Usaha fotocopy saat ini sangat banyak dan bahkan menjamur. Selain memiliki memiliki peluang mendapatkan keuntungan yang berlimpah, usaha juga punya risiko yang ditanggung saat memulai usaha fotocopy. Jadi bagi pebisnis yang akan memulai usaha fotocopy wajib mengetahui apa saja kelemahan usaha fotocopy.
Kelemahan inilah yang seharusnya dianalisis ketika memulai usaha yang sedang dijalankan agar dapat meminimalisir risiko. Berikut beberapa kelemahan usaha fotocopy yang bisa dijadikan pertimbangan:
1. Membutuhkan Banyak Biaya Listrik
Pada saat memiliki usaha jasa fotocopy, maka daya listrik merupakan modal yang harus disiapkan. Dimana daya listrik merupakan sumber penting agar mesin fotocopy bisa tetap berjalan lancar. Inilah justru yang sering jadi kendala saat usaha fotocopy sedang dijalankan.
Pasalnya biaya listrik untuk usaha fotocopy tentu besar, sementara ketika sepi peminat, biaya listrik tetap banyak. Maka jika melakukan perhitungan, akan terjadi selisih harga dan biayanya tidak bisa ditutupi.
Inilah yang terjadi, ketika sepi peminat dan biaya listrik tetap sama harus dikeluarkan. Omset sedang menurun sementara pengeluaran biaya begitu banyak.
2. Banyaknya Pesaing Fotocopy
Selanjutnya kelemahan usaha fotocopy yaitu adanya pesaing yang banyak, dimana-mana sudah banyak yang membuka usaha tersebut. Apalagi di lingkungan kampus, ada beberapa usaha fotocopy yang dibuka dan jaraknya dekat sesama usaha tersebut.
Inilah yang disebut pula dengan risiko, dimana pesaing usaha jadi semakin banyak.
Untuk bisa mengantisipasinya maka harus menonjolkan keunggulan usaha fotocopynya. Dengan layanan yang ramah, cepat dan murah, misalnya saja dengan promo harga dan lain sebagainya.
Menyediakan berbagai ukuran kertas serta layanan lainnya, jadi banyak pilihan untuk konsumen fotocopy tersebut.
3. Maintenance Mesin Fotocopy
Kelemahan lain pada mesin fotocopy yang membutuhkan perhatian adalah perlu adanya maintenance. Hal ini penting, pasalnya mesin fotocopy yang terus menerus dipakai butuh perawatan.
Maka biaya yang dikeluarkan untuk perawatan juga harus diperhatikan, tentunya biaya perawatan ini adalah biaya bulanan yang dikeluarkan.
Apalagi jika mesin fotocopy sering digunakan tiap hari secara terus menerus, maka bisa saja performa turun. Oleh karena itu, harus perhatikan perawatan mesin fotocopy tersebut agar bisa berjalan lancar usahanya.
Dengan begitu tidak akan mendapatkan masalah saat mampu merawat mesin fotocopy secara berkala.
4. Omset Turun Saat Liburan
Pada saat liburan merupakan kelemahan usaha fotocopy yang imbasnya sangat terasa pasalnya sepi peminat di hari itu. Kantor, sekolah atau lembaga lainnya tutup, yang biasanya membutuhkan jasa fotocopy untuk berbagai keperluan.
Maka penurunan dari peminat kala liburan inilah yang memang tidak bisa dihindari oleh usaha fotocopy tersebut.
Untuk bisa memaksimalkan hari tersebut, sebaiknya tidak menggunakan mesin fotocopy agar hemat listrik. Mesin digunakan ketika ada orderan fotocopy saja, jadi lebih efektif dan tidak boros listriknya.
Pasalnya penggunaan mesin fotocopy yang tetap dipasang dan menyala, tetap membutuhkan listrik meskipun tak terpakai. Hal ini yang dianggap pemborosan listrik ketika tak ada konsumen tapi alat tetap menyala.
BACA JUGA:
5. Sepi Konsumen
Kendala dari usaha fotocopy ini sepi konsumen, dimana konsumen yang datang jarang, bahkan sepi. Inilah resiko besar yang harus dihadapi oleh pengusaha fotocopy, maka antisipasi risiko tersebut.
Bisa dengan strategi membuka usaha di tempat strategis, berikan layanan cepat dan bisa pesan antar dan sebagainya. Dengan strategi yang jitu maka bisa menambah konsumen yang akan datang.
Itulah beberapa kelemahan usaha fotocopy yang sering dihadapi saat ini. Tentunya setiap usaha yang sedang dijalankan memiliki kelemahan tersendiri apalagi fotocopy.
Maka pebisnis harus menyesuaikan dan menganalisa untuk bisa mencegah agar tidak alami kerugian. Juga bisa mencari celah untuk mengantisipasi kelemahan yang ada di usaha fotocopy.