Kamu punya usaha telur gulung dan pengin makin dikenal orang? Atau baru mulai jualan dan lagi mikirin logo? Jangan asal tempel gambar telur doang, ya!
Logo itu ibarat wajah buat produk kamu. Sekali orang lihat dan suka, mereka bakal ingat terus. Apalagi kalau rasa telur gulungmu juga enak — logo jadi makin lengket di kepala pelanggan.
Di artikel ini, kita bakal bahas gimana caranya bikin desain logo telur gulung yang unik, mudah diingat, dan punya karakter, biar brand kamu nggak ketuker sama yang lain.
Kenapa Logo Telur Gulung Itu Penting Banget?
Logo bukan cuma buat pajangan. Dia jadi identitas, pembeda, dan magnet buat calon pembeli.
-
Beda dari yang lain: Telur gulung ada banyak, tapi kalau punya logo yang khas, orang langsung tahu itu punyamu.
-
Meningkatkan kepercayaan: Produk yang punya brand dan logo jelas lebih dipercaya.
-
Nempel di ingatan: Desain yang konsisten bikin pelanggan mudah ngenalin dan loyal sama produkmu.
Coba deh ingat-ingat, kamu lebih tertarik beli dari penjual yang kemasannya lucu dan punya nama, atau dari yang polos tanpa identitas? Nah, itu efek branding.
Untuk mendapatkan desain logo yang berkualitas harus mengetahui faktor penting dalam pembuatan logo seperti di bawah ini. Pemilik usaha juga bisa menggunakan jasa desain logo terpercaya.
Faktor Kunci Biar Logo Telur Gulung Kamu Nggak B aja
1. Kenali Dulu Brand Kamu
Sebelum corat-coret desain, kamu harus tahu dulu: telur gulungmu itu kayak apa sih karakternya?
Misalnya:
-
Apakah sasarannya anak-anak SD dan remaja?
-
Telur gulungmu punya varian rasa unik?
-
Mau dibikin ala nostalgia atau kekinian banget?
Dari sini kamu bisa nentuin vibe logonya.
🔗 Baca Juga: Logo Tahu Bakso: Biar Jualannya Gak Cuma Laku, Tapi Juga Diingat!
2. Logo = Cermin Usahamu
Logo itu wajah usaha kamu. Orang bakal nilai dari situ. Jadi pastikan logonya nyambung sama konsep dan nilai produkmu. Misalnya kamu punya slogan “Telur Gulung Bahagia”, logonya bisa punya ekspresi ceria atau warna-warna cerah.
3. Tentukan Jenis Logo yang Pas
Logo bisa:
-
Hanya teks (wordmark)
-
Hanya gambar (pictorial)
-
Atau gabungan gambar + teks
Contoh: gambar telur gulung yang ditusuk dan tulisan “Telur Gulung Cinta”. Simpel tapi ngena.
🔗 Baca Juga: Desain Logo Jamur Crispy: Biar Camilanmu Nggak Cuma Gurih, Tapi Juga Melekat di Hati Konsumen!
4. Mainkan Warna & Font yang Kuat
-
Warna kuning dan oranye cocok banget karena identik dengan telur dan bikin lapar.
-
Font-nya jangan terlalu ribet, tapi tetap punya karakter. Misalnya pakai font yang playful kalau targetnya anak muda.
5. Desain Simple Tapi Eye-Catching
Hindari logo yang terlalu ramai. Logo simple justru lebih gampang diingat dan fleksibel ditempatkan di:
-
Brosur
-
Booth
-
Media sosial
-
Kemasan produk
Pastikan tetap terlihat jelas meski dicetak kecil atau dibikin stiker.
Langkah Cepat Bikin Logo Telur Gulung Sendiri
Buat kamu yang pengin coba desain sendiri dulu sebelum ke desainer profesional, coba ikuti langkah mini ini:
🔗 Baca Juga: Logo Keripik Pangsit: Biar Camilanmu Nggak Cuma Gurih, Tapi Juga Punya Nama!
🎯 5 Langkah Bikin Logo Telur Gulung:
-
Tentukan konsep: Ceria, nostalgia, atau minimalis?
-
Cari inspirasi: Lihat logo jajanan lain di Pinterest/Instagram.
-
Pilih warna utama: Kuning, oranye, atau pastel cerah.
-
Gunakan tools gratis: Canva, Looka, atau FreeLogoDesign.
-
Tes di kemasan simulasi: Print kecil, lihat cocok nggak kalau ditaruh di cup, stiker, atau spanduk.
Kalau udah puas, baru deh konsultasi sama desainer buat hasil akhir yang profesional.
Penutup: Logo Keren = Brand Kuat
Desain logo telur gulung bukan soal artistik aja, tapi strategi. Dengan logo yang tepat, kamu bisa bangun identitas kuat, tarik perhatian, dan bikin brand makin dikenal.
Ingat, orang cenderung beli produk yang kelihatan niat dan punya branding bagus. Kalau rasa udah enak, logo udah kece, tinggal konsisten promosiin!
❓FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul soal Logo Telur Gulung
Q: Harus hire desainer profesional nggak sih?
A: Nggak wajib, tapi kalau kamu pengin hasil yang bener-bener unik dan siap dipakai untuk brand jangka panjang, desainer bisa bantu dari segi teknis dan filosofi.
Q: Boleh pakai gambar dari internet buat logo?
A: Sebaiknya jangan. Banyak gambar punya hak cipta. Kalau kamu ambil sembarangan, bisa kena masalah hukum.
Q: Lebih bagus logo gambar atau tulisan aja?
A: Kombinasi lebih fleksibel. Tapi tergantung juga sama konsep brand kamu. Kalau mau simpel, tulisan dengan font khas pun udah cukup.
Q: Kalau berubah logo di tengah jalan, gimana?
A: Bisa, tapi lakukan secara konsisten. Infokan ke pelanggan dan ubah di semua media biar nggak bingung.

Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐ Lihat Profil Lengkap