Brand Awareness Itu Apa, Sih?
Pernah nggak sih kamu beli minuman cuma karena “eh ini iklannya sering lewat di IG”? Atau milih sabun mandi karena “ini yang dipakai artis itu, kan?” Nah, selamat! Tanpa sadar, kamu lagi kena yang namanya brand awareness.
Brand awareness itu sederhananya: seberapa kenal dan inget orang sama suatu merek. Bukan cuma soal hafal nama brand, tapi juga perasaan, pengalaman, atau kesan yang melekat di kepala. Jadi, bukan sekadar “tau”, tapi juga “nempel”.
Perbedaan Branding vs Brand Awareness
Sebelum kamu terlalu jauh bahas cara bikin brand dikenal, penting banget buat bedain dulu antara branding dan brand awareness. Banyak orang suka nyampur dua istilah ini, padahal keduanya beda fungsi.
Kalau kamu belum begitu paham soal branding, kamu bisa cek penjelasan lengkapnya dulu di 👉 pengertian branding biar makin paham konteks besarnya.
| Aspek | Branding | Brand Awareness |
|---|---|---|
| Tujuan utama | Membangun identitas & persepsi brand | Membuat orang kenal dan mengingat brand |
| Fokus | Nilai, pesan, visual, suara brand | Tingkat pengenalan brand oleh audiens |
| Proses | Strategis & jangka panjang | Bisa tak langsung, hasil dari aktivitas branding |
| Hasil yang diharapkan | Loyalitas, positioning, reputasi | Ingatan, familiaritas, preferensi pembelian |
| Contoh aktivitas | Desain logo, tone komunikasi, tagline, brand voice | Campaign awareness, sponsorship, social media |
➡️ Sederhananya: branding itu identitas, sedangkan brand awareness itu seberapa dikenal identitas tersebut oleh publik.
Kenapa Brand Awareness Penting Buat Bisnismu?
Brand yang dikenal orang punya peluang lebih besar buat dipilih. Apalagi kalau dikenal positif. Nah, ini alasannya brand awareness jadi pondasi penting buat ngembangin usaha.
- Bikin orang inget merekmu duluan.
Di antara banyak pilihan, yang sering muncul di kepala pasti yang sering dilihat. - Ngurangin biaya marketing jangka panjang.
Kalau orang udah kenal, effort buat promosi bisa lebih ringan. - Membuka peluang loyalitas.
Gimana mau setia kalau kenal aja nggak?
➡️ Jadi sebelum sibuk jualan, pastiin dulu orang kenal siapa kamu.
Jenis-Jenis Brand Awareness
Setelah tahu pentingnya brand awareness, sekarang kita bahas jenis-jenisnya. Karena ternyata, nggak semua awareness itu levelnya sama. Ada yang cuma “pernah denger”, ada yang sampai cinta mati sama brand-nya!
1. Brand Recognition (Kenal Wajahnya)
Ini level dasar. Orang bisa mengenali logo, warna, atau tagline kamu.
Contoh: Lihat logo centang di sepatu dan langsung mikir, “Oh, ini Nike!”
2. Brand Recall (Inget Namanya Tanpa Clue)
Lebih tinggi dari sekadar kenal. Orang bisa nyebutin merek kamu saat ditanya tanpa dikasih petunjuk.
Misal: Ditanya “minuman isotonik apa yang kamu tahu?” dan kamu langsung jawab “Pocari Sweat”.
3. Top of Mind (Yang Pertama di Kepala)
Nah ini level dewa. Merek kamu langsung muncul pertama kali di pikiran konsumen saat kategori produk disebut.
Contoh: Dibilang “mie instan”, kamu langsung bilang “Indomie”.
➡️ Semakin tinggi level awareness, semakin besar peluang orang buat beli produkmu.
🔗 Baca Juga: Brand Image: Gimana Orang Ngebayangin Brand Kamu di Kepala Mereka
Kunci Brand Awareness: Konsistensi dengan Tema
Satu hal yang sering diremehkan tapi justru krusial: konsistensi. Kalau kamu udah nentuin tone, gaya visual, dan nilai brand — pastikan itu dipakai terus-menerus di semua platform.
- Konsisten bukan berarti monoton. Tapi menjaga benang merah antara semua bentuk komunikasi.
- Logo, warna, gaya bahasa, bahkan cara kamu menanggapi komentar — semuanya berkontribusi ke brand awareness.
- Konsistensi bikin orang merasa familiar dan percaya. Kalau tiap minggu gaya kamu berubah, orang bingung: ini brand siapa?
➡️ Jadi, brand awareness bukan soal viral doang, tapi soal hadir terus dengan identitas yang kuat dan stabil.
Evolusi User dalam Target Market: Tantangan Brand Awareness
Satu hal yang sering bikin brand lengah: user bisa berubah, meskipun target market-nya sama.
Ambil contoh produk susu anak. Target market-nya jelas: ibu-ibu muda dengan anak kecil. Tapi user-nya? Anak itu sendiri. Nah, ketika si anak tumbuh jadi remaja, tentu dia nggak lagi minum susu balita. Tapi target market si brand tetap: ibu-ibu muda — hanya saja sekarang yang baru lagi.
➡️ Artinya, promosi dan brand awareness harus terus jalan, karena yang kamu hadapi selalu orang baru, meski karakter target market nggak berubah.
Brand yang cerdas akan terus memelihara brand awareness-nya agar tetap dikenal oleh generasi konsumen baru. Promosi, visual, bahkan gaya bahasa bisa disesuaikan dengan tren zaman, tapi tetap konsisten dengan identitas inti brand.
Cara Meningkatkan Brand Awareness (Tanpa Ribet)
Mau brand kamu makin dikenal? Tenang, ada banyak cara yang bisa kamu lakuin. Nggak harus keluar banyak duit juga, asal konsisten dan kreatif!
1. Jalankan Sesuai Strategi Branding yang Sudah Ditentukan
- Mulai dari visi, misi, hingga tone dan visual yang telah kamu tetapkan.
- Ini fondasi awal agar semua aktivitas awareness kamu nggak keluar jalur.
2. Aktif di Media Sosial
- Bangun persona brand yang relatable.
- Buat konten yang relevan dengan audiens.
- Ajak interaksi lewat Q&A, polling, atau konten viral.
3. Kolaborasi dengan Influencer atau Brand Lain
- Cari yang sesuai dengan nilai dan audiens kamu.
- Bisa barter produk atau bikin campaign kolaborasi.
- Mikro-influencer juga efektif karena engagement-nya tinggi.
🔗 Baca Juga: Brand Voice: Suara yang Bikin Brand Kamu Dikenal & Dikenang
4. Gunakan Paid Ads Secara Strategis
- Jangan asal iklan — fokus ke konten yang memang punya nilai.
- Retargeting audiens yang pernah interaksi juga efektif.
5. Ikut Event atau Komunitas
- Hadir secara offline tetap penting.
- Buka booth, jadi sponsor, atau sekadar join komunitas sesuai niche.
6. Bangun Komunitas Brand Sendiri
- Buat forum, grup WhatsApp, atau komunitas online untuk pelanggan dan penggemar brand.
- Tempat ini bisa jadi sumber feedback, edukasi, dan promosi organik dari mulut ke mulut.
7. Konsisten Edukasi Audiens
- Nggak semua promosi harus jualan, kadang edukasi justru bikin orang lebih percaya.
- Buat konten tips, tutorial, atau info seputar produkmu secara rutin.
8. Evaluasi & Adaptasi Konten
- Cek secara rutin performa konten dan channel yang kamu pakai.
- Apa yang disukai audiens? Apa yang kurang berhasil?
- Dari sini kamu bisa perbaiki arah strategi awareness tanpa ngasal.
➡️ Tapi ingat, semua cara ini nggak cukup kalau cuma dilakukan sekali-sekali.
Brand awareness itu soal repetisi dan konsistensi. Harus dilakukan terus menerus biar brand kamu tetap muncul di kepala konsumen — bahkan saat mereka belum butuh produkmu.
Inti Brand Awareness: Bukan Janji, Tapi Bukti Nyata
Sebagus apa pun iklan dan branding kamu, semua itu bakal runtuh kalau produk dan layananmu nggak sesuai ekspektasi. Brand awareness bukan cuma soal dikenal banyak orang — tapi soal apa yang orang rasakan setelah kenal brand kamu.
- Kalau kamu janji ‘cepat sampai’ tapi barang telat terus, itu ngurangin awareness positif.
- Kalau kamu bilang ‘ramah’ tapi CS kamu judes, itu bikin orang ilfeel dan nggak mau balik lagi.
➡️ Jadi, fondasi dari brand awareness yang kuat bukan hanya promosi, tapi pengalaman nyata konsumen terhadap produk dan layananmu.
Brand yang dikenal karena konsistensi kualitas dan pelayanan bakal lebih mudah dibela, direkomendasikan, dan diingat — tanpa perlu janji muluk.
🔗 Baca Juga: Cara Membangun Brand Equity yang Bikin Produk Kamu Layak Dibayar Mahal
Funnel Brand Awareness: Nggak Langsung Closing, Tapi Nempel di Kepala
Banyak yang salah paham: brand awareness itu bukan buat dapet sales instan. Tapi justru jadi jembatan panjang menuju loyalitas dan repeat order yang stabil.
Misalnya, orang lihat brand kamu di media sosial, lewat di FYP, terus inget. Tapi baru dua minggu kemudian mereka baru butuh produknya. Karena udah familiar, mereka langsung beli — tanpa perlu diiklani ulang.
➡️ Bahkan, banyak brand besar yang order-nya tinggi tanpa iklan besar-besaran lagi karena brand awareness-nya udah kuat.
Brand awareness berperan di top funnel: orang tahu, lalu penasaran, lalu simpan di memori. Saat mereka butuh, kamu jadi pilihan pertama.
Contoh Nyata Brand Awareness yang Berhasil
1. Indomie – Mie Instan Rasa Nostalgia
Dari jingle, warna bungkus, sampai tagline “Indomie Seleraku” — semuanya nempel di kepala. Bahkan tanpa iklan pun, orang tetap inget.
2. Erigo – Fashion Lokal Go Global
Berani masuk billboard Times Square & kerja bareng influencer, bikin Erigo dikenal luas. Strategi branding digital + offline mereka bisa banget dicontoh.
3. MS Glow – Branding Konsisten Lewat Influencer
Rajin banget muncul di timeline. Dari endorse artis, review jujur, sampai campaign massive. MS Glow paham cara bermain di benak konsumen.
➡️ Semua contoh di atas punya satu benang merah: konsistensi + komunikasi brand yang kuat.
Tips Bangun Brand Awareness di Era Digital
Nah, kalau kamu baru mulai dan belum punya tim marketing segede perusahaan gede, ini tips yang bisa kamu aplikasikan dari sekarang:
- Tentukan tone & voice brand kamu.
Mau serius, fun, atau nyentrik? Biar komunikasi brand selalu konsisten. - Gunakan storytelling.
Cerita di balik brand lebih mudah diingat daripada sekadar promosi. - Pakai visual yang khas.
Warna, font, logo yang konsisten bikin orang cepat ngenalin brand kamu. - Rajin muncul di platform yang relevan.
Jangan semua dicoba, tapi fokus di tempat audiens kamu aktif. - Manfaatkan user-generated content.
Ajak pelanggan buat posting, review, atau testimoni.
Penutup: Bangun Dulu Kenalannya, Baru Transaksinya
Di tengah persaingan bisnis yang super ketat, brand awareness adalah langkah awal yang nggak bisa dilewatkan. Karena sebelum orang beli, mereka harus tahu dulu kamu siapa.
Mau produk kamu dipilih? Pastikan mereka kenal, percaya, dan ingat sama brand kamu. Dan itu semua dimulai dari: brand awareness yang kuat dan konsisten.
FAQ Seputar Brand Awareness
Q: Apa itu brand awareness?
A: Brand awareness adalah seberapa kenal dan ingat orang terhadap suatu merek—bukan cuma tahu nama, tapi juga kesan dan pengalaman terhadap brand tersebut.
Q: Apa bedanya branding dan brand awareness?
A: Branding fokus pada identitas merek (logo, pesan, nilai), sedangkan brand awareness adalah sejauh mana orang mengenal dan mengingat merek tersebut.
Q: Kenapa brand awareness penting buat bisnis kecil?
A: Karena bikin produk lebih mudah dipilih, menurunkan biaya promosi jangka panjang, dan membuka peluang loyalitas pelanggan.
Q: Apa contoh brand awareness yang sukses?
A: Indomie, Erigo, dan MS Glow adalah contoh brand lokal yang dikenal luas berkat konsistensi branding dan promosi.
Q: Apa strategi paling efektif untuk meningkatkan brand awareness?
A: Gunakan media sosial, edukasi audiens, bangun komunitas, kolaborasi dengan influencer, dan pastikan produk/layanannya benar-benar berkualitas.
Penulis sekaligus pelaku usaha mandiri di industri kreatif sejak 2013, dengan pengalaman di bidang konveksi, digital printing, franchise kuliner, serta strategi pemasaran berbasis SEO dan SEM.
🔗 Lihat Profil Lengkap