Multitasking adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas ganda. Tugas tersebut dilakukan dalam satu waktu sesuai dengan arahan dari perusahaan tempat Anda bekerja, selain itu, multitasking juga wajib Anda kuasai dalam mengelola bisnis.
Memang, tidak semua orang memiliki keahlian tersebut, pasalnya seseorang dapat menjalankan dua tugas sekaligus dalam satu waktu. Sehingga, seseorang dengan keahlian ganda ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sebab, tidak semua pekerja memiliki keahlian ganda tanpa mengalami kesalahan sedikitpun. Pasalnya, seseorang yang memiliki keahlian ganda ini kerap merasa stress dan depresi karena mengerjakan 2 pekerjaan sekaligus.
Tentu saja, melakukan 2 pekerjaan dalam satu waktu ini membutuhkan stamina dan tenaga yang lebih besar. Jika Anda tidak menguasai cara mengatur emosi dan waktu beristirahat, seseorang dengan kemampuan multitasking ini bisa saja mengalami depresi.
Untuk mengatasi depresi akibat tekanan dalam bekerja, orang-orang dengan kemampuan multitasking ini wajib tahu bagaimana cara mengelola rasa emosi serta waktu beristirahat dengan tepat. Maka tidak heran jika keahlian multitasking ini sangat diwaspadai oleh pekerja.
Keuntungan Memiliki Keahlian Multitasking dalam Dunia Pekerjaan
Memiliki keahlian multitasking adalah salah satu anugerah tersendiri. Pasalnya, seseorang yang dapat menjalankan dua keahlian sekaligus dalam satu waktu ini banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sehingga, kesempatan bekerja cukup terbuka lebar bagi seseorang dengan keahlian multitasking ini. Selain itu, ada berbagai keuntungan lainnya yang dirasakan oleh para pekerja dengan memiliki kemampuan multitasking.
-
Kemudahan Dalam Bekerja
Keuntungan pertama multitasking adalah, mendapat kemudahan dalam bekerja, seseorang dengan kemampuan ganda ini tentu saja mendapat kemudahan-kemudahan dalam menjalankan pekerjaan. Hal ini didasari dengan basic skill yang dimiliki dalam menjalankan tugas dari perusahaan.
Sehingga, Anda tetap dapat dengan mudah serta santai ketika menjalankan tugas apapun dalam satu waktu. Keuntungan kedua, mendapat rekomendasi dari atasan untuk naik jabatan dengan cepat.
Memang, atasan suatu perusahaan selalu memiliki pertimbangan yang cukup matang untuk menaikkan posisi kerja dari seseorang. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan oleh pemilik perusahaan adalah attitude dan kinerja karyawan dalam bekerja.
-
Peluang Karir
Keuntungan kedua, seseorang dengan kelebihan multitasking ini memiliki peluang untuk karir cukup cerah. Bisa saja Anda segera naik jabatan karena memiliki dua atau tiga keahlian yang dapat dijalankan dalam satu waktu.
Sebab, multitasking adalah hal langka dalam dunia kerja. Sebab, tidak semua orang memiliki keahlian multitasking. Sehingga, perusahaan akan memberikan reward berupa kenaikan jabatan sesuai dengan bidang yang dikuasai.
Oleh sebab itu, Anda dapat mencoba memiliki keahlian multitasking agar dapat membangun karir dalam suatu perusahaan.
-
Banyak Rekan Kerja
Keuntungan ketiga, seorang pekerja dengan kemampuan multitasking ini tentu banyak disukai oleh teman-teman dalam satu lingkup kerja. Sebab, teman dalam satu lingkup kerja merasa terbantu dengan adanya seseorang dengan kemampuan multitasking.
Akan tetapi, Anda harus waspada jika memiliki kemampuan multitasking. Sebab, kemampuan tersebut dapat menjadi bumerang pada diri sendiri, akibatnya pun cukup berbahaya.
Tidak tanggung-tanggung, Anda bisa saja mengalami stres hingga depresi berat akibat tidak dapat mengelola emosi bagi seseorang dengan kemampuan multitasking ini.
Dampak Buruk Multitasking pada Kinerja Seseorang? Ini Penjelasannya
Memang, seseorang dengan kemampuan multitasking ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Terlebih bagi perusahaan yang sedang berkembang dan membutuhkan karyawan kompeten.
Sehingga, seseorang dengan keampuan ganda sangat dibutuhkan. Akan tetapi, kemampuan multitasking ini bisa saja membawa dampak buruk kepada kinerja seseorang.
Maka dari itu, ini dia beberapa dampak buruk untuk seseorang yang memiliki kemampuan multitasking. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
-
Kurang Konsentrasi
Dampak buruk pertama bagi seseorang yang memiliki kemampuan ganda ini adalah kurang berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaan. Hal tersebut disebabkan karena ia harus membagi waktu untuk menjalankan pekerjaan.
Akibatnya, ia tidak bisa berkonsentrasi dalam satu bidang pekerjaan. Dengan begitu, maka ia membutuhkan waktu lebih dalam bekerja agar dapat menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari.
-
Kerap Melakukan Kesalahan dalam Bekerja
Dampak buruk kedua adalah kerap melakukan kesalahan dalam menjalankan pekerjaan. Dalam menjalankan dua pekerjaan sekaligus, seseorang bisa saja melakukan kesalahan fatal.
Untuk mengatasinya, maka jangan pernah mencoba melakukan pekerjaan ganda bagi Anda yang tidak memiliki keahlian tersebut. Sehingga nantinya tidak akan ada kesalahan dalam bekerja.
-
Meningkatkan Rasa Stres
Dampak buruk yang ketiga, Anda bisa saja merasa stress karena Anda dituntut untuk fokus menyelesaikan dua pekerjaan yang berbeda dalam satu waktu. Sehingga, multitasking adalah salah satu hal yang dapat meningkatkan rasa stres karena tekanan pekerjaan.
-
Memunculkan Masalah Kesehatan
Dan dampak selanjutnya adalah munculnya masalah kesehatan. Hal ini dipengaruhi karena Anda harus bekerja ekstra keras dalam menjalankan pekerjaan, akibatnya tekanan-tekanan pekerjaan dalam membuat Anda semakin stress.
Lalu, rasa stress tersebut akan berdampak pada kesehatan diri Anda. Untuk itu, seseorang dengan kemampuan multitasking ini harus waspada dalam menjalankan pekerjaan.
Tips Meminimalisir Tekanan Kerja bagi Seseorang dengan Kemampuan Multitasking
Memang, ada beberapa risiko yang harus meminimalisir bagi seseorang dengan kemampuan multitasking. Pasalnya, multitasking adalah kemampuan yang cukup berbahaya jika Anda mengetahui cara mengelolanya.
Oleh sebab itu, ada beberapa tips yang dapat meminimalisir tekanan pekerjaan bagi orang-orang dengan kemampuan ganda. Tips yang pertama, jangan melakukan dua pekerjaan dalam satu waktu yang bersamaan.
Pastikan Anda memilih satu pekerjaan dahulu untuk diselesaikan, setelah itu Anda dapat mengerjakan pekerjaan lain. Cara ini dipercaya dapat mengurangi beban tekanan kerja bagi seseorang dengan kemampuan mengerjakan pekerjaan ganda dalam satu waktu.
Tips kedua, Anda harus benar-benar menguasai dua pekerjaan tersebut. Sebab, seseorang kerap mengalami rasa stress akibat tidak dapat menyelesaikan salah satu pekerjaan yang dibebankan.
Sehingga, seseorang tersebut kerap melakukan kesalahan fatal akibat tidak menguasai salah satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Apabila Anda merasa stress, maka hal tersebut dapat membuat munculnya rasa depresi.
Hingga nantinya bisa membuat timbulnya masalah kesehatan. Jadi, Anda tidak boleh coba-coba untuk melakukan dua pekerjaan secara bersamaan jika tidak memiliki keahlian atau skill dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
BACA JUGA: Apa Itu Softskill, Contoh dan Tips Meningkatkannya
Cara Meminimalisir Rasa Stres hingga Depresi Akibat Melakukan Pekerjaan Ganda
Agar tidak merasa stress berlebih, maka ada beberapa cara untuk mengurangi rasa yang bisa memunculkan depresi ini. Cara pertama, jangan langsung mengerjakan dua pekerjaan sekaligus. Anda dapat mengambil jeda waktu untuk beristirahat sebelum mengerjakan pekerjaan lain.
Cara ini dipercaya efektif untuk mengurangi rasa stress, sebab multitasking adalah mengerjakan dua pekerjaan dalam satu waktu. Sehingga, beristirahat adalah cara yang tepat untuk menurunkan stress.
Cara kedua, ajukan cuti kerja untuk berlibur dengan pasangan maupun keluarga, sebab berlibur adalah cara yang tepat untuk melepas rasa stress karena beban pekerjaan. Berlibur juga menjadi cara jitu agar Anda tidak mengalami depresi karena tekanan pekerjaan.
Seseorang dengan kemampuan multitasking ini memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan besar. Pasalnya, kemampuan tersebut dapat menjalankan dua pekerjaan dalam satu waktu secara bersamaan.
Akan tetapi, ada dampak buruk untuk seseorang dengan kemampuan multitasking. Sehingga, multitasking adalah suatu keahlian yang wajib diwaspadai pekerja agar tidak mengalami stress hingga depresi.