Mengenakan daster merupakan hal yang lumrah di kalangan wanita. Terutama jika bahan daster yang bagus digunakan terasa dingin, nyaman, dan leluasa.
Memiliki sejarah panjang bahkan dulunya dikenakan koboi, daster menjadi pakaian yang banyak diproduksi di masa kini.
Daster merupakan pakaian terusan dengan potongan yang dibuat longgar sehingga pemakainya merasa leluasa.
Meski identik dengan ibu rumah tangga, daster juga banyak dikenakan oleh perempuan muda untuk alasan kepraktisan.
Seiring dengan permintaan akan daster yang semakin bertambah dari masa ke masa, produsen dan konveksi baju berlomba mengeluarkan inovasi berbeda.
Salah satunya penggunaan bahan yang berbeda untuk membuat daster. Apa saja pilihan bahan tersebut?
1. Kain Rayon
Pertama ada kain rayon, yaitu kain dari bahan polimer organik. Seringkali nampak berkilau dan jarang mengalami kusut, dengan daya serap tinggi terhadap keringat.
Bahannya yang halus cocok untuk membuat pakaian musim panas hingga daster.
Karakteristik rayon yang lembut membuatnya mudah diwarnai dan nyaman saat dikenakan. Kilau alami yang dihasilkannya cukup tinggi.
Kelemahannya hanya rentan jika terpapar matahari terlalu lama, terkena, jamur, hingga setrika yang terlalu panas.
2. Kain Sutera
Sutera dikenal akan kualitasnya yang lebih baik dibandingkan berbagai serat tekstil lainnya. Baik dari segi kenyamanan, kelembutan, hingga kemewahan. Oleh karena itulah bahan daster ini cukup mahal.
Sutera juga umum digunakan untuk membuat gamis. Serat dari sutra asli cukup terlihat jelas, membuatnya mengkilap dan terasa mulus.
Saat diraba, bahan sutera cukup sejuk sehingga nyaman dipakai kemana saja.
3. Kain Katun
Katun merupakan jenis kain yang sangat umum digunakan untuk memproduksi pakaian, karena bahannya yang berupa tanaman kapas.
Kain ini karakteristiknya kuat sehingga tidak cepat rusak. Tampilannya lembut, karena memakai bahan alami berupa kapas.
Cocok digunakan orang-orang yang mudah berkeringat karena daya serapnya bagus.
Warna dari katun juga tidak cepat luntur dan ramah kulit yang alergi. Katun juga harganya relatif terjangkau dan mudah didapatkan.
4. Kain Batik
Selanjutnya ada jenis kain batik, yakni kain tradisional tanah air yang sarat nilai filosofis.
Kain ini biasanya digunakan untuk menghasilkan daster modern, dimana unsur tradisional dipadukan dengan modern sehingga tampilannya cantik.
Ada beberapa kain jenis batik yang bisa digunakan untuk membuat daster. Ada batik tulis, cap, jumputan, hingga ECO print yang lebih ramah lingkungan.
Daster berbahan batik dapat memberikan kesan elegan, namun tidak melepaskan ciri tradisional yang dimilikinya.
5. Bahan Kaos
Jenis ini merupakan bahan yang biasanya digunakan dalam pembuatan kaos. Namun, di perkembangannya pun semakin banyak dipakai untuk menghasilkan daster. Alasannya, bahan kaos terasa nyaman dan leluasa untuk berbagai bentuk tubuh.
Salah satunya yang paling nyaman dan sering digunakan sebagai bahan daster adalah cotton combed dengan kapas murni.
Beberapa jenisnya antara lain 20s, 24s, serta 30s yang berbeda benang hingga jenis bahannya. Karakteristik bahan ini antara lain:
- Halus dan terasa lembut ketika dikenakan di tubuh.
- Memiliki hasil rajutan yang lebih bagus dan rata karena diproduksi dengan finishing yang disisir (combed).
- Nyaman untuk dikenakan pada cuaca yang panas seperti Indonesia.
- Mudah untuk menyerap keringat, sehingga aman bagi yang kulitnya sensitif sekalipun.
6. Kain Spandex
Spandex merupakan jenis kain yang relatif melar dan fleksibel. Meski bahannya cenderung tipis, elastisitas kain ini membuatnya cukup nyaman digunakan untuk berbagai tipe tubuh.
Daya serap keringatnya cukup tinggi, sehingga banyak menjadi pilihan untuk membuat daster.
Itu tadi ulasan seputar bahan daster sebagai pakaian masa kini. Berhubung jumlah permintaannya cukup tinggi, daster terus mengalami perkembangan model.
Namun tentunya tidak lepas dari visi awalnya yakni memberikan kenyamanan saat dipakai.