BAHAN JAKET – Jaket merupakan salah satu jenis luaran atau outer yang berfungsi sebagai pelindung tubuh agar kondisinya tetap hangat dan stabil.
Memilih bahan kain jaket yang bagus dan tepat sesuai modelnya adalah sangat penting untuk dilakukan sebelum membelinya.
Kesalahan dalam memilih kain dapat mempengaruhi kenyamanan jaket ketika dipakai.
Hal ini karena ada banyak sekali jenis kain yang digunakan untuk membuat jaket dengan fungsi yang beragam dan berbeda-beda.
Kain yang bertekstur halus dan lembut biasanya ideal untuk digunakan pada saat musim dingin, karena dapat membantu menghangatkan tubuh.
Sedangkan, jaket yang memiliki karakter kaku dan kedap terhadap angin atau air akan sangat cocok untuk dipakai saat berkendara atau mendaki.
Selain multifungsi, jaket pun menjadi salah satu item yang banyak digandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Perkembangan dunia fashion membuat desain jaket semakin beragam, mulai dari bentuk, model, hingga jenisnya.
Tentunya jaket tersebut dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan serta kegunaannya untuk aktivitas sehari-hari.
Bagi yang ingin membeli atau membuat jaket sendiri di jasa konveksi, ada baiknya untuk mempertimbangkan jenis material yang akan digunakan.
Pemilihan bahan yang tepat juga dapat membuat kualitas jaket semakin bagus dan tahan lama. Semakin tinggi kualitas bahan maka harga di pasaran pun menjadi relatif mahal.
Nah, berikut ini beberapa informasi penting mengenai material untuk pembuatan jaket yang harus diperhatikan untuk berbagai kondisi.
Macam dan Karakteristik Bahan Jaket
Pada dasarnya jaket dikenakan untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin. Material pembuatannya pun berbeda-beda dan disesuaikan dengan fungsi dari jaket tersebut.
Inilah macam-macam bahan kainjaket dan karakteristiknya yang perlu diketahui.
1. Taslan
Taslan merupakan salah satu bahan jaket yang cukup populer karena memiliki sifat waterproof atau anti air. T
erdapat beberapa jenis taslan yang dapat ditemui di pasaran, seperti lokal, Korea, dan salur.
Bahan ini mempunyai karakteristik yang lembut, ringan, kuat, serta lebih tebal jika dibandingkan dengan kain parasut.
Kain taslan ini sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan pembuatan jaket motor, rompi, varsity, parka, serta outdoor.
Material yang anti air dan tidak mudah untuk ditembus angin membuatnya diminati oleh konsumen, terutama yang gemar melakukan aktivitas di luar ruangan.
2. Kulit Alami atau Sintetis
Bahan jaket yang terbuat dari kulit memang membuat penampilan seseorang terlihat maskulin dan keren.
Baik kulit alami maupun sintetis, kedua bahan ini dikenal cukup awet, serta mampu menahan angin dan resapan angin dengan sempurna.
Biasanya material ini terbuat dari kulit sapi, kambing atau domba.
Karakteristik pada kulit asli atau alami terletak pada permukaannya yang sedikit kasar, lentur, serta warnanya yang cenderung kusam.
Sementara itu, kulit sintetis memiliki permukaan yang halus dengan tekstur relatif kaku, dan tampilannya yang mengkilap dan tegas.
3. Fleece
Fleece merupakan jenis bahan yang terbuat dari campuran serat wool dan cotton (katun).
Tekstur kain ini dikenal lembut dan memiliki bulu halus di permukaannya. Sifat dari bahan ini juga mampu menyerap air atau hidrofobik, halus, empuk, serta hangat jika dikenakan.
Jaket ini sangat cocok digunakan pada wilayah yang bercuaca, karena mampu menahan panas tubuh dengan baik.
Ada beberapa jenis kain fleece yang umum digunakan dalam pembuatan jaket, seperti cotton, polyester, polar, dan CVC. Sesuai dengan namanya, cotton fleece ini memiliki komposisi katun yang lebih banyak.
Bahan ini juga sangat ringan dan warnanya pun lebih cerah. Berbeda dengan polyester yang teksturnya agak kaku dan tampilannya terlihat mengkilap.
Untuk kain polar fleece ini biasanya terbuat dari campuran katun, viscose, polyester, serta serat sintetik.
Sedangkan pada CVC fleece ini terdiri dari viscose dan cotton combed, sehingga mudah menyerap keringat.
Secara umum, kain fleece ini dapat digunakan untuk pembuatan jaket varsity, sweater, dan hoodie.
4. Parasut
Jaket parasut pada dasarnya terbuat dari bahan yang sangat tipis dan bersifat kedap air atau angin. Sifat inilah yang membuat jaket tersebut sangat cocok dikenakan pada musim hujan.
Sebaliknya, bahan ini tidak disarankan untuk digunakan ketika cuaca panas, karena tidak mampu menyerap keringat dengan baik.
Perawatan jaket ini juga tergolong mudah dan hanya perlu di cuci sesekali saja.
Pastikan untuk merawat jaket dengan tepat agar semakin awet dan tidak mudah rusak.
Kain parasut ini sangat ideal untuk membuat jaket motor, varsity, hoodie, maupun windrunner.
5. Baby Terry
Salah satu bahan yang cukup diminati untuk pembuatan jaket yaitu baby terry.
Material ini terbuat dari katun dan dikenal memiliki daya serap terhadap air yang tinggi.
Permukaan kain ini agak berbulu dan lembut saat di sentuh, serta terdapat serat kecil yang ada di salah satu sisinya.
Meski tebal, bahan ini juga sangat nyaman dan terasa adem ketika dipakai.
Tidak heran, jika bahan baby terry sering digunakan untuk handuk, sweater, hoodie, serta jaket untuk anak-anak.
6. Corduroy
Memiliki tekstur yang halus, kain corduroy ini terbuat dari serat kapas tebal yang proses pembuatannya dilakukan secara dipuntir.
Bahan jaket ini terdiri tali berumbai dengan tampilannya seperti saluran garis-garis pada kainnya.
Jenis bahan ini digunakan untuk pembuatan jaket anak, sweater, blazer wanita, hingga celana panjang.
7. Denim atau Jeans
Jenis kain memiliki tekstur yang bervariasi mulai dari yang kasar hingga lembut.
Karakteristiknya yang kuat dan tidak terlalu lentur serta coraknya yang unik membuat kain ini banyak diminati oleh masyarakat.
Bahan denim atau jeans ini biasanya dipakai untuk membuat jaket, blazer, rompi, topi, maupun celana.
8. Bahan Drill
Pembuatan jaket drill pada umumnya menggunakan bahan yang dapat menyerap keringat.
Bahan jaket ini mempunyai sifat yang halus dan terasa dingin saat dikenakan.
Terdapat beberapa jenis kain drill yang dapat ditemukan di pasaran, seperti Japan, American, Taipan, dan lain sebagainya dengan penyebutan nama yang berbeda-beda.
Biasanya jaket berbahan drill digunakan untuk berkendara, karena nyaman dan tidak membuat pengendara merasa kegerahan.
9. High Twist
Karakteristik dari bahan jaket ini yaitu tampilannya yang terlihat rapi dan mengkilap.
Kain ini dikenal sedikit panas karena terbuat dari bahan sintetis, namun jenis jaket ini masih tetap nyaman digunakan sehari-hari.
Bahan high twist pada umumnya dipakai untuk pembuatan jas, blazer, jaket, semi jas, maupun celana.
10. Kanvas
Kanvas menjadi salah satu bahan jaket yang sering kali digunakan untuk membuat outer kasual maupun semi-formal.
Kain ini tersedia dalam berbagai jenis dengan ketebalan dan serat yang berbeda-beda.
Bahan ini juga memiliki karakteristik pada lapisannya yang berbulu serta ringan dan mudah menempel dengan baik.
11. Bahan Lotto
Jenis bahan lotto ini walupun bisa digunakan untuk bahan jersey, namun karena ketebalannya maka bahan ini juga biasa di pakai untuk bahan jaket terutama untuk bahan jaket olahraga.
Model Jaket yang Paling Diminati
Jaket merupakan salah satu jenis pakaian yang multifungsi. Tidak hanya melindungi dan menghangatkan tubuh, kini jaket sudah menjadi tren fashion yang banyak digemari orang.
Berikut ini beberapa model jaket kekinian yang fashionable untuk dipakai sehari-hari.
1. Varsity
Berawal dari jaket almamater Universitas Harvard, varsity menjadi sebuah trend bagi anak kuliahan di seluruh dunia.
Ciri khas dari jaket ini terletak pada bordiran huruf besar pada sisi kiri dada.
Meski begitu, bahan jaket ini sangat nyaman dan cocok digunakan oleh berbagai kalangan usia yang menginginkan tampil modis dan keren.
2. Trench Coat
Model trench coat sepintas dengan pakaian pasukan kerajaan Inggris.
Coat ini berukuran lebih pendek dengan karakteristiknya yang tahan air dan ringan.
Ciri khas lainnya yaitu terdapat sabuk pengikat, kerah lebar, serta kancing di bagian depan jaket dan bahu.
Ada pula tali yang berfungsi untuk mengencangkan bagian pergelangan tangan.
3. Sports Jacket
Sports jacket bukanlah sebuah pakaian untuk berolahraga melainkan dikenakan pada sesi acara formal maupun ketika sedang berada di luar ruangan.
Outer ini juga dikenal dengan sebutan tweed coat ini memang terlihat mirip dengan jas. Bahan jaket pada umumnya terbuat dari suede, corduroy, tweed, atau denim.
4. Parka
Pada awalnya jenis jaket ini hanya dipakai oleh orang eskimo untuk menghangatkan dan melindungi tubuh dari cuaca yang ekstrim.
Parka menjadi salah satu jaket yang populer karena sangat pas dipadupadankan dengan busana casual dan berbagai item fashion lainnya.
Jaket ini memiliki aksen bulu pada hoodie atau tudung yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, outer ini juga di desain untuk lebih tahan terhadap api atau air.
5. Bomber
Sempat dikenakan oleh profesi pilot di awal kemunculannya, bomber pun sering disebut sebagai flight jacket.
Lambat laun jaket ini menjadi tren fashion yang digemari pada tahun 70-an atau 90-an. Jaket ini memiliki desain bulky atau menggembung, serta menggunakan resleting.
Terdapat pula kantong yang diletakkan pada posisi diagonal atau menyerong yang berada di sisi kiri dan kanan jaket.
6. Windbreaker
Windbreaker termasuk jenis jaket yang memiliki desain dan tampilan yang sangat variatif.
Pada umumnya, jaket ini dilengkapi dengan kerah yang tebal, aksen berbahan karet pada pergelangan tangan, serta hoodie.
Jenis outer ini sangat tepat jika digunakan saat cuaca dingin karena dapat membuat tubuh terasa hangat dan nyaman.
7. Jaket Kulit
Dibuat dari bahan kulit asli maupun sintetis, membuat harga jaket ini relatif mahal.
Bahan dan tampilan dari jaket kulit tidak lepas dari kesan maskulin yang sering dikaitkan dengan biker atau musisi rock.
Desainnya pun cukup bervariasi dan dilengkapi dengan kancing atau resleting.
Cara Merawat Jaket yang Baik
Perawatan pada bahan jaket perlu dilakukan agar tidak rusak dan tahan lama, serta kualitasnya terjaga dengan baik.
Jika ingin mencuci jaket sebaiknya dilakukan secara manual, karena penggunaan mesin cuci akan membuat kain mudah rusak.
Supaya kain tetap halus, jangan lupa untuk menambahkan pelembut pakaian ketika mencuci.
Setelah itu, jemur jaket di tempat yang teduh atau diangin-anginkan.
Menjemur di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan warna kain menjadi lebih cepat pudar.
Apabila butuh disetrika, sebaiknya untuk mengetahui jenis kain terlebih dahulu.
Hal ini karena setiap bahan jaket berbeda-beda cara perawatannya.
Oleh karena itu, selalu perhatikan instruksi dari pabrik agar jaket tidak mudah rusak meski sering dipakai.
Itulah ulasan mengenai model dan bahan jaket serta bagaimana cara merawatnya yang baik dan benar.
Setiap material yang digunakan dalam pembuatan jaket memiliki fungsi yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemilihan bahan yang tepat dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang ketika memakainya.
Pastikan untuk memahami jenis kain terlebih dahulu dan membuat pertimbangan sebelum berbisnis jaket atau membeli jaket atau bahkan membuatnya sendiri.