Dalam membentuk logo warung sate, para pembuat desain harus bisa menggunakan bentuk-bentuk yang dekat asosiasinya dengan warung sate. Untuk lebih menghubungkan pikiran para calon konsumen dengan warung sate. Bisa digunakan elemen-elemen yang berhubungan.
Ada berbagai pilihan elemen yang sangat khas penggunaannya untuk warung sate. Elemen-elemen ini memang sering digunakan untuk bisnis serupa. Namun, dengan kekreativitasan elemen-elemen ini bisa hadir dengan cara yang baru dengan asosiasi yang tepat:
1. Ilustrasi Sate yang Menarik
Untuk menunjukkan bahwa yang dijual adalah sate, jasa desain logo tentu saja harus menggunakan elemen gambar ‘sate’ di dalam logo. Gambar sate ini tidak harus muncul secara potret langsung. Namun, bisa dengan ilustrasi dengan warna yang lebih menarik.
Penggunaan ilustrasi sate juga akan memudahkan publikasi logo nantinya. Karena tidak seperti foto langsung. Gambar dalam format ilustrasi lebih mudah disesuaikan ukuran dan tampilannya, untuk media publikasi. Tampilannya pun lebih akrab, dan lebih modern dibandingkan foto langsung.
2. Shade Warna Coklat dan Merah yang Menggugah Selera
Makanan sate memiliki ciri khas warna daging yang matang kecoklatan dan dengan shade merah. Tidak heran, jika shade warna ini selalu mengiringi logo warung sate. Selain, karena warnanya langsung mengingatkan para pelanggan dengan makanan sate secara langsung.
Shade warna merah dan coklat lebih menggugah selera pada pelanggan. Karena langsung terbayang dengan warna dan bentuk dari daging pada makanan sate. Selain itu, shade warna ini biasanya dipadukan dengan shade warna lebih tegas seperti hitam atau putih.
3. Nama Warung dan Tagline
Logo untuk warung sate tidak bisa hanya terdiri dari gambar saja. Logo harus dilengkapi dengan nama warung, dan jika bisa dilengkapi dengan tagline yang khas. Hal ini, karena gambar dan ilustrasi sate terlalu umum.
Referensi dari bentuk sate ini terlalu luas, dan para pelanggan akan kesulitan untuk mengarah pada rumah makan yang spesifik. Karena itu, logo sangat perlu dilengkapi dengan nama warung. Jadi, para pelanggan tahu milik warung sate makna logo tersebut.
4. Font yang Tebal dan Mencolok
Seperti yang disebutkan sebelumnya, adanya nama warung dan tagline adalah elemen yang penting pada logo untuk warung sate. Untuk itu, para pembuat logo harus membuat kehadiran elemen ini jelas dan mencolok.
Caranya adalah dengan menggunakan font yang tebal dan mencolok. Untuk gayanya sendiri, disesuaikan dengan konsep yang ditawarkan oleh warung sate.
Misalnya, warung sate memiliki konsep yang premium. Maka, font yang digunakan lebih baik adalah font klasik dengan gaya bold dan juga dilengkapi dengan outline yang jelas. Jika warung sate memiliki konsep angkringan biasa. Bisa menggunakan font dengan model lebih santai.
5. Bentuk yang Sederhana dan Mudah Dikenali
Pada dasarnya logo harus memiliki desain yang mudah dikenali dan sederhana. Hal ini agar para calon pelanggan langsung mengetahui dan bisa mengasosiasikan logo dengan warung sate yang dituju. Terutama, untuk logo warung makan lebih baik dibuat dengan sesederhana mungkin.
Lebih baik memfokuskan desain pada shade warna yang menggugah selera hanya dalam satu pandangan saja. Semakin simple design semakin mudah juga untuk diingat oleh para calon pelanggan.
Itulah berbagai elemen khas yang ada di logo warung sate. Elemen di atas memang sering sekali digunakan untuk logo di warung sate. Namun, elemen tersebut bisa hadir dengan cara yang baru namun tetap mudah diasosiasikan.