Mungkin sebagian besar masyarakat awam kurang begitu tahu, dari deflasi adalah suatu istilah yang berpengaruh bagi dunia investasi. Tidak hanya itu, bahkan perekonomian satu negara akan berpengaruh dengan istilah ini.
Meski terdengar asing, pastikan Anda harus memahaminya. Apalagi jika ingin menginvestasikan harga sendiri, mengenai deflasi harus dipahami dengan baik.
Deflasi adalah sebuah kejadian yang bisa merusak tatanan perekonomian negara. Jika tidak segera dipecahkan masalahnya, maka akan berakibat buruk bagi negara itu sendiri.
Biasanya, yang melakukan pemecahan masalah seperti ini adalah pemerintah dan bank sentral. Jika Anda mengira bahwa deflasi sama sekali tidak berdampak pada Anda, sangat salah.
Istilah ini mungkin terdengar seperti kata inflasi, memang ada kaitannya. Untuk lebih tahu pengertian tentang deflasi, silakan simak penjelasan berikut, agar dapat mengetahui lebih jelas mengenai istilah perekonomian ini.
Pengertian Deflasi yang Harus Diketahui
Jika Anda mengingat tentang istilah inflasi, sebenarnya itu kebalikan dari deflasi sebenarnya. Sebelum membahas lebih jauh mengenai pembahasan ini, lebih baik dibuka dengan mengerti pengertiannya.
Deflasi adalah suatu kejadian di mana harga-harga terus menurun secara bersamaan atau periodik, sementara nilai uang malah justru bertambah. Akibat dari hal itu, kinerja keuangan negara jadi berdampak.
Bila dilihat dari pengertiannya, adanya deflasi seperti itu justru menguntungkan masyarakat biasa, terutama ibu rumah tangga. Karena harga-harga barang menjadi turun, mereka berusaha untuk membeli sebanyak-banyaknya.
Tapi jika diteliti lebih lanjut, negara yang memiliki tingkat deflasi tinggi justru rugi. Sebab, yang merasakan dampak secara langsung adalah produsen barang itu sendiri.
Jika sudah rugi seperti itu, kegiatan jual-beli akan menjadi lesu. Biasanya jika mengalami seperti ini, perusahaan masih tetap produksi tapi dengan fokus pada manajemen anggaran.
Berfikus pada anggaran, agar nanti kinerjanya tetap efektif. Terpaksa juga barang yang mereka produksi dibuat dengan bahan berkualitas rendah dan harganya miring demi keberlangsungan usahanya.
Jika inflasi, harga-harga naik secara bersamaan, sementara uang beredar banyak sehingga nilainya menjadi sedikit. Sementara deflasi adalah kebalikannya dari itu, karena bila barang terlalu mahal saat pasokan uang sedikit, barang tidak akan laku.
Contoh akibat dari deflasi yaitu langsung mengarah ke investor. Mereka berusaha menarik investasi pada negara atau perusahaan tertentu untuk menyelamatkan modalnya.
Jenis-jenis Deflasi Adalah Sebagai Berikut!
Meski harga-harga sedang turun banyak, Anda sebagai ibu rumah tangga jangan senang dulu. Karena akibat deflasi yang mempertaruhkan stabilitas perekonomian negara.
Bila perusahaan sebagai produsen rugi, lalu mereka tidak memproduksi barang-barangnya lagi akibatnya bangkrut. PHK akhirnya terjadi karena perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk membayar karyawannya.
Maka dari itu, pemerintah dan bank sentral harus mengetahui tanda-tanda adanya deflasi sebelum berakibat lebih besar pada kegiatan ekonomi negara. Bahkan, investor masih mau menanamkan modalnya, ketika deflasi sudah sedikit demi sedikit diatasi.
Jika berdasarkan pengertiannya, terdapat 2 jenis bila dilihat dari proses terjadinya. Untuk lebih jelasnya, jenis-jenis deflasi adalah sebagai berikut :
-
Jenis Strategis
Deflasi strategis terjadi karena dalam menerapkan kebijakan pengontrolan pada gejala konsumsi dirasa berlebihan. Hal tersebut dilakukan guna mengatasi kenaikan harga pasar.
Pemerintah juga terlihat sangat moneter dalam mengontrol kenaikan harga. Cara ini mereka lakukan dengan menurunkan suku bunga melalui bank sentral.
Jadi, karena suku bunga yang rendah membuat masyarakat ingin melakukan peminjaman pada bank. Sementara perusahaan justru berusaha menabung di bank untuk mendapatkan bunga yang tinggi.
Karena jenis strategis seperti ini, membuat jumlah uang yang beredar sedikit dan harga barang seta jasa mulai menurun. Akibatnya pondasi perekonomian negara menjadi kurang kokoh.
-
Sirkulasi
Lalu berikutnya ada jenis sirkulasi, ini terjadi karena antara kemampuan produksi dan juga konsumsi tidak seimbang, apa akibatnya dari hal itu? Harga barang dan jasa menjadi turun, dan deflasi akan terjadi ketika kebutuhan masyarakat pada barang ekonomis menjadi turun.
Memang, deflasi suatu kejadian yang cukup menguntungkan jika dilihat dari sisi luar. Namun, ketika ditengok ke seluruhan, malah dampak negatifnya cukup besar.
Dampak Deflasi Pada Kondisi Perekonomian Negara
Jika dilihat dari kedua jenis di atas, kita dapat mengetahui dampak apa saja yang akan terjadi ketika deflasi muncul di negeri sendiri. Jika tidak segera diatasi, negara tidak ada harapan untuk masa depan.
Negara yang maju, ialah yang mampu mengatasi masalah dengan baik. Meski di awal deflasi adalah mungkin bisa menguntungkan bagi sebagian kecil masyarakat karena harga turun, tapi jangan dibiarkan terlalu lama,.
Beberapa dampak ini, mungkin mampu menyadarkan Anda betapa berbahayanya jika situasi perekonomian tersebut tidak diatasi. Beriku diantaranya:
- Keberadaan deflasi adalah bencana bagi pasar investasi, karena keberadaan uang semakin menipis. Dan nantinya akan berdampak depresi besar.
- Aktivitas perekonomian menjadi melambat. Hal tersebut terjadi karena banyaknya jumlah produksi di pasaran, membuat pengusaha akan mengurangi jumlah produksinya.
- Karena permintaan barang yang sangat sepi, pemasukan perusahaan juga ikut menurun. Akibatnya, PHK besar-besaran akan terjadi.
- Karena banyak perusahaan yang mengalami masalah keuangan, tentu perekrutan karyawan baru akan berkurang. Kesempatan bekerja akan semakin menyempit.
- Nilai suku bunga juga menjadi menurun akibat masalah ini. bahkan bisa sampai 0 persen.
Cara Pemerintah dan Bank Central Menangani Deflasi
Segala hal yang berkaitan mengenai deflasi adalah hal yang negatif dampaknya. Tapi, sebenarnya ada sisi positifnya meski sedikit.
Nilai mata uang menjadi menguat. Berbeda dengan inflasi yang justru menurunkan nilai mata uang, karena jumlah uang beredar menurun, sehingga nilai kursnya semakin naik.
Ketika ada deflasi, pemerintah juga tidak diam saja. Sebagai aparatur negara, tentu berusaha dengan baik agar perekonomian stabil kembali, dengan mengajak bank sentral.
Negara juga masih membutuhkan investor dari dalam dan luar negeri, demi berjalannya perekonomian negeri. Jadi, bagaimana pemerintah serta bank sentral meredamkan kejadian ini?
-
Menurunkan Tingkat Suku Bunga
Pemerintah akan berusaha menurunkan suku bunga pada bank. Dengan begitu, peredaran uang bertambah serta mampu menekan keinginan masyarakat untuk menabung di bank.
Nantinya, masyarakat akan memegang uangnya sendiri. Sehingga keinginan membeli barang juga terus meningkat.
-
Menerapkan Kebijakan Moneter
Bank sentral memiliki cara terbaik juga dengan adanya kebijakan moneter, yaitu menambah jumlah uang beredar di masyarakat. Kemudian melakukan politik diskonto.
Artinya, menurunkan suku bunganya, sehingga nasabah yang menabung lebih memilih menarik uangnya. Dari pada menabung tanpa mendapatkan bunga.
BACA JUGA: Apa Itu Praktik Dumping, Kelebihan, Kekurangan serta Dampaknya
-
Kebijakan Non-Moneter
Ada beberapa jenis kebijakan moneter yang diadakan oleh pemerintah dan juga bank sentral, yaitu :
- Mengurangi pajak, agar perusahaan yang mengalami kesulitan anggaran bisa mengalihkannya ke produksi.
- Menaikkan upah. Lalu, upah tersebut bisa digunakan masyarakat agar menaikkan minat beli.
- Dan terakhir adalah kebijakan fiskal. Artinya perekonomian negara dikendalikan penuh oleh pemerintah. Jadi, ekonomi negara bisa kembali kuat.
Mengetahui masalah seperti ini cukup serius, masyarakat mulai sekarang harus memiliki simpanan. Jadi, ketika ada masalah perekonomian seperti in, bisa mengatur keuangan sendiri karena deflasi adalah cara Anda agar bisa hidup berhemat.