Efek semacam ini (meskipun bukan berasal dari kegiatan dumping) juga sering dirasakan oleh petani Indonesia. Produk pertaniannya sulit menembus pasar karena harga bahan pangan pokok impor jauh lebih murah, apabila petani menurunkan harga, terancam mengalami kerugian.
-
Daftar Isi
Merusak Tatanan Harga
Dampak negatif berikutnya dari dumping adalah keseimbangan harga kembali goyah, sehingga tatanan harganya menjadi tidak valid. Harga biasanya menunjukkan kualitas produknya, ketika ada barang lebih murah tetapi kualitas lebih baik, tentu akan merusak keseimbangan pasar.
Selain itu perbedaan yang tinggi antara barang–barang impor dengan produk lokal akan membuat diskriminasi harga. Inilah yang menimbulkan kerugian dan membuat banyak negara mengecam praktik tersebut.
-
Eksportir Terancam Bangkrut
Tidak hanya importir yang memiliki potensi terdampak akibat praktik tersebut, bahkan eksportir juga terancam mengalami kerugian besar. Menurunkan harga sedemikian hingga jatuh di bawah pasarannya juga berisiko bagi eksportir.
Pertama cost produksinya lebih besar dibandingkan penjualannya, kedua sulit mencapai BEP, sehingga belum juga untung. Ketiga belum lagi menghadapi berbagai kebijakan yang bertujuan melindungi produk–produk lokal, sehingga tidak salah bila terancam bangkrut.
BACA JUGA: Apa Itu TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)
Sikap Pemerintah Terhadap Fenomena Dumping
Sebagai regulator, tentu pemerintah tidak tinggal diam terhadap praktik tersebut, mengingat dampaknya dalam jangka panjang sangat buruk. Salah satu bentuk penanganannya adalah membuat kebijakan untuk melindungi produk dalam negeri.