba. Untuk pengelolaannya sendiri masuk ke obligasi.
Surat hutang sendiri sering menawarkan penghasilan terus menerus, tidak heran bila namanya adalah demikian. Dari sisi risikonya sendiri dapat dikatakan rendah, hanya saja lebih tinggi dari pasar uang.
Terakhir, adalah jenis syariah, dimana seperti namanya perusahaan tersebut bergerak sesuai ketentuan syariah. Sangat cocok bagi warga muslim yang ingin mencoba menabung karena, penghasilannya sudah sesuai ketentuan islam.
Kelebihan Melakukan Investasi Reksadana
Kelebihan dari investasi ini adalah terjangkau, karena beberapa investor bisa memulainya hanya dengan uang Rp10 ribu saja. Menariknya, berbagai platform sudah memulainya, tinggal pilih saja sendiri.
Dengan angka demikian terkadang, ada beberapa pertanyaan yang menyamakannya dengan menabung di bank? Mana yang lebih untuk diantara keduanya, Perlu diketahui jawabannya tetap reksadana, karena tidak terkena laju inflasi.
Pengembangan dana juga cenderung lebih halal, bagi warga muslim. Pendapatan tersebut ada dari pengurangan harga jual dan beli, bukan bunga yang berkembang sesuai dengan ketentuan berlaku.
Bukan hanya itu saja, hasilnya bebas dan bersih dari pajak. Walaupun pendapatan mencapai jutaan rupiah, semuanya murni buat Anda, bagaimana cukup menyenangkan bukan, uang tidak berkurang karena pajak.
Masih takut untuk memulai karena, pernah tertipu? Tenang saja, semua sistem pengelolaannya bersifat transparan, informasinya bisa dilihat setiap hari, bahkan menit jadi Anda tahu sekarang naik atau turun.
Sistem transparansi itu termasuk pencatatan uang, jadi saat Anda melakukan deposit, maka dijelaskan berapa modal, serta imbal hasilnya. Dengan begini, kasus penipuan dapat diminimalkan, hanya saja pilih broker yang benar.
Jangan asal, usahakan terdaftar resmi di OJK, dengan begini semua transaksinya dapat dipertanggung jawabkan. Saat ini sudah banyak platform terpercaya dan berkualitas di Playstore dan Appstore.
Kelebihan terakhir adalah sistem pengelolaannya terbaik, bukan sembarang orang, tetapi manager investasi yang sudah mendapatkan lisensi dan izin resmi. Cukup profesional, nyaman, dan aman bukan?
Kekurangan Melakukan Investasi Reksadana
Walau banyak kelebihannya, tetapi investasi ini juga mempunyai berbagai macam kekurangan. Dimana, adanya return rendah, perlu diketahui bahwa hasilnya nanti akan dikurangi dengan beberapa hal.
Seperti, fee untuk manager, penyimpanan di bank kustodian, biaya transfer bila berbeda bank, biaya operasional dan masih banyak lagi. Inilah alasannya mengapa angka dalam reksadana cenderung kecil.
Sayangnya lagi, pencairannya tidak bisa sekarang seperti di bank. Hanya perlu waktu beberapa menit, dana sudah di rekening, jenis investasi ini perlu waktu kurang lebih 4 hari pada hari kerja.
Misalnya, Anda melakukan pencairan pada haris sabtu, kemungkinan besar uang itu akan masuk rekening pada hari rabu atau kamis. Jadi, pastikan tidak memiliki kebutuhan mendesak dan digunakan sekarang juga.
Bahkan, perlu diketahui pencairan bisa juga dinyatakan gagal sebabnya, manajer investasi tidak mempunyai dana. Oleh karena itu, sangat penting memilih platform terpercaya jangan sampai termakan iklan begitu saja.
Istilah yang Digunakan Dalam Reksadana
Perlu diperhatikan, sebelum memulainya Anda harus memahami dulu apa saja istilah yang digunakan, agar dalam melakukan trading tersebut jadi lebih mudah dan bisa juga dijadikan sebuah strategi.
-
Manajer Investasi
Perusahaan yang akan mengelola uang Anda, dimana mereka wajib terdaftar di OJK terlebih dulu sebelum melakukan trading. Pada tahun 2020, lurang lebih ada 97 perusahaan yang sudah terdaftar dan aman.
-
Bank Kustodian
Istilah ini digunakan untuk bank umum yang sudah mendapatkan izin dari OJK menyimpan dana dari investor. Platform terbaik akan melakukannya sehingga, pengelolaannya cukup jelas dan tidak memanipulasi.
-
Benchmark
Benchmark dapat diartikan sebagai pembanding, dimana diperlukan untuk membandingkan beberapa jenis reksadana. Biasanya, manager investasi mempunyai target untuk mengalahkannya. Contoh dalam jenis saham, sebagai tolok ukur adalah IHSG.
-
Fund Fact Sheet
Fund Fact Sheet bisa diartikan sebagai laporan kinerja selama satu bulan. Hal ini akan diterbitkan oleh manager investasi, berisi berbagai macam informasi mengenai biaya dan kinerja dibandingkan dengan benchmark.
-
Subscription
Subscription disini bukan seperti youtube, melainkan melakukan pembelian unit pada saat bursa berlangsung. Biasanya dilakukan pada hari senin sampai dengan jumat pukul 9 sampai 4 sore.
-
Redemption
Berkebalikan dari subscription yaitu redemption adalah penjualan, dimana investor akan menjual semua atau sebagaian unitnya. Hanya saja, untuk melakukan hal tersebut setiap platform mempunyai syarat dan ketentuan belaku.
Tips Aman Transaksi Reksadana
Dalam melakukan investasi ini Anda, harus mampu memahami dulu berbagai istilah dari reksa dana, tidak perlu menghafal melainkan, paham maksud dan artinya seperti apa. Jangan sampai keliru karena hasilnya berpengaruh.
Contoh, ingin menjual tetapi, tanpa sadar Anda menekan tombol Subscription, arti kata tersebut adalah pembelian. Pasti, Anda akan rugi bukan bila melakukannya sampai beberapa kali.
Selain mengetahui istilah, Anda juga harus bisa membaca bagaimana grafiknya. Misalnya, naik turun tidak menentu tetapi, lebih banyak naiknya, berarti pertanda risiko yang dihasilkan cukup tinggi.
Selain itu, saat ini pergerakannya menunjukkan tren positif, karena, bila dilihat angka penambahan jauh lebih banyak dibandingkan pengurangannya. Tanda lainnya, Anda boleh membelinya hanya saja jangan terlalu banyak.
1. Memilih Platform untuk Reksadana Adalah
Pemilihan platform juga menjadi aspek penting, karena mereka bisa membantu atau justru membuat Anda sendiri rugi. Misalnya, tidak tersedia analisis teknikal seperti grafik, bagaimana bisa mengatur strategi?
Walau mempunyai risiko cukup rendah, mengatur perencanaan jangka panjang dan pendek sangat penting. Oleh karena itu, perhatikan fasilitas yang diberikan oleh pihak pengembang, usahakan lengkap dan tanpa biaya.
2. Disiplin dan Sabar Dalam Transaksi Reksadana Adalah
Terakhir adalah disiplin untuk melakukan transaksi, misalnya setiap minggu harus menambah Rp20 ribu. Usahakan, angka itu terus terpenuhi, hanya cara ini untuk mengurangi risiko kerugian.
Selanjutnya, harus sabar jangan tergesa-gesa untuk melakukan subscription. Perhatikan dulu grafiknya, semakin lama Anda bermain disini, pengalaman serta teknik akan terasah dan pendapatan pasti bertambah.
Aplikasi Melakukan Trading Reksadana
Setelah memahami bagaimana, caranya memilih aplikasi yang baik. Saatnya, memilih beberapa rekomendasi platform yang hadir baik di Android atau Apple, hanya ada dua, terpercaya karena, sudah banyak menggunakannya.
Dua aplikasi tersebut juga mempunyai keamanan tingkat tinggi, jadi saat melakukan transaksi disini tidak perlu diragukan lagi. Berikut, platform pilihan dengan jaminan kemudahan terutama bagi pemula.
1. Aplikasi Bibit
Nama Bibit pasti sudah tidak asing lagi, bukan? Dimana platform ini mempunyai minimal transaksi Rp10 ribu, mereka juga menghadirkan robo trading untuk menilai dan memberikan saran melakukan investasi di mana.
User interfacenya cukup menarik, tidak terlalu banyak kata dan animasi, mudah digunakan, tidak perlu belajar terlalu lama, 10 menit saja sudah cukup. Mereka juga memberikan layanan gratis penarikan.
Hanya untuk 3 kali saja, tersedia juga berbagai promo menarik hadir disetiap bulannya. Untuk pembayarannya sendiri sudah bisa melalui dompet elektronik atau transfer bank, sistem pencairan membutuhkan waktu 3 hari.
2. Aplikasi Bareksa
Selain Bibit, Investor juga bisa memilih Bareksa, dimana modal awal cukup murah yaitu Rp10 ribu saja. Produk yang ditawarkan cukup banyak, dengan begini Anda dapat memilihnya sesuai dengan grafik.
Bahkan, mereka juga sering memberikan berbagai promo menarik bagi penggunanya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Keuntungan yang dihasilkan cukup maksimal, tidak heran banyak yang merekomendasikannya.
Berbagai Macam Risiko Reksadana Adalah
Terakhir, sebelum melakukan transaksi Anda harus memahami berbagai macam risiko terlebih dulu. Ada Likuiditas, dimana saat proses pencairan manager investasi terlambat melakukannya, biasanya molor sampai 3 hari.
Hal itu wajar, mereka bukan tidak mau membayar tetapi, ada berbagai proses cukup rumit dan panjang. Tetapi, perhitungannya sendiri adalah 7 hari kerja, sabtu, minggu dan tanggal merah tidak masuk.
Investasi adalah kegiatan yang menyenangkan, walau mengandung risiko tetapi, bila bisa dikelola dengan baik hasilnya juga positif. Reksadana adalah kegiatan para penanam modal yang sangat menguntungkan.