Home ยป Apa Itu Capital Gain? Berikut Pengertian, dan Berbagai Jenisnya

Apa Itu Capital Gain? Berikut Pengertian, dan Berbagai Jenisnya

Ketika melakukan penanaman modal di dunia saham, investor pasti sering mendengar apa itu capital gain, bukan? Apabila masing terdengar asing di telinga, mungkin dibutuhkan pengalaman lebih dalam berinvestasi.

Istilah ini merupakan bagian dari kebahagian para pelaku penanaman modal dimana saja. Karena keuntungan datang dari perubahan harga. Apalagi jika tujuannya untuk mengumpulkan profit sebanyak-banyaknya di masa mendatang.

Berinvestasi baik di aplikasi saham dalam jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tingkat resikonya sendiri. Soal profit atau loss, hal itu tergantung oleh seberapa besar kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisa.

Investasi saham terkenal dari aspek resiko yang tinggi, namun pengembaliannya juga tinggi, atau istilah singkatnya high risk high return. Dibutuhkan modal serta keahlian dalam analisa yang mumpuni.

Apa Itu Capital Gain dalam Pasar Modal?

Seorang investor tentu melakukan penanaman modal dengan harapan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Profit tidak hanya diperoleh dari penjualan saham saja, namun juga aset lain sepeti obligasi dan properti.

Apa itu capital gain adalah istilah bagi keuntungan yang diperoleh investor, penghitungannya yaitu harga penjualan dikurangi harga beli saham. Selisih antara keduanya merupakan keuntungan bagi para investor.

Namun istilah ini hanya bisa didapatkan ketika aset telah dijual kembali. Apabila pemilik saham belum melakukan transaksi penjualan, maka tidak bisa disebut sebagai keuntungan modal meskipun harganya lebih meningkat.

Jika Anda baru saja membeli saham namun belum melakukan transaksi jual, maka hal ini tidak dapat disebut sebagai keuntungan modal. Kebalikan dari fenomena ini adalah kerugian modal atau loss.

Secara implisit, istilah ini berarti profit yang diperoleh dari perubahan nilai dalam skala besar saat melakukan investasi dengan cara menjual aset tertentu. Istilah ini jauh berbeda dengan dividen dalam saham.

Berbagai Jenis Capital Gain

Sama seperti saat memilih cara berinvestasi, Anda juga bisa menentukan bagaimana cara memperoleh profit. Dalam teorinya terbagi menjadi dua jenis, pilihlah sesuai kebutuhan dan keinginan Anda.

  1. Jangka Pendek

Keuntungan modal jangka pendek bisa didapat ketika investor melakukan investasi dalam jangka kurang dari satu tahun. Aset yang dihitung dalam kategori ini termasuk saham serta reksa dana.

Tidak luput dari perhatian, aset properti yang dijual sebelum dua tahun juga bisa memberikan profit semacam ini. Sedangkan untuk kebijakan pajaknya berbeda dengan jangka panjang.

  1. Jangka Panjang

Keuntungan modal jangka panjang merupakan keuntungan dari berinvestasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Istrumen di dalamnya termasuk saham, surat utang, reksa dana, serta obligasi.

Sedangkan keuntungan jangka panjang aset properti bisa diperoleh jika dimiliki dalam waktu lebih dari dua tahun. Penghitungan pajak jangka panjang lebih rendah daripada pajak penghasilan, yaitu sekitar 15 hingga 20%.

Apa Itu Capital Gain dan Dividen

Investor seringkali menyamakan istilah ini dengan dividen, terutama dalam kegiatan jual beli saham. Padahal keduanya mempunyai definisi berbeda satu sama lain. Seharusnya investor lebih memahami perbedaan ini.

Berbicara mengenai saham, tentunya istilah dividen tidak mungkin dilewatkan begitu saja. Dividen merupakan imbal hasil dari penanaman modal bagi para investor saham. Imbal hasil itu berasal dari laba perusahaan.

Sebagian laba perusahaan diberikan kepada para investor dalam bentuk dividen. Hal ini jelas berbeda dari definisi keuntungan modal yang hanya bisa diperoleh dari hasil penjualan aset.

  1. Sumber Perolehan

Meskipun sama-sama dikategorikan sebagai profit dari perubahan nilai saham, kedua istilah ini merupakan hal berbeda. Berdasarkan sumber perolehannya, dividen diperoleh dari penghitungan laba perusahaan, sedangkan keuntungan modal dari penjualan saham.

Dividen adalah hak bagi para investor, namun kehadirannya tidak selalu mutlak bisa didapatkan secara rutin. Dengan kata lain, pembagian didasarkan kebijakan perusahaan atau alasan tertentu, seperti kerugian dan ekspansi bisnis.

  1. Waktu Perolehan

Pembagian dividen dilakukan setahun sekali, besarannya ditentukan dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS. Namun pembagian dividen juga bisa dilakukan setiap beberapa bulan sekali berdasarkan keputusan dewan direksi.

  1. Sifat Pendapatan

Sifat pendapatan dividen adalah pasif, karena investor tidak sering melakukan trading namun hanya menunggu kedatangannya sesuai keputusan perusahaan tersebut. Sedangkan keuntungan modal harus sering melakukan aktivitas trading.

  1. Waktu Transaksi

Jual beli saham sangat mempengaruhi keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun keuntungan modal. Para investor sebaiknya pintar menganalisa situasi pasar serta pergerakannya secara intensif untuk memperoleh kesempatan bagus.

Bagaimana Investor Bereaksi Terhadap Capital Gain

Ada dua jenis investor di dunia dalam menyikapi perolehan dividen dan keuntungan modal. Pertama, investor yang lebih menyukai dividen dari perusahaan. Mereka adalah tipe orang dengan pemikiran lebih menyukai kepastian.

Laba ditahan selalu mengandung tingkat resiko tertentu apabila dialihkan ke proyek lain. Bahkan tidak jarang ditemui oknum yang menyalahgunakan modal, seharusnya diinvestasikan malah diletakkan di tempat beresiko.

Selain itu, pembayaran dividen secara rutin dinilai mendisiplinkan manajemen sebuah perusahaan. Namun ternyata ada juga perusahaan go public enggan membagikan laba bersih mereka karena bermacam-macam alasan.

Kedua, ada tipe investor lebih menyukai capital gain karena besaran pajaknya terbilang lebih rendah. Tarif pajak dividen adalah sebesar 10% dan sifatnya final menurut UU PPh.

BACA JUGA: Apa Itu Bursa Efek, Fungsi dan Kewajibannya

Di kalangan korporasi, terdapat dua kebijakan mengenai dividen yaitu kebijakan terkelola dan residual. Kebijakan terkelola mengupayakan nilai pembagian laba tetap stabil, bahkan bisa naik meskipun bergerak perlahan.

Sedangkan kebijakan residual, nilai pembagian laba tergantung pada kebutuhan investasi, laba bersih sebagai sumber dana internal, serta struktur modal sasarannya. Mayoritas emiten menggunakan kebijakan residual ini.

Untuk menyikapi masalah ini, investor perlu mengetahui berbagai aspek. Seperti besaran profit, life cycle korporasi, serta tata kelola perusahaan supaya lebih mengenal apa itu capital gain atau dividen dengan baik.