Home ยป 15+ Kelemahan Usaha Fotocopy dan Cara Mengatasinya

15+ Kelemahan Usaha Fotocopy dan Cara Mengatasinya

Usaha fotocopy kelihatannya simpel dan ramai peminat, tapi kenyataannya nggak semanis itu. Di balik peluang cuan, ada juga risiko dan kelemahan yang wajib banget kamu tahu sebelum terjun.

Kalau kamu asal buka tanpa strategi, bisa-bisa rugi karena nggak siap menghadapi tantangan yang muncul.

Kenapa Harus Tahu Kelemahannya?

Biar kamu nggak cuma ikut-ikutan buka usaha. Dengan tahu sisi lemahnya, kamu bisa bikin langkah pencegahan, strategi bertahan, dan siapin solusi sebelum masalah muncul. Jadi lebih siap tempur!

1. Boros Listrik

Mesin Fotocopy = Listrik Jalan Terus

Mesin fotocopy butuh daya gede dan harus standby hampir sepanjang hari. Kalau pelanggan sepi tapi mesin tetap nyala? Tagihan PLN bisa bikin kamu mengelus dada.

Solusi:

  • Pakai mesin hemat daya

  • Matikan mesin saat nggak dipakai

  • Tambah volt stabilizer biar nggak drop

2. Persaingan Super Ketat

Apalagi di Dekat Sekolah dan Kantor

Hampir setiap kampus, sekolah, atau kelurahan punya usaha fotocopy. Artinya? Persaingan super ketat, dan pelanggan bisa pindah ke tetangga kalau pelayanan kamu kurang oke.

Strategi Bertahan:

  • Beri layanan cepat dan ramah

  • Sediakan semua ukuran kertas dan jasa tambahan

  • Mainkan promo dan diskon loyal customer

3. Maintenance dan Spare Part Mahal

Mesin Butuh Perhatian Rutin

Mesin fotocopy itu rawan error kalau nggak dirawat. Spare part-nya juga lumayan mahal, terutama kalau kamu pakai mesin second.

Tips Perawatan:

  • Jadwal maintenance rutin

  • Hindari overwork saat order numpuk

  • Gunakan kertas dan toner yang sesuai spesifikasi

4. Omset Anjlok Saat Libur

Libur Panjang = Sepi Total

Libur sekolah, cuti bersama, atau akhir tahun sering bikin omzet drop drastis. Soalnya pelanggan utama (mahasiswa, pegawai, pelajar) libur semua.

Antisipasi:

  • Fokus ke cetak online & delivery saat libur

  • Kerjasama dengan usaha lain (misal: cetak undangan, brosur)

  • Jadikan waktu sepi untuk service & bersih-bersih toko

🔗 Baca Juga: Bisnis Budidaya Unik: Minim Saingan, Potensi Cuan Besar

5. Sepi Konsumen Kalau Lokasi Nggak Strategis

Lokasi Adalah Segalanya

Kalau kamu buka usaha di lokasi yang nggak kelihatan atau jarang dilewati orang, potensi sepi itu gede banget.

Solusi:

  • Cari lokasi di dekat instansi atau jalan ramai

  • Tambah layanan antar dokumen

  • Pasang papan nama besar & promosi online

6. Margin Untung Sangat Tipis

Cuma Untung Rp100–Rp300 per Lembar

Jangan salah, untung dari usaha ini itu kecil banget per transaksi. Jadi, kamu butuh volume besar biar tetap cuan.

Trik Tambahan Cuan:

  • Tambahkan jasa jilid, laminating, cetak warna

  • Buka paket borongan (misalnya: 500 lembar = harga khusus)

  • Jual ATK kecil sebagai tambahan penghasilan

7. Ketergantungan pada Dokumen Fisik

Era Digital Bikin Cetak Mulai Ditinggalkan

Sekarang orang makin terbiasa dengan dokumen digital, tanda tangan online, bahkan arsip cloud. Kalau tren ini terus naik, jasa fotocopy bisa makin tergerus.

Cara Bertahan:

  • Tambah layanan scan, desain dokumen, atau digitalisasi arsip

  • Edukasi pelanggan lewat konten digital

  • Bangun akun medsos sebagai kanal promosi

8. Butuh Skill Komputer Dasar

🔗 Baca Juga: Ide Bisnis Pertanian: Dua Jalur Cuan dari Skala Besar hingga Rumahan

Nggak Cuma Cetak, Kadang Harus Edit!

Banyak pelanggan minta bantu edit file, ganti ukuran margin, atau gabung PDF. Kalau kamu atau karyawanmu gaptek, bisa bikin pelanggan kabur.

Siasati dengan:

  • Latih karyawan soal Word, PDF, Excel, dll.

  • Gunakan software simpel yang ramah pemula

  • Sediakan template atau format umum

9. Risiko Mesin Bekas yang Sering Rusak

Modal Minim, Mesin Second—Tapi Risikonya Besar

Banyak usaha fotocopy pemula beli mesin second karena harga lebih murah. Tapi kalau dapet barang ‘capek’, justru bisa bikin rugi karena sering rusak.

Tips:

  • Beli dari vendor tepercaya

  • Tes mesin langsung sebelum beli

  • Cek ketersediaan spare part di kota kamu

10. Sulit Ditinggal Otomatis

Usaha Ini Butuh Dipegang Langsung

Usaha fotocopy nggak bisa ditinggal jalan sendiri kayak bisnis digital. Harus standby, ngawasin mesin, jaga pelayanan, dan tangani keluhan langsung.

Solusi?

  • Rekrut karyawan yang bisa dipercaya

  • Buat SOP kerja biar operasional tetap rapi

  • Pasang CCTV untuk pengawasan

11. Ketergantungan pada Jam Operasional Fisik

Nggak Bisa 24 Jam Kayak Marketplace

Berbeda dengan bisnis online yang bisa jalan kapan aja, usaha fotocopy sangat bergantung pada jam operasional dan keberadaan fisik. Artinya, kalau toko tutup, kamu nggak bisa dapet penghasilan.

Solusi:

  • Tambah layanan online: cetak dari WA/Email

  • Buat sistem order malam, ambil pagi (dropbox)

  • Bangun website atau katalog order

12. Perubahan Teknologi Printer dan Scanner

🔗 Baca Juga: Bisnis Aksesoris Jilbab: Fashionable, Praktis, dan Cuan Banget

Teknologi Baru = Saingan Baru

Sekarang banyak printer rumahan yang bisa scan, print, dan copy. Ini bisa mengurangi ketergantungan orang ke tempat fotocopy, apalagi untuk kebutuhan kecil seperti 1–2 lembar.

Solusi:

  • Fokus ke layanan besar seperti jilid skripsi, cetak buku, scan berkas massal

  • Tambahkan nilai dari kecepatan, harga borongan, atau layanan ekspres

13. Karyawan Tidak Terlatih = Kualitas Menurun

Layanan yang Buruk Bisa Jadi Bumerang

Kalau kamu punya karyawan yang kurang teliti, bisa salah cetak, salah jilid, atau malah ngeluh ke pelanggan. Ini bikin usaha kehilangan kepercayaan.

Solusi:

  • Beri pelatihan singkat dan SOP kerja jelas

  • Pantau kualitas hasil cetak, bukan cuma kuantitas

  • Ajarkan etika pelayanan, bukan cuma teknis

13. Karyawan Tidak Terlatih = Kualitas Menurun

Layanan yang Buruk Bisa Jadi Bumerang

Kalau kamu punya karyawan yang kurang teliti, bisa salah cetak, salah jilid, atau malah ngeluh ke pelanggan. Ini bikin usaha kehilangan kepercayaan.

Solusi:

  • Beri pelatihan singkat dan SOP kerja jelas

  • Pantau kualitas hasil cetak, bukan cuma kuantitas

  • Ajarkan etika pelayanan, bukan cuma teknis

15. Kesulitan Mengembangkan Skala Usaha

Susah Buka Cabang Kalau Nggak Punya SDM Andal

Usaha fotocopy biasanya padat karya dan perlu kontrol harian. Kalau kamu mau buka cabang, kamu butuh karyawan yang bisa dipercaya dan paham sistem kerjamu. Ini sering jadi penghambat ekspansi.

Solusi:

  • Dokumentasikan sistem kerja kamu

  • Siapkan sistem keuangan dan stok yang rapi

  • Gunakan CCTV dan software kasir sederhana

Kesimpulan

Meski punya peluang bagus, usaha fotocopy juga punya banyak kelemahan yang harus kamu pahami sebelum mulai. Dari boros listrik, persaingan ketat, sampai risiko mesin rusak — semua itu butuh perencanaan matang.

Tapi jangan mundur dulu. Kalau kamu tahu celahnya, punya strategi, dan siap mental, usaha ini tetap punya masa depan.

Q: Apa benar usaha fotocopy udah mulai ditinggalkan?
A: Nggak juga. Meski era digital makin kuat, kebutuhan cetak fisik tetap ada, apalagi di instansi dan pendidikan. Tapi harus adaptif!

Q: Apa bisa buka usaha ini di rumah?
A: Bisa, asalkan lokasinya mudah diakses dan ada cukup space untuk alat dan pelanggan.

Q: Mesin fotocopy second aman buat pemula?
A: Aman asal dicek dulu kondisi fisiknya, umur mesin, dan jangan lupa minta garansi kalau bisa.

Q: Gimana kalau lokasi usahaku jauh dari sekolah/kampus?
A: Kamu bisa kombinasikan dengan layanan digital seperti cetak file dari WhatsApp dan antar ke rumah pelanggan.

Q: Apa kelemahan terbesar dari usaha ini?
A: Biaya operasional tetap (listrik, perawatan) yang bisa bikin rugi saat pelanggan sepi. Jadi perlu strategi biar cash flow tetap aman.

Drajad DK - Penulis Bisniz.id
โœ๏ธ Drajad DK
Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
๐Ÿ”— Lihat Profil Lengkap